Connect with us

Diangkat Jadi Danjen Kopassus, Mohamad Hasan Kini Sandang Pangkat Mayor Jenderal

Jakarta – Mohammad Hasan resmi menyandang pangkat jenderal bintang dua atau mayor jenderal (mayjen). Kenaikan pangkat eks pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu seiring dengan jabatan baru yang diembannya sebagai Danjen Kopassus.

Upacara kenaikan pangkat ini dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto at di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (25/9/2020). Ada 19 perwira tinggi (Pati) TNI yang mendapat kenaikan pangkat dengan rincian 9 Pati TNI AD, 4 Pati TNI AL dan 6 Pati TNI AU.

Laporan korps kenaikan pangkat 19 Pati itu sesuai dengan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2032/IX/2020 tanggal 23 September 2020.

9 (sembilan) Perwira Tinggi TNI AD yang naik pangkat yaitu Letjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P., M.Si. (Koorsahli Kasad), Mayjen TNI Andarias Pong Bija (Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI), Mayjen TNI Gustav Agus Irianto Kusumowibowo, S.I.P. (Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan BIN), Mayjen TNI Mohamad Hasan, S.H. (Danjen Kopassus), Brigjen TNI Heri Sapari (Kapoksahli Pangdam XVI/Ptm, Brigjen TNI Furdiyantoso, S.H., M.M. (Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Kum HAM dan Narkoba), Brigjen TNI Beriman Purba, S.E., M.Si. (Han) (Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah BSSN), Brigjen TNI Sumanto (Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI) dan Brigjen TNI IGBN Tedjasukma Ekaputra, S.Sos., M.Tr.(Han) (TA Pengkaji Madya Bid. Tannas Lemhannas).

4 (empat) Perwira Tinggi TNI AL yaitu Laksda TNI Weko Pamudji Mulyo, S.E., M.M. (Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI), Laksda TNI Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., M.Tr.(Han), CHRMP, CTMP (Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara BIN), Laksma TNI Sujono, S.E., M.M. (Pati Sahli Kasal Bid. Dokstraops) dan Laksma TNI Dr. Endro Legowo, S.E., M.A.P. (Wakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan).

6 (enam) Perwira Tinggi TNI AU yaitu Marsma TNI J. Parulian Sihombing (Wadan Koharmatau), Marsma TNI Istiyanto, S.Sos., M.M. (Danpuslat Kodiklat TNI), Marsma TNI Oki Yanuar, S.T. (Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan), Marsma TNI Teguh Purwo S., S.E., M.M. (Kadiskomlekau), Marsma TNI Agus Ismanto, S.E., M.A.P. (Kapus BMN Baranahan Kemhan) dan Marsma TNI Jamingun, S.H., M.H. (Kaotmil I Medan Babinkum TNI).

Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (28/8/2020), Hasan merupakan lulusan Akmil 1993. Ia merupakan prajurit infanteri yang mengawali karirnya dari Kopassus.

Begitu lulus dari pendidikan, Hasan bertugas sebagai Komandan Unit Grup 1/Para Komando Kopassus di Serang. Setelah beberapa lama, ia pun kemudian ‘keluar’ markas dan menjadi Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009-2011).

Hasan lalu mendapat kepercayaan memegang teritori sebagai Komandan Kodim 0104/Aceh Timur hingga 2013. Tak lama, ia kembali pulang ke Korps Baret Merah itu. Ia dipercaya menjadi Wakil Asisten Personel Komandan Jenderal Kopassus.

Di tahun yang sama, Hasan diangkat Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara (2009-2011). Lalu pada 2014, ia kembali bertugas di luar Kopassus menjadi Asrena Paspampres.

Pada tahun 2016, Hasan mendapat promosi menjadi Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Ia menjadi pengawal terdekat Presiden Joko Widodo sebab Grup A Paspampres melekat melalukan pengawalan kepada presiden.

Usai menjadi pimpinan Grup A Paspampres pengawal Jokowi, Hasan dipromosikan menjadi Komandan Korem 061/Surya Kencana. Ia lalu ‘pulang kandang’ pada 2019 dengan menjabat sebagai Wadanjen Kopassus.

Baru setahun menjadi Wadanjen, Hasan kembali dipromosikan sebagai Danjen Kopassus. Ia pun menjadi orang nomor 1 special force TNI AD itu.

Sejumlah operasi pernah diikuti oleh Hasan, seperti operasi Timor Timur, Operasi Irian Jaya, dan Operasi Nemangkawi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya