Festival Bahari Nias Suguhkan Keindahan Alam di Kawasan Soziona
Nias – Kekayaan bahari Indonesia tidak ada habisnya memesona para wisatawan mancanegara. Kali ini resonansinya akan terasa di Pulau Nias, Festival Bahari Nias 2017 siap menyapa mulai 1-4 Desember 2017. “Berbagai atraksi budaya serta turnamen bahari kami gelar di Festival Pesona Nias 2017. Silakan datang dan nikmati keindahan alamnya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nias, Kharisman Halawa.
Di Nias nanti, seluruh wisatawan akan diajak untuk mengeksplorasi kawasan Sömi, Bozihöna, Onolimbu, dan Nalawö atau disingkat Soziona. Inilah surga tersembunyi di Nias. Di kawasan ini, wisatawan bisa menikmati bentangan pasir putih, air laut yang jernih dan terumbu karang yang masih asri dengan ikan-ikan karang indah berwarna-warni. Pantainya juga ditopang dengan lima gugusan pulau berukuran kecil dan enam spot diving serta sarana snorkeling dengan kondisi terumbu karang yang masih baik.
Pehobi foto dan swafoto, di sini juga surganya. Di salah satu spot, pengunjung akan bisa dengan mudah menjumpai bentangan pantai dan padang rumput yang luas dengan puluhan ekor kerbau yang sedang merumput di sana. “Pada saat ini Pemerintah Kabupaten Nias telah menetapkan Soziona sebagai kawasan strategis, ekonomi langsung cepat tumbuh. Di sana kami memprioritaskan pembangunan di bidang pariwisata dan perikanan,” terang Kharisman.
Event dimulai dengan kompetisi olah raga ketangkasan air, pegelaran seni budaya, berbagai lomba-lomba dan berbagai kegiatan lainnya. Semuanya dipusatkan di kawasan Soziona.
Selain itu Festival Kuliner juga akan menjadi magnet tersendiri. “Akan banyak keseruan nantinya, kalau festival budaya Nias sih pasti kerenlah, tidak usah ragu lagi. Nanti ada juga Festival Layang-Layang, Lomba Lari Pantai 5K yang akan membawa peserta menyusuri pantai-pantai indah di Nias. Ada juga Lomba Vokal Grup Nias Pulau Impian yg bertujuan membumikan pariwisata kepulauan Nias di kalangan pemuda Nias. Tak ketinggalan Festival Kuliner wisatawan akan ketagihan kuliner Nias. Kami jamin Wonderful Indonesia akan terus terlihat di acara kami ini,” ujar Kharisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengucapkan selamat dan sukses atas Festival Bahari Nias 2017 itu. Wisata bahari dengan sentuhan budaya atau culture, diyakini akan membuat Pulauan Nias semakin populer.
Apalagi, Nias itu sudah terkenal sebagai surganya penggemar surfing dunia. “Di sana ada The Point dan Indicator, dua spot surfing yang sudah cukup dikenal dengan gulungan ombak yang menantang adrenalin. Sekarang tambah satu lagi kawasan Soziona. Ini sangat bagus, tinggal promosikan ke market yang senang dengan wisata bahari,” kata Menpar Arief Yahya.
Untuk wisata bahari, Nias diyakini bisa mengikuti “jejak” Bali yang awalnya dikenal sebagai destinasi selancar. “Turis Australia menemukan Pantai Kuta, Bali dan berselancar di sana. Dari mulut ke mulut, lokasi selancar di Kuta itu jadi terkenal di Australia dan kini jadi ikon Bali. Nias juga bisa seperti itu. Terlebih, arena surfing di Nias jauh menantang. Spot diving dan snorkelingnya juga sangat oke. Selamat berfestival! Salam Wonderful Indonesia!” ujar Arief Yahya.
Ping
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.