Indahnya Berlomba Marathon di Pantai Baron
Gunungkidul – Dengan deretan pantainya yang indah dan eksotis, Kabupaten Gunungkidul terus berupaya meneguhkan diri sebagai daerah tujuan wisata yang menarik dan layak dikunjungi. Untuk itu sejumlah promosi pun digelar, seperti event sport tourism berupa lomba lari sepuluh kilometer “Baron 10K.”
Baron 10K, rencananya akan dilaksanakan pada hari Minggu, 1 Oktober 2017, pukul 05.30 – 12.00 WIB dengan mengambil lokasi start dan finish di Kawasan Obyek Wisata Pantai Baron, Gunungkidul. Lokasi finis, adalah Plaza Baron, yakni panggung terbuka di utara pasiran pantai. Untuk memeriahkan acara tersebut, sejumlah hiburan pun digelar di kawasan pantai tersebut.
Pantai Baron sendiri, adalah pintu gerbang untuk masuk ke deretan puluhan pantai di bibir Samudera Indonesia yang ada di Gunungkidul. Baron 10K ini, digelar oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, dan bekerja sama dengan Harian Jogja, kelompok media dari Grup Bisnis Indonesia.
Ajang Baron 10K ini, menurut Kepala Bidang Pemasaran dan Bina Usaha Dinas Pariwisata Gunungkidul Yuni Hartini, memiliki dua target. “Pertama untuk mencari atlet pemula di bidang atletik dan kedua untuk promosi pariwisata pantai di daerah Gunungkidul,” katanya.
Atlet yang memiliki talenta dari hasil lomba ini, imbuh Yuni, selanjutnya dapat direkrut dan dilakukan pembinaan secara khusus guna ditempa menjadi atlet berprestasi.
Tahun ini, Baron 10K merupakan pelaksanaan ke-5. Event ini, sukses digelar setiap tahunnya sejak 2013. Lebih dari tiga ribuan peserta mengikuti lomba, dalam rangka memeriahkan Hari Olahraga Nasional dengan nilai hadiah total puluhan juta rupiah.
Lomba lari Baron 10K ini, telah ditetapkan sebagai kalender tahunan sport tourism untuk memperingati Hari Olahraga Nasional. “Tahun ini pun diselenggarakan kembali dengan target peserta 3.000 orang, mulai dari pelari seluruh Indonesia, atlet nasional, regional, daerah maupun warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul sendiri,” tambah Purnomo Sumardamto, kepala seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Gunungkidul.
Bagi masyarakat yang berminat mengikuti Baron 10K ini, bisa mendaftar langsung ke Disdikpora Gunungkidul, atau ke Harian Jogja Jalan AM Sangaji (Tugu Jogja ke Utara). Biaya pendaftaran gratis alias tidak berbayar. Informasi lengkap bisa ditanyakan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul di Jl. KH Agus Salim No. 6 Wonosari Gunungkidul 55813, Telp./ fax 0274 – 391031 atau lewat email; [email protected].
Atas penyelenggaraan event Baron 10K ini, Menteri Pariwisats (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi Pemkab Gunungkidul yang gencar mempromosikan pantai-pantai cantik di selatan Provinsi Jogjakarta itu. “Itu bagus! Pantai pantai pasir putihnya banyak dikenal wisatawan nusantara, bahkan beberapa sudah mendunia,” katanya.
Arief Yahya berharap, penataan dilakukan lebih bagus agar wisatawan mancanegara semakin banyak yang datang. Karena mereka membutuhkan space yang cukup, kenyamanan, standart service yang kelas dunia. “Kalau mereka bisa menikmati pantai-pantai itu, akan lebih besar manfaat ekonomis yang didapat dari masyarakat,” tuturnya.
Standart service kelas dunia itu apa maksudnya? “Silakan buka 14 pilar TTCI Travel and Tourism Competitiveness Index, yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF). “Mereka setiap dua tahun mengeluarkan report, dan di situlah kita bisa baca, di mana kelemahan kita, dan bagaimana agar daya saing wisata kita lebih unggul,” ungkap Arief Yahya.
Menteri yang memperoleh penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu yakin, kalau mau menjadi global player, harus siap menggunakan global standart. “Maka benchmark lah dengan destinasi yang sama di negara yang sudah maju pariwisatanya,” kata Arief Yahya.
Mungkin karena itulah, Menpar Arief selalu fresh dengan gagasan-gagasan baru, yang tidak banyak dipikirkan orang selama ini. Mungkin inovasi ini pula, yang membuat Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsyah Suryadi DEA menyematkan penghargaan tertinggi dari kampusnya saat acara “Peringatan 97 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia” di Aula Barat ITB, Jalan Ganesha Bandung, Kamis pagi (24/8/2017).
M Riz
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.