Connect with us
PT Perusahaan Gas Negara Tbk

Jalankan Tanggung Jawab Sosial Dengan Sangat Baik, PGN Raih Top CSR Awards 2021

Jalankan Tanggung Jawab Sosial Dengan Sangat Baik, PGN Raih Top CSR Awards 2021

Jakarta – Berkat komitmen menjalankan tanggung jawab sosial dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sosial, ekonomi masyarakat, dan lingkungan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan Top CSR Awards 2021 #Star 4 dari Majalah Top Business, (22/04).

Dengan didapatkannya Top CSR Award 2021 Bintang 4 menunjukkan bahwa sistem, kebijakan, dan pelaksanaan CSR di PGN berada di level “Sangat Baik” dan mendukung strategi bisnis perusahaan. Baik dimasa Pandemi COVID-19 maupun untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan bahwa CSR perusahaan yang berada di level bintang 4 terkait dengan keselarasan program CSR dan strategi bisnis perusahaan menggunakan inisiatif CSR yang mengadopsi CVS (Creating Shared Value) dan ISO 26000 SR. Adapun ISO 26000 merupakan panduan tingkat internasional mengenai Tanggung Jawab Sosial perusahaan (CSR).

“Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PGN Suko Hartono ditetapkan sebagai salah satu Top Leader on CSR Commitment 2021,” kata Rachmat.

Penghargaan yang diberikan kepada Business Leader perusahaan, karena dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mendukung kelengkapan tata kelola dan keberhasilan implementasi CSR di perusahaan. Mengingat tata kelola dan keberhasilan CSR perusahaan akan sulit dicapai secara efektif apabila Top Business Leader tidak memiliki komitmen yang tinggi terhadap CSR perusahaan.

“Secara aktif dan berkelanjutan, PGN terus menjalankan program pengembangan masyarakat, melibatkan berbagai unsur masyarakat. Dukungan dari masyarakat khususnya disekitar wilayah operasi PGN menjadi bagian penting bagi kemajuan PGN. Untuk itu, PGN juga berinvestasi melalui program CSR agar kehadiran PGN memberikan manfaat sosial maupun ekonomi bagi masyarakat,” kata Rachmat.

Salah satu wujud implementasinya yaitu pembangunan desa-desa di sekitar wilayah operasi untuk menjadi desa yang maju dan mandiri, sehingga dapat menunjang pembangunan berkelanjutan. Desa Binaan PGN antara lain Desa Teluk Terate di Serang, Desa Sriminosari di Lampung, Desa Pagardewa di Muara Enim, dan Kelurahan Tembesi di Batam.

“Program-program yang diselenggarakan di desa binaan bermacam-macam. Di Desa Sriminosari Lampung misalnya, PGN membantu dalam pembentukan BUMDES Tridaya Minosari Prima, fasilitas air isi ulang, microfinance, BUMDESMart, dan pariwisata,” papar Rachmat.

PGN bekerjasama dengan pemerintah setempat dan Lembaga konsultan agar upaya pelatihan pendampingan, permodalan, pembentukan kelembagaan, pemasaran, dan infrastruktur pada program-program desa binaan dapat berjalan lancar.

PGN pun berkontribusi dalam pembangunan dan pembinaan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah. Balkondes dibangun untuk menguatkan layanan dan meningkatkan kunjungan wisatawan dengan penyediaan layanan kamar homestay.

“Pengelolaan Desa Wisata Karangrejo yang sangat baik berhasil menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat beliau berkunjung ke sana. Bulan lalu, Desa Karangrejo mendapatkan sertifikasi sebagai Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekra RI,” ujar Rachmat.

PGN juga berkomitmen membantu pemerintah dalam menangani dampak pandemi COVID-19 di masyarakat. Secara total, PGN Grop telah mengeluarkan dana sekitar 19,9 Milyar untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Bersama dengan Anak Perusahaan, PGN memberikan bantuan berupa sembako, masker, hand sanitizer, penyemprotan disinfektan, dan perlengkapan APD untuk tenaga medis di berbagai daerah.

“Kami berterima kasih kepada penyelenggara dan segenap dewan juri yang telah mempercayai PGN sebagai salah satu penerima penghargaan. Dari penghargaan ini, dapat menjadi sarana pembelajaran untuk terus meningkatkan kualitas CSR dalam mendukung bisnis perusahaan yang berkelanjutan,” tutup Rachmat.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya