Connect with us

Haul Ke-13 : Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara

Jakarta – Gerakan Gusdurian Surabaya atau yang lebih dikenal Gerdu Suroboyo mengadakan Haul Gus Dur ke 13 yang dilaksanakan pada Minggu malam (08/01/23) di Warung Mbah Cokro “Indonesia Masih Ada” dengan tema Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara.

Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang merupakan para penggerak dan aktifis dari 13 organisasi atau komunitas lintas iman. Acara diawali dengan tahlil dan dilanjutkan testimoni dan refleksi mengenang Gus Dur dengan segala prinsip dan ajarannya,

Dalam sesi refleksi tentang Gus Dur, berbagai cerita tentang Gus Dur banyak disampaikan oleh para senior yang hadir yang menceritakan saat membersamai Gus Dur semasa hidupnya.

Banyak organisasi atau komunitas yang merindukan Gus Dur, karena Gus Dur adalah sosok yang melindungi semua kepercayaan, keyakinan. Melindungi kelompok minoritas yang lemah dan dilemahkan. Hal tersebut diungkapkan oleh oleh Pendeta Ariel dari GKI Jemursari yang membawa 6 mahasiswa asal Papua, yang tinggal di Asrama Mahasiwa Nusantara (AMN) milik Pempro Jatim.

Testimoni juga disampaikan oleh perwakilan dari DPC ABI Surabaya serta Pak Gatott (INTI Jatim) dan Richard dan INTI Surabaya, juga.Bekti, (Ketua Yayasan Untag), Irianto (Ketua Rumah Bhinneka), Budi Santosa (Mantan Kalaksa BPBD Jatim) serta Yuska Harimurti, pentolan Gusdurian Jawa Timur.

Sosok Gus Dur tidak saja berkesan dan tertancap dalam sanubari para aktivis senior yang sejaman dengan Gus Dur, tapi juga mendapatkan tempat di kalangan anak muda. Dalam testimoni mereka juga mengungkapkan betapa besar dan inspiratifnya, sosok Gu Dur di mata anak-anak muda, yang notabene tidak mengenal Gus Dur secara langsung, namun masih meresapi dan merasakan kelanggengan ajaran dan prinsip-prinsip yang dijalankan oleh Gus Dur.

Haul Gus Dur ke-13 ini juga dihadiri oleh Hakim Jayli selaku Penggerak dan Senior Gerdu Suroboyo sekaligus CEO TV 9 Nusantara. Hakim mengatakan jika di acara haul kali ini, dia merasa bangga karena anak muda ini tidak pernah tahu atau bertemu langsung dengan Gus Dur tapi mereka tetap mencintai dan memperlajari pemikiran-pemikiran dan keteladanan Gus Dur.

Sumriyah, Koordinator Gerdu Suroboyo menyatakan jika Haul Gus Dur kali ini menjadi jembatan Gerdu Suroboyo untuk menyebarkan nilai-nilai yang diajarkan atau yang diteladankan Gus Dur semasa hidupnya dan berharap gerakan ini tetap sesuai jalan yang baik, terus bergulir dan berkesinambungan, menjadi kontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia..

“Saya hanya ingin menitipkan tiga hal terkait Gusdurian ini, pertama GUSDURian tidak berpolitik praktis, kedua mari sama-sama kita menjaga lingkungan dan ketiga dalam menghadapi tahun-tahun politik diharapkan kawan-kawan lintas iman untuk menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia dari para calon yang tidak bertanggung jawab menggunakan politik indentitas. Sehingga membenturkan agama atau kepercayaan masyarakat dan hal tersebut menjadi Indonesia terpecah pecah,” pesan Sum.

Acara juga diisi dengaa pemotongan Tumpeng nasi Kuning sebagai penanda Soft-launching Sekretariat GUSDURian Peduli yang menempati salah satu ruangan di Jalan Prapen No. 6 Surabaya tersebut. Juga dimeriahkan dengan performa suro’skustik, talkshow, teatrikal puisi, dan doa lintas agama.

Zurqoni, owner Warung Mbah Cokro “Indonesia Masih Ada” sangat mengapresiasi acara haul Gus Dur ke-13 di tempatnya. Ia merasa terhormat ketempatan acara luar biasa mengenang Gus Dur sebagai sosok inspiratif dan tauladan dalam duni pergerakan yang menjadi konsen Mbah Cokro.

“Tema yang dipilih juga sangat tepat, “Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara” sebagai sebuah Darpana dan cita-cita yang pasti diamini oleh setiap aktivis dan para pelau pergerakan di mana saja, termasuk di Surabaya dan Indonesia,” pungkas Zurqoni.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya