Jelang Nataru, Pemerintah Kebut Vaksinasi
Bogor – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kembali melanjutkan pengecekan lapangan terkait kesiapan antisipasi jelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Menko PMK bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Jabar Suntana, Kepala BNPB Suharyanto, Kapolres Bogor AKBP Harun, dan Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto, mengawali pengecekan hari ini Kamis (23/12), dengan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Taman Safari Indonesia. Setelahnya, dilanjutkan dengan pengecekan lalu lintas di Pos Pantau Satlantas Gadog, Jawa Barat.
“Hari ini saya mendampingi Bapak Kapolri di salah satu daerah di Jawa Barat untuk memantau pelaksanaan vaksinasi. Mudah-mudahan semuanya lancar dan terus kerja keras. Kalau targetnya belum maksimal, terus ditingkatkan kerjanya,” ujar Menko PMK seraya berpesan di salah satu titik lokasi vaksinasi di Taman Safari Indonesia.
Pelaksanaan vaksinasi oleh TNI dan Polri tersebut dilakukan serentak di seluruh daerah di Indonesia. Saat peninjauan, Menko PMK pun menyapa dan berdialog secara virtual dengan beberapa daerah yang juga tengah melaksanakan vaksinasi Covid-19 di posko-posko antisipasi jelang Nataru.
Vaksinasi adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan kasus Covid-19 dan untuk mengantisipasi munculnya varian baru Omicron di Tanah Air. Meskipun secara nasional vaksin pertama sudah tembus 72-75% namun diharapkan capaian vaksinasi bisa lebih ditingkatkan di seluruh Indonesia.
“Salah satu pembeda untuk perang melawan Covid-19 ini adalah mempercepat vaksinasi di seluruh Indonesia. Ini penting karena kalau orang sudah divaksin kalaupun terkena Covid-19 insya Allah tingkat keparahannya rendah, apalagi tingkat kematiannya bisa ditekan seminim mungkin,” tutur mantan Mendikbud tersebut.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi mengambil peranan penting dari TNI dan Polri. Sehingga demikian, Muhadjir mengaku sangat mengapresiasi kerja keras dari Kapolri dan Panglima TNI beserta jajaran yang telah berjibaku mengupayakan pencapaian target vaksinasi sesuai arahan Presiden.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras dari Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI dan seluruh jajarannya. Tadi saja ada 50 titik (vaksinasi) yang diprakarsai TNI dan Polri seluruh Indonesia sehingga saya sangat optimis target dari Bapak Presiden akan tercapai,” tandas Menko PMK.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengamini bahwa vaksinasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 selama Nataru. Ia menyebut TNI dan Polri telah menyiapkan gerai-gerai vaksinasi di sejumlah rest area serta tempat-tempat tertentu.
“Jadi kalau setelah penggunaan aplikasi PeduliLindungi terdeteksi ada masyarakat yang belum melakukan vaksin atau baru divaksin sekali tentunya akan kita berikan langkah-langkah vaksinasi,” paparnya.
Di samping vaksinasi, berbagai langkah juga disiapkan guna mengantisipasi pergerakan masif dari masyarakat seiring kebijakan pengetatan yang diberlakukan selama Nataru. Tujuannya agar aktivitas masyarakat dan ekonomi tetap berjalan, namun dibarengi pengetatan aturan terutama menyangkut protokol kesehatan (prokes).
“Di satu sisi kita berharap aktivitas masyarakat berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi bagus, tapi di sisi lain kita tetap harus waspada agar laju Covid-19 bisa kita kendalikan dengan menerapkan prokes dan mempercepat vaksinasi serta memperkuat langkah 3M dan 3T. Itu yang akan kita lakukan,” pungkas Kapolri.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.