Connect with us

Fortune Indonesia 100: Inilah Daftar Seratus Perusahaan Terbesar Indonesia, Pertamina Teratas

Jakarta – Di tengah usianya yang genap setahun, Majalah Fortune Indonesia merilis daftar Fortune Indonesia 100 untuk kedua kalinya. Ini merupakan daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan pada tahun fiskal 2021.

Perusahan yang masuk dalam daftar ini tidak hanya terdiri dari perusahaan terbuka di Indonesia, namun juga tertutup. Dengan catatan, mereka merilis laporan kinerjanya yang telah diaudit, menampilkan pada situsnya, atau menyerahkannya kepada tim Fortune Indonesia.

Tahun lalu, hanya 30 persen perusahaan yang berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Tetapi, tahun ini 80 persen di antaranya berhasil membukukan pertumbuhan kinerja—baik dari sisi pendapatan atau laba bersih.

Pastinya, hal ini seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia pada 2021 yang tumbuh 3,69 persen (YoY). Total pendapatan dari 100 perusahaan yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 ini pun mencapai Rp4.381,41 triliun—naik 20,62 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagai catatan, perusahaan yang berhak masuk dalam daftar ini harus memiliki pendapatan setidaknya Rp8,41 triliun—dibandingkan Rp6,5 triliun pada tahun lalu.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp16.970,8 triliun. Artinya total pendapatan 100 perusahaan raksasa ini mewakili 25,81 persen atau lebih dari seperempat perekonomian Indonesia.

Dari total pendapatan Rp4.381,41 triliun, sekitar 48,84 persen di antaranya disumbang oleh 19 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100.

“Terbentuknya sejumlah holding BUMN membuat beberapa perusahaan pelat merah memiliki kontribusi pendapatan yang signifikan,” kata Hendra Soeprajitno, Editor-in-Chief Fortune Indonesia.

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) membagi klasifikasi saham menjadi 11 sektor. Jika kita melihat daftar Fortune Indonesia 100, sektor pertambangan—yang merasakan era booming komoditas—mengambil porsi 36,3 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100—Rp4.381,41 triliun. Sektor kedua dan ketiga dengan kontribusi terbesar berasal dari sektor keuangan—19,15 persen—dan sektor barang konsumen primer—18 persen.

“Namun, jika kita melihat dari sisi laba bersih, dari total laba bersih Rp389,72 triliun yang dicatatkan 100 perusahaan dalam daftar Fortune Indonesia 100; sektor keuangan mengambil kontribusi 40 persen. Diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen primer dengan kontribusi masing-masing 27,24 persen dan 11,75 persen,” kata Hendra.

Berikut ini daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia versi Fortune:

  1. PERTAMINA
  2. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA
  3. ASTRA INTERNATIONAL
  4. BANK RAKYAT INDONESIA
  5. TELKOM INDONESIA
  6. BANK MANDIRI
  7. GUDANG GARAM
  8. INDOFOOD SUKSES MAKMUR
  9. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
  10. MIND.ID
  11. BANK CENTRAL ASIA
  12. SUMBER ALFARIA TRIJAYA
  13. PUPUK INDONESIA
  14. BANK NEGARA INDONESIA
  15. SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY
  16. ADARO ENERGY INDONESIA
  17. CHAROEN POKPHAND INDONESIA
  18. INDAH KIAT PULP & PAPER
  19. BARITO PACIFIC
  20. JAPFA COMFEED INDONESIA
  21. INDIKA ENERGY
  22. ERAJAYA SWASEMBADA
  23. BAYAN RESOURCES
  24. UNILEVER INDONESIA
  25. SINAR MAS MULTIARTHA
  26. SEMEN INDONESIA (SIG GROUP)
  27. PELABUHAN INDONESIA (PELINDO)
  28. INDOSAT OOREDOO HUTCHISON
  29. DIAN SWASTATIKA SENTOSA
  30. KRAKATAU STEEL
  31. INDO TAMBANGRAYA MEGAH
  32. BANK TABUNGAN NEGARA
  33. MAYORA INDAH
  34. XL AXIATA TBK
  35. KALBE FARMA
  36. SARATOGA INVESTAMA SEDAYA 15
  37. AKR CORPORINDO
  38. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
  39. BANK DANAMON INDONESIA
  40. BANK CIMB NIAGA
  41. ASURANSI ALLIANZ LIFE INDONESIA
  42. INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL
  43. MEDCO ENERGI INTERNASIONAL
  44. METRODATA ELECTRONICS
  45. MITRA ADIPERKASA
  46. KERETA API INDONESIA
  47. WIJAYA KARYA
  48. FKS MULTI AGRO
  49. BANK PAN INDONESIA
  50. PT PP
  51. MNC INVESTAMA
  52. BANK BTPN
  53. LIPPO KARAWACI
  54. TUNAS BARU LAMPUNG
  55. AIA FINANCIAL
  56. INDOLIFE PENSIONTAMA
  57. MANULIFE INDONESIA
  58. CAPITAL FINANCIAL INDONESIA
  59. GAJAH TUNGGAL
  60. JASA MARGA
  61. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN
  62. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
  63. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA
  64. ABM INVESTAMA
  65. BUMI RESOURCESES
  66. CATUR SENTOSA ADIPRANA
  67. BANK PERMATA
  68. BANK OCBC NISP
  69. VALE INDONESIA
  70. DELTA DUNIA MAKMUR
  71. MITRA PINASTHIKA MUSTIKA
  72. KIMIA FARMA
  73. ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI
  74. BANK MAYBANK INDONESIA
  75. M-CASH INTEGRASI
  76. INDO-RAMA SYNTHETICS
  77. KIRANA MEGATARA
  78. WASKITA KARYA
  79. TUNAS RIDEAN
  80. SRI REJEKI ISMAN
  81. FAJAR SURYA WISESA
  82. TIGARAKSA SATRIA
  83. ADHI KARYA
  84. BANK MEGA
  85. TEMPO SCAN PACIFIC
  86. SMARTFREN TELECOM
  87. MULTIPOLAR
  88. GUNUNG RAJA PAKSI
  89. TEMBAGA MULIA SEMANAN
  90. PRIMA ANDALAN MANDIRI
  91. BARAMULTI SUKSESSARANA
  92. PAN BROTHERS
  93. PUTRA MANDIRI JEMBAR
  94. CIPUTRA DEVELOPMENT
  95. SAMUDERA INDONESIA
  96. MALINDO FEEDMILL
  97. UNI-CHARM INDONESIA
  98. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA
  99. SARANA MENARA NUSANTARA
  100. BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA.
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya