Hasto: Rakernas II PDI Perjuangan Akan Berlangsung Sederhana dan Hybrid
Jakarta – PDI Perjuangan akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) II pada tanggal 21-23 Juni 2022 di Gedung Sekolah Partai di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rakernas PDI Perjuangan ini renacanya diselenggarakan dengan sederhana dan mengusung tema “Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat”, dengan sub tema “Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara”.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dijadwalkan membuka rapat kerja nasional (Rakernas) II pada tanggal 21 Juni 2022 pagi hari, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan hadir dan memberi kata sambutan.
Menurut Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, pelaksanaan Rakernas ini sebenarnya mundur dari jadwal sebelumnya, yang seharusnya dilaksanakan pada tahun lalu. Pelaksanaan Rakernas ditunda dikarenakan pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan dunia, dan menunggu pengesahan tahap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pelaksanaannya pun masih menggunakan metode hybrid. Jadi perwakilan pengurus utama yang hadir di Jakarta, hanya ketua, sekretaris dan bendahara DPD Partai, sementara pengurus daerah lainnya di setiap tingkatan, dapat mengikuti secara daring pada saat pembukaan dan penutupan Rakernas.
Sebelum Rakernas berlangsung, telah dilakukan secara berjenjang dari bawah Rakercab dan Rakerda Partai sehingga program pemenangan Pemilu yang dibahas benar-benar mengakar dan sebagai jawaban atas berbagai persoalan rakyat di akar rumput.
“Sebagian besar acara bersifat tertutup, mengingat yang dibahas adalah hal-hal strategis terkait masa depan bangsa. Dengan demikian diperlukan suasana hening dan kontemplatif. Tempat sengaja dipilih di Sekolah Partai karena hanya melalui kaderisasi Partailah calon pemimpin itu digembleng sebelum mendapat penugasan di lapangan,” kata Hasto, Senin (20/6/2022).
Para peserta yang hadir secara fisik akan tiba di lokasi mulai hari ini 20 Juni 2022 untuk proses registrasi. “Malam hari nanti akan digelar Tahlil dan Gema Sholawat Cinta Tanah Air, Haul Bung Karno 2022 di Masjid At-Taufiq. Mesjid ini baru diresmikan Presiden Jokowi, terletak di seberang Kompleks Sekolah Partai PDI Perjuangan.
Selain itu juga diadakan doa dari umat beragama Kristen-Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan doa dari Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME. Doa dalam rangka peringatan wafatnya Bung Karno dan dengan doa tersebut, PDI Perjuangan benar-benar hadir sebagai Rumah Kebangsaan Indonesia Raya,” urai Hasto.
Saat Rakernas ini diselenggarakan, DPP PDI Perjuangan membagi undangan dan peserta yang hadir menjadi tiga kelompok. Aula Utama lantai dua Sekolah Partai akan diisi Presiden Jokowi, Fungsionaris DPP, ketua dan sekretaris DPD se-Indonesia, serta gubernur serta menteri kader partai. Total akan ada 98 orang di ruangan tersebut.
Kelompok kedua di ruang kelas II lantai satu diisi Bendahara DPD Partai se-Indonesia dengan jumlah 34 peserta. Kelompok ketiga ruang kelas I lantai satu yang diisi Pimpinan Fraksi, Komisi, dan Ketua Poksi I-XI Fraksi, Kepala-kepala Badan, dan Ketua Komunitas Juang Pusat Partai.
“Pembukaan Rakernas secara hybrid diikuti oleh seluruh DPC, PAC, Ranting, Anak Ranting seluruh Indonesia,” kata Hasto.
Saat pembukaan Rakernas besok, rencananya Hasto akan bertindak memimpin pengheningan cipta. Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, Muslahuddin Daud, akan membacakan Teks Pancasila. Selanjutnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Papua John Wempi Wetipo akan membacakan Dedication of Life Bung Karno.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.