Budi Waseso Ungkap 36 Tempat Hiburan Malam di Jakarta Sarang Peredaran Narkoba

Jakarta – Sejumlah tempat hiburan malam yang berlokasi di Jakarta terindikasi menjadi sarang peredaran narkoba. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) di kantornya, Selasa (20/2/2018).
Buwas mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan dan menemukan sekitar 36 tempat hiburan malam di Jakarta yang terindikasi terkait peredaran narkoba. “Saya membuktikan bahwa 36 tempat (hiburan malam) yang saya cek dengan saya menggunakan orang lain membeli narkoba di diskotek itu, terbukti,” ungkap Buwas.
Menurutnya 36 tempat hiburan malam itu tersebar di seluruh Jakarta. Namun dia enggan menyebut secara detail 36 tempat hiburan malam tersebut. “Yang sudah saya buktikan dari 81 (tempat hiburan malam) itu saya ambil random dari Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat,” papar Buwas.
Dengan tegas Buwas mengatakan akan membuka daftar ke-36 tempat hiburan malam tersebut dengan syarat Pemprov DKI berkomitmen menutup tempat hiburan itu nantinya. “Ya sudah saya tangani itu. Saya akan terus dalami. Kalau ada komitmen dari Pemda (DKI) kalau itu pasti ditutup, saya kasih tahu. Kalau nggak akan ditutup saya nggak kasih tahu,” ujar Buwas.
Buwas mengatakan hal ini dikarenakan selama tidak ada komitmen dari pejabat negara untuk memerangi narkoba, permasalahan tidak akan selesai. “Jadi ini juga untuk perhatian kepada kita semua. Kalau kita tidak ada komitmen maka ya tidak akan pernah selesai,” tandasnya.
Yuch

BERITA
Dukung Generasi Z Jadi Pemimpin Muda dan Tangguh, DPR Terima Kunjungan 100 Ketua OSIS Indonesia

Jakarta – DPR RI menerima kunjungan resmi (courtesy visit) 100 ketua osis yang berasal dari berbagai sekolah di Indonesia. Pertemuan ini bernilai positif lantaran Generasi Z memiliki potensi menjadi pemimpin muda dan tangguh. Sebab itu, DPR mendukung para pemuda untuk bisa mengenal dan menyerap wawasan yang lebih baik tentang bagaimana lembaga legislatif bekerja untuk berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua DPR Dr. (H.C) Puan Maharani usai menerima kunjungan para ketua osis yang tergabung dalam Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) Universitas Indonesia Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (25/9/2023). Menurutnya, Generasi Z perlu mengetahui wawasan tersebut karena mereka yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa.
“Kami (berupaya) membuka diri untuk bisa memperlihatkan bagaimana kinerja yang sudah dilakukan dan dicapai oleh DPR sebagai satu lembaga tinggi negara. Harapannya, anak-anak muda yang belum paham menjadi paham dan bisa tahu apa yang sudah kami lakukan untuk bangsa dan negara,” ungkap Puan kepada Parlementaria seusai acara.
Di sisi lain, baginya, momentum ini harus dimanfaatkan penuh oleh generasi muda bangsa. Ia ingin generasi muda dengan berbagai jenis potensi diri ini tidak cepat patah semangat dan selalu terpantik untuk konsisten mengasah kompetensi diri untuk meraih cita-cita yang diimpikan. Menutup pernyataannya, Puan mengingatkan agar generasi muda bangsa tetap semangat belajar dan aktif di berbagai kegiatan yang positif.
“(Pertemuan) ini suatu hal yang sangat positif. Sehingga anak-anak muda yang diwakili oleh ketua osis dari 32 provinsi ini hadir bisa merasakan, melihat langsung, dan mendapatkan pengalaman (berdialog dengan stakeholder sektor legislatif). Saya berharap mereka tetap semangat memperjuangkan cita-cita mereka. Itu adalah suatu hal yang penting untuk selalu dilakukan dalam membangun bangsa dan negara,” pungkas politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.
Sebagai informasi, Indonesia Student Leadership Camp (ISLC) yang dinaungi oleh Human Development Universitas Indonesia (Hudev UI) merupakan rangkaian pertemuan strategis bagi 100 Ketua OSIS terbaik dari seluruh Indonesia. Di dalam agenda tersebut, setiap ketua osis memperoleh kesempatan untuk menempa diri, bertukar gagasan, dan memperluas jaringan kepemimpinan secara nasional.
Terhitung tahun 2011, ISLC telah menghasilkan tokoh-tokoh pemimpin muda yang mampu memberikan karya dan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Selama 12 tahun terakhir, ISLC telah menghasilkan lebih dari 1000 orang pemimpin muda yang terbukti dapat membawa pengaruh positif dalam upaya kemajuan bangsa.
Pada tahun 2023, ISLC mengusung tema ‘Kepemimpinan yang Berketahanan’ yang mana diharapkan para ketua osis yang berhasil lolos dalam seleksi ini bisa mendukung stakeholder terkait untuk mengakselerasi setiap transformasi dalam setiap sektor strategis di Indonesia. Rangkaian agenda yang mempertemukan ketua osis dan para pemimpin di Indonesia itu akan digelar sepanjang 23-27 September 2023.
BERITA
GRENG dan SETRUM, Jadi Strategi Prof. Komarudin Pimpin UNJ di Periode Kedua

Jakarta – Setelah unggul dengan mengantongi 82 suara dari 113 suara sah, Prof. Komarudin terpilih kembali menjadi Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di pemilihan Rektor UNJ Periode 2023 – 2027 pada Senin, 17 Juli 2023 lalu. Kini Prof. Komarudin resmi dilantik kembali menjadi Rektor UNJ untuk periode 2023 – 2027 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim. Pelantikan ini dilaksanakan di Graha Utama Lantai 3 Gedung A Kemendibudristek, Jakarta Pusat pada Senin (25/9/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Semasa kepemimpinannya menjadi Rektor UNJ pada periode pertama (2019 – 2023), banyak tantangan dan hambatan yang dihadapinya. Diantaranya saat mengemban amanah sebagai Rektor UNJ di akhir 2019 adalah tugas yang amat berat, dikarenakan empat hal, yaitu: Pertama, UNJ baru saja mendapatkan sanksi dari Kemenristekdikti berupa penurunan peringkat dari 20 ke 58 disertai penurunan peringkat akreditasi dari A ke B; Kedua, dari sisi perencanaan, UNJ belum memiliki Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Strategis Bisnis (RSB). UNJ sebagai PTN Badan Layanan Umum belum melaksanakan amanah pasal 29 Statuta UNJ ini.
Ketiga, sebagai PTN BLU yang harus bergerak lincah dan cepat dengan menerapkan prinsip good university governance UNJ belum didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi berupa sistem informasi yang komprehensif dan terintegrasi; dan Keempat, Pandemi Covid-19 menyebabkan UNJ mengalami VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), yaitu lingkungan organisasi yang semakin bergejolak, kompleks, dan semakin tidak pasti.
Selain empat hal di atas, pada Mei 2020 lalu, Prof. Komarudin di awal masa jabatan sempat alami kejadian yang merugikan nama baiknya dan institusi UNJ. Dimana Prof. Komarudin alami rekayasa kasus oleh oknum yang tidak suka atau lebih tepat kompetitor pada dirinya. Kejadian ini menjadi titik nadir perjalanan karir Prof. Komarudin karena ia bersama kolega dosen UNJ yang lain merasa mengalami rekayasa kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang didesain oleh oknum tertentu.
Setelah melalui proses pemeriksaan, dari KPK hingga pemeriksaan kepolisian menyatakan tidak menemukan unsur pidana apa pun yang dilakukan oleh Prof. Komarudin dan kolega dosen UNJ yang lain. Masalah yang mendera Prof. Komarudin bersama para koleganya di UNJ, akhirnya diserahkan ke Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek untuk diselesaikan secara internal. Sesuai dengan informasi dari berbagai pihak, rupanya kejadian yang dialami oleh Prof. Komarudin bersama para koleganya di UNJ adalah rekayasa kasus yang dibuat oleh oknum tertentu yang pernah berambisi menjadi Rektor UNJ dan kecewa karena gagal mencalonkan diri menjadi Rektor UNJ pada tahun 2019 lalu. Atas kejadian yang dialami Prof. Komarudin ini, dirinya tidak mau memperpanjang masalah dan memaafkan pihak – pihak yang sudah merugikan nama baiknya dan institusi UNJ.
Namun berkat pengalaman, kebijaksanaan, dan kolaborasi yang dibangun oleh Prof. Komarudin dalam masa kepemimpinannya sebagai Rektor UNJ, masalah awal kepemimpinan yang ada dapat ditangani. Prof. Komarudin yang memimpin sejak 2019 ini dinilai berhasil mencapai berbagai prestasi yang mengangkat kembali reputasi dan prestasi UNJ, antara lain capaian Akreditasi Unggul pada tahun 2021 yang sebelumnya UNJ berstatus Akreditasi B, dan naiknya peringkat klasterisasi Perguruan Tinggi Indonesia yang sebelumnya di tahun 2019 UNJ peringkat ke 59 menjadi peringkat ke 11 pada 2022, raihan Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) 5 kali berturut – turut dari 2019–2023, dan peringkat Webomatrics UNJ terus mengalami peningkatan, dari peringkat 90 pada 2020 melesat menjadi peringkat 39 pada 2023. Tentu masih banyak prestasi lain yang kini membuat tren UNJ semakin meningkat di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peminat yang mendaftar seleksi masuk ke UNJ dari berbagai jalur penerimaan, bahkan dari tahun 2020 hingga 2023 UNJ masuk 15 besar PTN Favorit di Indonesia.
Untuk terus memajukan UNJ, sosok yang dikenal hobi memasak dan berolahraga ini mengusung 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia sebagai program kerjanya dalam kepemimpinan Rektor UNJ Periode 2023–2027. Dimana program kerja ini didasarkan dari persiapan transisi perubahan status UNJ dari PTN-BLU ke PTN-BH pada 2023 ini dan RPJP UNJ 2020 – 2045. Pada RPJP UNJ ini diamanahkan setelah UNJ berstatus mandiri dengan ditandai menjadi PTN-BH, maka tahapan berikutnya UNJ unggul diantara LPTK hingga 2045 mencapai reputasi dunia.
Adapun 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia yang diusung oleh Prof. Komarudin, yaitu meliputi: 1) Penguatan Core Competency dan Kualitas Pendidikan Bertaraf Internasional; (2) Luaran Penelitian & P2M yang berdampak bagi masyarakat, DUDI, Negara, dan Dunia; (3) Penguatan Publikasi, Sitasi, Sumber Informasi, dan Publisitas; (4) Penguatan Tata Kelola dan Kinerja Universitas; (5) Penguatan SDM dan Kepakaran; (6) Optimalisasi Aset, dan Penguatan Infrastruktur Sistem Teknologi Informasi untuk Income Generating; dan (7) Penguatan Peran Alumni dan Jejaring Kerja Sama Nasional dan Internasional.
Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin menjelaskan bahwa kiat sukses untuk memimpin di periode keduanya, yaitu bahwa program 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia ini mengangkat tagline “Great Reputation to Enlighten the Nation and the Globe” atau disingkat “GRENG”. Maksud dari “GRENG” ini bahwa dalam memimpin di periode kedua kita fokus mencapai reputasi besar UNJ yang tetap sesuai dengan marwah UNJ, yaitu mencerdaskan dan memartabatkan bangsa, negara, dan dunia, ungkap Prof. Komarudin.
Prof. Komarudin menambahkan bahwa selain “GRENG”, maka untuk memperkuat program 7 pilar Akselerasi UNJ Bereputasi Dunia ini perlu kepemimpinan yang tegas, dan humanis. Maka itu perlu kepemimpinan Strategis, Empati, Terpercaya, Responsif, Unggul, dan Membangun Tim atau disingkat “SETRUM”.
Kepemimpinan “SETRUM” ini berkaitan dengan kepemimpinan strategis yang maksudnya memiliki kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi jangka panjang yang efektif. Lalu empati yang dimana mampu memahami dan berempati terhadap kebutuhan, perasaan, dan pandangan orang lain. Kemudian terpercaya, yang maksudnya memiliki integritas yang tinggi dan mampu membangun kepercayaan dengan orang lain. Berikutnya kepemimpinan responsif yang sigap dalam mengambil tindakan dan merespon kebutuhan dan masalah dengan cepat. Selain itu juga perlu kepemimpinan yang unggul yang maksudnya menjadi teladan yang unggul dalam kinerja, etika, dan profesionalisme. Terakhir yang paling penting, membangun tim yang maksudnya mampu membentuk dan memimpin tim yang efektif, memotivasi anggota tim, dan mencapai hasil bersama, ungkap Prof. Komarudin.
Saat UNJ berubah statusnya menjadi PTN-BH, maka potensi aset yang dimiliki UNJ saat ini akan dikembangkan lebih luas lagi dalam rangka sebagai sumber pemasukan utama UNJ. “Mari bersama kita bangun UNJ yang kita cintai untuk menjadi kampus yang terus menorehkan berbagai prestasi hebatnya, serta mewujudkan visi – misinya menjadi kampus bereputasi dunia, mendidik lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan era globalisasi saat ini, dan tentu bersamaan dengan itu tetap mewujudkan kampus humanis yang memuliakan keberagaman, kesetaraan, inklusif, anti perundungan dan anti kekerasan seksual,” tutup Prof. Komarudin.
BERITA
Almuzzammil Minta SMS Blast Kemenkominfo Juga Berikan Edukasi Guna Hadirkan Pemilu Jurdil

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Almuzzammil Yusuf meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) dalam mendukung pemilu yang jujur dan adil (jurdil) melalui Program ‘SMS Blast’ tidak hanya sekadar pesan untuk meramaikan pemilu. Ia mengusulkan agar pesan tersebut juga memberikan edukasi guna membentuk suasana pemilu yang Jujur dan Adil (Jurdil) itu sendiri.
Ia menyampaikan hal itu saat Komisi I rapat kerja membahas Kebijakan Tata Kelola Kartu Seluler untuk Mengawal Pemilu yang Aman dan Transparan bersama dengan Kemenkominfo.
“Justru (yang) diajarkan (kepada) warga (agar) HP anda ini sangat berharga untuk membuat Pemilu Luber dan Jurdil yaitu di TPS. (Misalnya) caranya anda rekam satu menit, foto, upload, cara meng- uploadnya begini loh, cara membuatnya satu kasih kode garis miring desa, atau kelurahan garis miring kecamatan, dan Kabupaten, terus provinsi gitu. Anda upload,” ujar Almuzzammil Yusuf kepada Parlementaria, usai Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kemenkominfo di Ruang Komisi I, Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (19/09/2023).
Ia menilai bahwa hal itu akan bermanfaat sebagai back up data ketika sumber informasi digital pemerintah diserang. Terlebih, data berupa rekaman di HP tersebut berlaku di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kalau kita tidak lakukan ini kita khawatirkan sumber informasi digital kita itu diserang oleh hacker, hancur. Dan berubah-ubah angkanya lalu kita enggak percaya. Atau memang ada oknum tertentu yang memainkan gitu. Lalu data kita apa sengketa apa enggak, kalau data yang tertulis itu lama sekali,” lanjut Politisi Fraksi PKS ini.