Connect with us
Teknologi

Jepang Segera Wujudkan Mobil dengan Suku Cadang dari Kayu

Kyoto – Persaingan global antara pabrikan mobil untuk membuat kendaraan yang lebih ringan mendorong beberapa merek-merek mobil di Jepang untuk beralih kayu. Bahan ini dianggap tidak bisa menggantikan baja.

Peneliti Jepang dan pembuat komponen otomotif mengatakan bahwa bahan yang terbuat dari kayu pulp memiliki berat seperlima dari baja namun bisa lima kali lebih kuat.

Bahan tersebut adalah selulosa nanofibers, akan dikembangkan menjadi alternatif pengganti baja dalam beberapa dekade ke depan. Meskipun menghadapi persaingan dari bahan berbasis karbon, dan tetap jauh dari komersial.

104652624-RTS1BT2J.530x298

Profesor Universitas Kyoto Hiroyuki Yano, yang memimpin penelitian menggunakan serat pulp kayu untuk membuat bagian-bagian mobil yang lebih ringan.

104652626-RTS1BT2K.530x298

Serpihan kayu dan serat yang diolah secara kimia sebelum diubah menjadi nanofiber selulosa karena diremas menjadi plastik dan dibentuk menjadi Pelet, di laboratoriumnya di Tokyo, Jepang 25 Juli 2017. Naomi Tajitsu

Mengurangi berat kendaraan menjadi sangat penting saat pabrikan mobil mulai berpindah membuat mobil listrik sebagai arus utama industri otomotif. Baterai masih tetap sebagai komponen yang mahal namun vital, sehingga pengurangan bobot mobil berarti lebih sedikit penggunaan baterai untuk menyalakan dan saat dipakai berkendara, tentu saja akan menghemat biaya.

“Mengurangi berat kendaraan adalah masalah utama bagi kami,Tapi kita juga harus menyelesaikan masalah biaya produksi tinggi sebelum kita melihat peningkatan penggunaan bahan ringan di mobil” kata Masanori Matsushiro, seorang manajer proyek yang mengawasi desain bodi di Toyota Motor Corp.

Para periset di Universitas Kyoto dan pemasok utama suku cadang kendaraan seperti Denso – pemasok terbesar bagi Toyota – dan DaikyoNishikawa, kini menguji coba plastik yang digabungkan dengan nanofibre selulosa – yang dibuat dengan memecah serat pulp kayu menjadi beberapa ratus mikron (seperseribu milimeter).

362460b1-47fa-4682-9322-8649e0bdc943-large16x9_wenn23734656

mobil konsep berbahan kayu

Nanofibran selulosa telah digunakan dalam berbagai produk mulai dari tinta hingga transparan, namun penggunaan potensial mereka di mobil sudah dimungkinkan oleh “Proses Kyoto”, dimana serat kayu yang diolah secara kimia diremas menjadi plastik sekaligus dipecah menjadi nanofiber. Menggunakan proses tersebut, biaya produksi berkurang menjadi sekitar seperlima.

Ditemui di laboratoriumnya di Universitas Kyoto, Profesor Hiroyuki Yano, yang memimpin penelitian dalam membuat onderdil mobil menggunakan kayu, mengatakan kepada Reuters bahwa bahan nanofibres selulosa merupakan bahan termurah dan berkinerja terbaik untuk menggantikan baja. “Karena itulah kami fokus pada penggunaannya di suku cadang mobil dan pesawat terbang,” tegasnya.

Universitas tersebut dan para pemasok suku cadang mobil, saat ini sedang mengembangkan mobil prototipe menggunakan bagian berbasis nanopartikel selulosa yang akan selesai pada tahun 2020. “Kami telah menggunakan plastik sebagai pengganti baja, dan kami berharap nanofibres selulosa akan memperluas kemungkinan menuju tujuan itu,” kata Yukihiko Ishino, juru bicara DaikyoNishikawa, yang mengandalkan Toyota Motor dan Mazda Motor sebagai pengguna produknya.

Selain Jepang, pembuat mobil yang menggunakan bahan pengganti ringan lainnya adalah BMW. Mereka menggunakan serat karbon yang diperkuat polimer (CFRPs) untuk mobil listrik kompak i3 serta untuk seri 7, sementara baja tarik dan paduan aluminium tinggi saat ini merupakan pilihan ringan yang paling banyak digunakan karena harganya lebih murah dan dapat didaur ulang.

Yano mengatakan bahwa penelitiannya terinspirasi foto “Spruce Goose”, sebuah pesawat kargo buatan tahun 1947 milik miliarder AS Howard Hughes, yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Pada saat itu, “Spruce Goose” adalah pesawat terbesar di dunia.

“Saya pikir jika Howard Hughes bisa menemukan cara untuk menggunakan kayu untuk membangun pesawat besar, mengapa tidak menggunakan kayu untuk membuat bahan yang sekuat baja,” katanya.

Saat ini, biaya produksi massal nanofibre selulosa sekitar 1.000 yen ($ 9) per kilogram. Yano ingin untuk mengurangi separuh biaya pada tahun 2030, yang menurutnya akan menjadikannya produk yang layak secara ekonomi, karena akan dikombinasikan dengan plastik, dan sangat kompetitif melawan baja tarik dan paduan aluminium tinggi, yang saat ini berharga sekitar $2 per kg. Pakar industri mengantisipasi bahwa harga serat karbon akan turun menjadi sekitar $10 per kg pada tahun 2025.

Analis mengatakan bajaringan dan aluminium tetap menjadi alternatif yang lebih populer selama bertahun-tahun yang akan datang. Merubah bahan akan memiliki konsekwensi kepada pabrikan komponen harus merombak jalur produksi dan mempercepat penemuan dan pembuktian material baru seperti nanofibre selulosa.

K.Rinaldi

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya