Connect with us
DPR RI

Dito Ganinduto: Realisasi APBN Jateng Alami Peningkatan

Dito Ganinduto: Realisasi APBN Jateng Alami Peningkatan
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto. Foto : Arief/Man

Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto mengungkapkan realisasi alokasi anggaran APBN di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sampai dengan triwulan III 2021 mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Peningkatan realisasi belanja APBN ini juga didorong oleh pengerjaan proyek-proyek strategis nasional (PSN) tahun 2020 yang sempat tertunda di Jateng.

“Proyek-proyek yang tertunda tersebut antara lain tol Solo-Jogja, KRL Solo-Jogja, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) oleh Akuo Energy, Kawasan Industri Batang, dan tol Semarang-Demak,” ungkap Dito dalam sambutannya saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI yang dihadiri Sekretaris Daerah Jateng, Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas, Bank Indonesia, OJK, Jamkrindo, HIMBARA, dan Bank Syariah Indonesia, di Semarang, Jateng, Jumat (17/12/2021).

Sementara inflasi di Jateng sebesar 1,28 persen (year of year/yoy) pada triwulan III 2021, politisi Partai Golkar ini menyebutkan tingkat inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,25 persen (yoy). Peningkatan tekanan inflasi pada triwulan ini terutama disebabkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok pendidikan.

“Stabilitas sistem keuangan Jateng pada triwulan III 2021 relatif melambat dibandingkan triwulan II tahun 2021 demikian halnya dengan kinerja perbankan yang  secara umum melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Beberapa indikator perbankan di Jateng yaitu penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non-Performing Loan (NPL), dan aset mengalami perlambatan kinerja, sementara penyaluran kredit mulai meningkat,” jelas Dito.

Selanjutnya terkait pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dan daerah serta tindak lanjut dan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan di Jateng, legislator daerah pemilihan (dapil) Jateng VIII itu berharap agar dapat meningkatkan tata kelola pelaksanaan keuangan negara dan memberikan manfaat terhadap perekonomian dan pembangunan di provinsi Jateng.

Lebih lanjut dirinya juga optimis perbaikan perekonomian Jateng pada tahun 2022 diperkirakan akan terus berlanjut dibanding 2021. Hal ini tercermin dari berbagai indikator seperti Prompt Manufacturing Index (PMI) dan perkembangan indeks penjualan ritel yang terus menunjukkan perbaikan. “Dengan mengedepankan sinergi dan inovasi dalam mendorong investasi, pengembangan sektor pendukung ekspor dan substitusi impor, pariwisata, serta pengembangan infrastruktur, kami yakin Jateng akan mengalami pertumbuhan yang akan semakin meningkat ke depannya,” imbuh Dito.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan provinsi Jateng Midden Sihombing melaporkan pertumbuhan sektor dominan Kanwil DJP Jateng I dan II masih sejalan dengan pertumbuhan PDRB Jateng. Terdapat 5 sektor dominan yang memegang peranan sebesar 83 persen dari total penerimaan Kanwil DJP Jateng I dan Jateng II diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan, administrasi pemerintahan, jasa keuangan, dan konstruksi.

“Dari sisi penerimaan pajak Kanwil DJP Jateng I dan II, realisasi penerimaan Januari-November 2021 sebesar Rp33,89 triliun atau tumbuh 1,49 persen. Secara umum pertumbuhan sektor-sektor dominan di Kanwil DJP Jawa Tengah I & II sudah inline dengan pertumbuhan PDRB kecuali pada Sektor Jasa Keuangan. Jasa Keuangan mengalami penurunan cukup dalam disebabkan oleh dampak kebijakan pergeseran administrasi perpajakan WP,” ujar Midden dalam laporannya kepada Komisi XI DPR RI.

Berdasarkan berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, diketahui ekonomi Jateng kumulatif sampai triwulan III 2021 tumbuh 2,56 persen (yoy) dimana pertumbuhan ini didorong oleh hampir semua sektor usaha baik dari sisi produksi, ekspor-impor barang dan jasa serta sisi pengeluaran atau komsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya