Sementara itu, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf mengaku kesulitan menarasikan program kerja petahana Joko Widodo (Jokowi). Menurut Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan, menuturkan penyampaian capaian Jokowi masih berkutat pada angka. Hal itu sulit dicerna masyarakat.
“Misalnya, Pak Jokowi berhasil membangun dengan dana desa sebanyak 190 ribu kilometer lebih jalan se-Indonesia. Nah, ini kalau bicara angka masyarakat tidak terlalu memahami manfaat dana desa untuk membangun jalan,” ujar Verry saat dihubungi, Selasa (26/3/2019).
Namun, Verry menyebut bakal gencar kampanye pintu ke pintu (door to door) dengan menarasikan capaian lewat bahasa yang mudah.
“Kalau kita datang ke masyarakat, kemudian kita jelaskan ini lho jalannya, ini loh fisiknya, terbantu enggak. Tanpa perlu menjelaskan itu lebih mengena. Itu yang kami lakukan dan kami dorong,” kata Verry.
Verrry menampik bahwa selama ini partai Koalisi Indonesia Kerja kurang gaspol mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. Seperti yang disampaikan pengamat Ray Rangkuti dimana menilai partai koalisi kurang militan.
“KIK (Koalisi Indonesia Kerja), TKN (Tim Kampanye Nasional) sudah punya aturan yang jelas di antara parpol dan relawan. Kapan mesti tarik, kapan mesti ulur. Siapa mesti bergerak, siapa mesti dukung dari belakang,” kata Sekjen PKPI.
Verry pun menyebut saat ini partai koalisi lebih fokus memenangkan masyarakat akar rumput.
“Kalau tahun 2014 kan gebyar di mana-mana sedangkan saat ini kami lebih fokus di grassroot,” imbuhnya.
(Syaf).