Connect with us

Hari Ini Tak Ada Penambahan WNI di Luar Negeri yang Terpapar Covid-19

Jakarta – Kementerian Luar Negeri mengumumkan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 di luar negeri dalam 24 jam terakhir hingga Senin (25/1/2021) pagi.

“Tidak ada penambahan jumlah WNI terkonfirmasi Covid-19 di luar negeri.” tulis Kemenlu di akun Twitter Resminya @Kemlu_RI, Senin.

Selain itu, dalam 24 jam terakhir, juga tidak ada catatan WNI yang sembuh maupun meninggal akibat Covid-19.

Penambahan sebelumnya yang tercatat yakni ada 2.942 warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 di luar negeri hingga Minggu (24/1/2021). Adapun, penambahan kasus terakhir yakni di Belanda dengan lima kasus baru.

Kasus WNI terkonfirmasi Covid-19 di Belanda bertambah menjadi 24 kasus dari 19 kasus. Kemudian, pada hari yang sama, ada sembilan WNI yang dinyatakan sembuh dari virus Covid-19, yakni delapan di Belanda dan satu di Inggris.

Secara keseluruhan, WNI positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 2.084 orang atau 70,8 persen dari total kasus. Hingga saat ini, total pasien meninggal sebanyak 171 orang dan 687 WNI lainnya masih dalam perawatan.

Berikut data sebaran 2.942 WNI yang terpapar Covid-19 di luar negeri hingga 25 Januari:

  1. Albania: 1 WNI (stabil)
  2. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
  3. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)
  4. Amerika Serikat: 183 WNI (127 sembuh, 31 stabil, 25 meninggal)
  5. Australia: 11 WNI (10 sembuh, 1 stabil)
  6. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
  7. Azerbaijan: 15 WNI (11 sembuh, 4 stabil)
  8. Bahamas: 1 WNI (sembuh)
  9. Bahrain: 29 (28 sembuh, 1 stabil)
  10. Bangladesh: 5 WNI (sembuh)
  11. Belanda: 24 WNI (18 sembuh, 1 stabil, 5 meninggal)
  12. Belgia: 11 WNI (6 sembuh, 5 stabil)
  13. Bosnia dan Herzegovina: 3 WNI (sembuh)
  14. Brunei Darussalam: 7 WNI (6 sembuh, 1 stabil)
  15. Ceko: 8 WNI (2 sembuh, 6 stabil)
  16. Chile: 1 WNI (stabil)
  17. Denmark: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
  18. Ekuador: 1 WNI (sembuh)
  19. Filipina: 33 WNI (sembuh)
  20. Ethiopia: 6 WNI (sembuh)
  21. Finlandia: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
  22. Ghana: 1 WNI (meninggal)
  23. Hongaria: 22 WNI (21 sembuh, 1 stabil)
  24. India: 75 WNI (sembuh)
  25. Inggris: 97 WNI (79 sembuh, 12 stabil, 6 meninggal)
  26. Irlandia: 2 WNI (sembuh)
  27. Italia: 27 WNI (22 sembuh, 5 stabil)
  28. Jepang: 28 WNI (2 sembuh, 26 stabil)
  29. Jerman: 36 WNI (11 sembuh, 22 stabil, 3 meninggal)
  30. Kamboja: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
  31. Kanada: 10 WNI (7 sembuh, 3 stabil)
  32. Kazakhstan: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
  33. Korea Selatan: 125 WNI (123 sembuh, 2 stabil)
  34. Kuwait: 175 WNI (165 sembuh, 5 stabil, 5 meninggal)
  35. Lebanon: 1 WNI (stabil)
  36. Libya: 1 WNI (meninggal)
  37. Madagaskar: 1 WNI (stabil)
  38. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)
  39. Maladewa: 11 WNI (9 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)
  40. Meksiko: 3 WNI (1 sembuh, 2 stabil)
  41. Mesir: 30 WNI (27 sembuh, 3 stabil)
  42. Makedonia Utara: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
  43. Mozambik: 1 WNI (stabil)
  44. Myanmar: 2 WNI (sembuh)
  45. Namibia: 1 WNI (sembuh)
  46. Nigeria: 2 WNI (sembuh)
  47. Oman: 20 WNI (2 sembuh, 18 stabil)
  48. Pakistan: 34 WNI (33 sembuh, 1 stabil)
  49. UEA: 102 WNI (80 sembuh, 17 stabil, 5 meninggal)
  50. Prancis: 4 WNI (3 sembuh, 1 stabil)
  51. Polandia: 1 WNI (stabil)
  52. Portugal: 15 WNI (stabil)
  53. Panama: 1 WNI (stabil)
  54. Qatar: 188 WNI (173 sembuh, 14 stabil, 1 meninggal)
  55. RRT (Makau): 3 WNI (sembuh)
  56. RRT (Hong Kong): 137 WNI (122 sembuh, 15 stabil)
  57. Rusia: 29 WNI (sembuh)
  58. Rumania: 12 WNI (9 sembuh, 3 stabil)
  59. Singapura: 281 WNI (222 sembuh, 57 stabil, 2 meninggal)
  60. Slovenia: 2 WNI (sembuh)
  61. Serbia: 2 WNI (stabil)
  62. Siprus: 1 WNI (sembuh)
  63. Spanyol: 24 WNI (13 sembuh, 10 stabil, 1 meninggal)
  64. Sudan: 21 WNI (sembuh)
  65. Suriah: 37 WNI (35 sembuh, 2 stabil)
  66. Suriname: 3 WNI (sembuh)
  67. Swedia: 1 WNI (stabil)
  68. Swiss: 3 WNI (stabil)
  69. Taiwan: 143 WNI (26 sembuh, 117 stabil)
  70. Thailand: 3 WNI (1 sembuh, 2 stabil)
  71. Timor Leste: 3 WNI (1 sembuh, 2 stabil)
  72. Tunisia: 14 WNI (stabil)
  73. Turki: 133 WNI (90 sembuh, 39 stabil, 4 meninggal)
  74. Uzbekistan: 19 WNI (18 sembuh, 1 meninggal)
  75. Vatikan: 27 WNI (21 sembuh, 6 stabil)
  76. Vietnam: 1 WNI (stabil)
  77. Yordania: 30 WNI (25 sembuh, 4 stabil, 1 meninggal)
  78. Kapal pesiar: 185 WNI (179 sembuh, 6 meninggal)
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya