Connect with us
DPR RI

Depresiasi Nilai Rupiah terhadap Dolar Diharapkan Tak Berdampak Signifikan pada Industri dan Komoditas Pangan

Depresiasi Nilai Rupiah terhadap Dolar Diharapkan Tak Berdampak Signifikan pada Industri dan Komoditas Pangan
Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin. Foto : DPR RI

Jakarta – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika (USD) semakin mengalami depresiasi bahkan sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang 2023, yaitu hampir menembus angka Rp16.000/USD. Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin berharap penguatan harga dolar terhadap rupiah tidak memberikan dampak signifikan pada sektor industri di tanah air. Ia menyebutkan selama masa reses DPR kemarin, pihaknya terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia terkait dengan kondisi ini.

“Kemarin kita titik beratkan kepada Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dan LPS yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan harus terus berkoordinasi supaya penguatan dari harga Dolar ini tidak semakin berdampak kepada sektor industri kita,” tuturnya saat ditemui Parlementaria usai Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Puteri tak menampik masih banyak industri maupun UMKM yang bergantung pada komoditas impor sehingga rentan terdampak oleh fluktuasi nilai mata uang. Disampaikannya, dalam UU Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) bahwa Bank Indonesia juga memiliki tanggung jawab dalam peningkatan sektor UMKM. Terlebih, Presiden Jokowi juga terus menggaungkan mengenai hilirisasi.

“Kita mendorong supaya Bank Indonesia bisa mendorong komoditas yang menjadi substitusi dari barang-barang yang selama ini kita masih impor, yang tentu akan sangat berdampak pada kekuatan harga Dolar ini,” lanjutnya.

Politisi Partai Golkar itu lantas memberikan contoh kedelai sebagai komoditi yang pemenuhannya masih tergantung impor. Sebagai bahan baku dari tahu dan tempe yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, menurutnya, jika harga kedelai naik maka bukan tak mungkin akan mempengaruhi pedagang kecil yang berada di hilir

“Misalnya kita tarik contoh kedelai. Kedelai itu kebanyakan masih impor dan ini menjadi bahan baku dari makanan staple kita, makanan wajib bangsa Indonesia yaitu tahu tempe. Ini pasti akan berdampak kepada sektor UMKM, warteg dan lain-lainnya. Pengusaha kecil juga pasti nanti akan berteriak itu dikarenakan (adanya pelemahan rupiah) ini.

Sekali lagi, legislator Dapil Jawa Barat VII ini meminta Bank Indonesia untuk terus menguatkan dan membina UMKM agar nantinya bisa bertambah jumlahnya dan nantinya dapat menekan jumlah barang impor, terutama dari sektor makanan dan minuman.

Tak hanya kedelai, bahan baku makanan dan minuman yang masih bergantung pada komoditas impor adalah gandum dan gula. Sektor industri lain yang akan merasakan dampak kenaikan bahan baku impor selain makanan dan minuman adalah industri farmasi atau industri petrokimia hingga tekstil. Selain itu, harga BBM terutama BBM bersubsidi juga bergantung pada kekuatan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya