Cegah Corona, PDIP Gandeng Pemkab Banyuwangi Bagikan Minuman Rempah hingga Penyemprotan Disinfektan
Banyuwangi – DPC PDI Perjuangan Banyuwangi bergerak membantu masyarakat untuk ikut mencegah penyebaran virus corona alias Covid-19.
Sejumlah langkah digeber para kader partai berlambang banteng tersebut, mulai membagikan paket minuman rempah untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pemberian ratusan paket sembako untuk warga yang pendapatan hariannya merosot karena social distancing, hingga penyemprotan disinfektan di ruang publik seperti pasar tradisional.
Aksi tersebut dilakukan pada Jumat (20/3) di Pasar Banyuwangi Banyuwangi, dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Tampak hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang juga kader PDI Perjuangan, Wakil Ketua PDI Perjuangan Banyuwangi Eko Sukartono, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi Slamet Utomo, dan para kader lainnya.
“Ini kita bagi-bagi minuman rempah Nusantara untuk meningkatkan daya tahan tubuh warga, sekaligus memberdayakan UMKM produsen minuman rempah di Banyuwangi,” ujar Anas.
Kemudian, sambung Anas, juga dibagikan ratusan paket sembako berisi beras dan telur untuk warga, terutama mereka yang punya pekerjaan dengan pendapatan harian, seperti pengemudi becak. Kelompok warga itu terkena dampak langkah social distancing yang dilakukan warga dengan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah.
“Pendapatan mereka susut, karena masyarakat membatasi keluar rumah. Padahal mereka tidak bisa work from home, karena memang bekerja untuk makan hari ini. Jadi diberikan paket sembako yang bisa digunakan beberapa hari,” ujarnya.
Anas mengatakan, langkah PDI Perjuangan Banyuwangi ini bagian dari gerakan gotong royong nasional untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai masalah terkait penyebaran virus corona.
“Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri memerintahkan keluarga besar PDI Perjuangan di seluruh Indonesia untuk bergotong royong menghadapi masalah penyebaran corona. Ini bukan soal politik, tapi kemanusiaan, kita buktikan Indonesia bersatu bisa melewati situasi yang tak mudah ini,” ujar Anas.
Dalam kesempatan itu, kader PDI Perjuangan Banyuwangi juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah ruang publik, termasuk di sekitar Pasar Banyuwangi. Aksi penyemprotan sengaja dilakukan di pasar sebagai denyut nadi perekonomian masyarakat yang menjadi tempat lalu lalang banyak orang. Ruang-ruang publik yang kerap dilalui masyarakat harus dipastikan bersih dan steril.
“Hari ini kader-kader PDI Perjuangan menggandeng Pemkab dan juga BPBD untuk melakukan hal yang sama. Cuma sasaran penyemprotan kali ini di sepanjang jalan di pasar induk Banyuwangi,” ujar Anas.
Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi beberapa hari yang lalu juga sudah melakukan penyemprotan di beberapa tempat, termasuk ibadah dan juga sekolah-sekolah.
Keterlibatan aktif dari partai politik ataupun dari pihak swasta untuk bergotong-royong menekan penyebaran virus corona ini sangat bermanfaat dan sangat membantu pemerintah.
“Memang sudah instruksi dari DPP semua kader baik yang berada di legislatif maupun di eksekutif, di luar jam kerja untuk melakukan aksi social terhadap dampak virus corona,” tambahnya.
Wakil Ketua PDI Perjuangan Banyuwangi Eko Sukartono menambahkan, pihaknya berharap aksi konkrit tersebut turut membantu masyarakat dalam menghadapi situasi kekhawatiran penyebaran Covid-19.
“Semoga ini bisa membantu masyarakat. PDI Perjuangan Banyuwangi sebagai partainya wong cilik akan terus berjuang nyata untuk masyarakat,” ujarnya.
As’at, salah seorang pengemudi becak, senang dengan aksi yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Banyuwangi itu. Menurutnya, ini merupakan gerakan pertama. Belum ada dari partai lain yang melakukannya.
“Terima kasih, ini sangat membantu. Sekarang becak sepi. Anak-anak sekolah libur, jadi tidak bisa antar jemput. Bantuan ini sangat membantu,” aku As’at.
Chrst
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.