Connect with us

Diskusi dan Bedah Buku “Jejak Listrik di Tanah Raja” Sambangi Kota Pahlawan

Surabaya – Jawa Pos bekerjasama dengan PT PLN, PJB dan KAPT, pada Sabtu, 15 Januari 2022 Pukul 13.00 menyelenggarakan acara Bedah buku dan diskusi di Gedung Graha Pena Surabaya. Adapun buku tersebut karya Eko Sulistiyo yang diberi judul Jejak listrik di Tanah Raja.

Acara bedah buku tersebut menghadirkan pembicara diantaranya Eko Sulistiyo, Komisaris PT PLN yang juga penulis Buku Jejak Listrik Di Tanah Raja, Gong Matua Hasibuan yang merupakan Direktur Utama PT PJB, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, SS, M. Hum yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, dan selaku Moderator acara Wuri Baskoro Catur Prasetyo

Acara yang diselenggarakan di kota pahlawan dan dihadiri Sekjend DPN KAPT, Achmad Fahruddin Kasino tersebut, di selenggarakan secara Road Show setelah sebelumnya dilakukan di Solo dan Jakarta.

Terkait bedah buku dan diskusi ini penting dilakukan karena selama ini sejarah kelistrikan di Indonesia masih kurang diminati di kalangan sejarawan. Padahal kajian tentang sejarah listrik ini masih didominasi pendekatan teknis dengan narasi rumus dan perhitungan yang mengerutkan dahi. Padahal masih banyak hal menarik lain yang bisa diungkap, seperti bagaimana munculnya budaya perkotaan akibat listrik sampai dengan pendirian pembangkit listrik.

Menurut Eko, Tema penting dari buku ini memberi wacana bahwa listrik tidak hanya soal gardu induk, PLN, dsb yang kelihatan hanya fisically, padahal listrik itu dalam sejarahnya telah melahirkan modernitas, kota-kota dengan adanya listrik menjadi katalisator bagi daerah-daerah, sementara daerah-daerah yang dilalui listrik otomatis menjadi berkembang.

Untuk itu eko menekankan pentingnya rasio elektrifikasi segera terpenuhi, karena keberadaan listrik telah banyak memberikan dampak turunan, misalnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi, dsb.

Daerah-daerah yang dilalui listrik terjadi kosmopolitanisme dan interkoneksi. Menurut temuan komisaris PLN tersebut, pada tahun 1920-an negara-negara besar telah melakukan hal yang sama, ketika negara-negara tersebut ingin melakukan kemajuan pembangunan, mereka minta elektrifikasinya terpenuhi.

Kehadiran listrik selain mendongkrak pertumbuhan ekonomi, juga meningkatkan partisipasi politik perempuan, karena dulunya posisi perempuan yang doministifikasi, setelah adanya listrik, partisipasi perempuan meningkat, mereka banyak waktu luang untuk membaca koran, mengikuti pertemuan-pertemuan politik, dsb.

Keberadaan listrik telah memudahkan perempuan untuk memasak,yang dulunya masak pakai manual,mencuci manual, setelah adanya listrik, mereka memakai mesin, pekerjaan menjadi cepat, sehingga mereka banyak waktu luang dan meningkatkan partisipasi politik.

Prof. Dr. Purnawan Basundoro, SS, M. Hum yang juga Dekan Unair, menekankan pentingnya sumber listrik dalam mempengaruhi sejarah perubahan kebudayaan, hal ini karena sebelum adanya listrik, penerangan kota tergantung obor, dengan adanya listrik, kota menjadi terang, dan terjadi dampak yang multidimensi dengan adanya kota yang terang. Salah satunya perubahan sosial.

Sementara itu, Gong Matua Hasibuan yang juga Direktur Utama PT PJB berkomitmen, pada prinsipnya PLN akan menghadirkan listrik dari sabang sampai merauke, dari Miangas sampai pulau rote, walaupun tidak mudah.
“pada prinsipnya kami berkomitmen menghadirkan listrik dari sabang sampai merauke, dari Miangas sampai pulau rote, entah bagaimanapun, walaupun itu tidak mudah,” tegas Gong Matua Hasibuan.

Miftahur Rahman, yang juga professional di bidang kelistrikan di Tanah Air dan sekaligus Wakil Bendahara DPN KAPT menilai, Buku Jejak Listrik di Tanah Raja tersebut sangat menarik karena menceritakan sejarah perkembangan kelistrikan di Indonesia khususnya di keraton Solo, tentang pemanfaatan energi baru terbarukan yang sudah dilakukan sejak dulu serta upaya mandiri yang dilakukan keraton solo dalam penyediaan listrik tanpa bergantung ke kolonial Belanda.

“Dengan demikian kita dapat belajar proses tersebut berlangsung sehingga kedepan hal-hal tersebut terutama semangat untuk mandiri serta lebih fokus dalam pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan untuk Menerangi Negeri,” pungkas Miftahur Rahman.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya