Connect with us

Bio Lem dari Siput untuk Kepentingan Medis

Jantung yang ditambal dengan bio lem(Foto: Jurnal Science)

Bio Lem hasil penelitian Tim ahli Harvard University, dipastikan kelak akan menangguk permintaan besar. Sayangnya, belum ada teknologi yang siap untuk penggunaan medis. Apakah itu? Yaitu lender defensive yang disekresikan oleh siput yang kemudian mengilhami pembuatan jenis perekat baru yang bisa mengubah obat-obatan.

“Bio-lem” sangat kuat, bergerak dengan tubuh dan yang terpenting, menempel pada permukaan yang basah,” demikian temuan tim peneliti Harvard University, yang dipublikasikan di Jurnal Science, 28 Juli lalu.

Bio-lem itulah, yang menjadi acuan dan bias digunakan untuk menutup luka berupa lubang di hati seekor babi –binatang yang menjadi perantara uji coba. Para ahli menggambarkan bio-lem itu “sangat keren”. Mendapatkan sesuatu untuk menempel pada permukaan yang lembab, telah menjadi tantangan besar. ”Apa yang Anda pikirkan saat jari Anda yang basah diplester,” kata peneliti di tim Harvard, Dr Jianyu Li.

Bio-lem itu, rupanya berasal dari siput ‘Dusky Arion’ yang menghasilkan lendir alami yang sangat lengket sebagai pertahanan melawan predator. “Kami merancang bahan kami untuk mengambil fitur utama dari lendir siput dan hasilnya sangat positif,” kata Jianyu Li.

Bio-lem yang dihasilkan siput itu, memiliki dua komponen yaitu perekat aktual dan biokimia “shock breker”. Kelengketan yang luar biasa berasal dari trinitas daya tarik antara lem bermuatan positif dan sel bermuatan negatif dalam tubuh; Ikatan kovalen antara atom di permukaan sel dan lem, dan cara lem secara fisik menembus permukaan jaringan.

Dari hasil percobaan, menunjukkan bahwa lem tidak beracun untuk jaringan hidup dan tiga kali lebih kuat daripada perekat medis lainnya. Dr Li mengatakan kepada situs BBC News: “Saya benar-benar kagum dengan sistem ini Kami telah memecahkan tantangan besar dan membuka peluang besar dalam setting medis,” katanya.

Aplikasinya cukup luas, lanjut Dr Li, pasalnya bahannya sangat tangguh, melar dan compliant, yang sangat berguna saat Anda ingin berinteraksi dengan jaringan dinamis seperti jantung atau paru-paru. “Ini bisa digunakan sebagai tambalan pada kulit atau sebagai cairan yang disuntikkan ke dalam luka lebih dalam di tubuh,” tutur Dr Li.

Selain itu, muncul juga gagasan untuk menggunakan bio lem itu, untuk melepaskan obat ke bagian tubuh tertentu atau menempelkan alat medis ke organ tubuh seperti membantu detak jantung. Lem menempel pada permukaan dalam tiga menit, tapi kemudian menjadi lebih kuat. Dalam waktu setengah jam itu sekuat tulang rawan tubuh sendiri.

Permintaan besar

Dr Chris Holland dari jurusan sains dan teknik material di University of Sheffield, mengatakan, “Ini sangat keren, saya harus akui. Sudah jelas, ini mengungguli alternatif di pasar dan oh, ya, ada permintaan yang sangat besar.”

Kendati temuan tim Harvard ini masih pada tahap awal, tapi hal semacam ini bisa menjadi bagian dari kit standar ahli bedah. Sayangnya, hingga kini belum ada teknologi yang siap untuk penggunaan medis. Sejauh ini, yang dapat dibuktikan hanya kemampuannya secara mekanis di laboratorium, dalam tes pada tikus dan dengan menyegel lubang di hati babi melalui puluhan ribu detak jantung yang disimulasikan.

Cara kerja bio lem ini,  juga bekerja pada versi biodegradable yang secara alami akan hilang saat tubuh sembuh. Prof John Hunt dari Nottingham Trent University mengatakan kepada BBC, bahwa kebutuhan akan perekat baru sebagai perekat  bagi semua penyedia layanan kesehatan, jelas sangat dibutuhkan.

“Yang satu ini (bio lem), berpotensi memperbaiki kesehatan dan menyelamatkan nyawa. Penelitian ini benar-benar menarik [tapi] detail biokompatibilitas perlu melampaui apa yang disajikan dalam makalah ini, untuk memandu keefektifan klinis jangka panjang, keamanan, dan karena itu merupakan aplikasi medis yang sesungguhnya,” tutur Hunt.

M Riz

 

 

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024

Oleh

Fakta News
Novita Wijayanti: Perlu Perbaikan dan Pelayanan dalam Evaluasi Mudik 2024
Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti. Foto : DPR RI

Jakarta – Pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan Lebaran terus menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih, setiap tahun pelaksanaannya terus mengalami tantangan yang cukup signifikan.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mengapresiasi seluruh pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang telah berlangsung dengan baik. Meski, terdapat sejumlah catatan atau evaluasi dalam pelaksanaannya.

“Pemerintah telah mengambil langkah dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatur sistem transportasi. Namun, peningkatan jumlah pemudik dan kepadatan lalu lintas masih menjadi permasalahan utama,” ujar Novita dalam wawancara tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Lebih lanjut dikatakan oleh Legislator dari Dapil Banyumas-Cilacap (Jawa Tengah VIII) ini, peran koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan operator transportasi serta pihak terkait lainnya masih perlu ditingkatkan.

“Komunikasi yang lebih efektif dan perencanaan yang matang diperlukan untuk menghindari kemacetan yang berlebihan dan memastikan keselamatan pemudik,” tandas Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Tak hanya itu, Novita juga mencatat perlunya peningkatan pengawasan yang lebih ketat terhadap protokol kesehatan di tempat-tempat peristirahatan dan terminal, guna mencegah penyebaran penyakit. Terlebih, lanjutnya, di tengah cuaca ekstrem yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh para pemudik.

Kendati demikian, Novita mengapresiasi secara keseluruhan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran 2024 yang baru saja selesai terselenggara. Dirinya berharap, perbaikan dan peningkatan pelayanan dapat terus dilakukan di setiap tahunnya.

“Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa perbaikan yang telah dilakukan, tentunya masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan pelaksanaan arus mudik dan balik angkutan lebaran di masa mendatang,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata

Oleh

Fakta News
Penguatan Konten Kearifan Lokal Bali Diharapkan Semakin Meningkatkan Industri Pariwisata
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, Bali. Dalam kunjungan ini Komisi I DPR RI memberikan perhatian serius pada konten kearifan lokal di Bali. Dengan kuatnya konten kearifan lokal yang ada di Bali maka diharapkan kedepan akan semakin meningkatkan industri pariwisata yang ada di Bali.

“Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” papar Politisi Fraksi PKS itu di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, Kamis (18/4/2024).

Kearifan lokal merupakan suatu identitas budaya sebuah bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Konten kearifan lokal merupakan suatu muatan yang ditampilkan kepada masyarakat melalui media yang menampilkan kebudayaan suatu bangsa.

Komisi I mendorong LPP RRI turut andil dalam mempertahankan kearifan lokal di tiap satuan kerja (Satker) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tiap Satker dari Sabang sampai Merauke, berperan penting untuk mengikat kearifan lokal yang menjadi ciri khas LPP RRI selama ini. Sebagai gambaran,  siaran RRI sendiri terdiri dari PRO 1 hingga PRO 4. Khusus PRO 4, merupakan program yang menyajikan konten kearifan lokal yang tersebar di kota-kota yang memiliki potensi budaya besar, termasuk Denpasar Bali.

Promosi kearifan lokal budaya di Bali dapat dilakukan dengan memanfatkan media massa seperti media elektronik, media cetak, dan media online maupun media sosial lainnya. LPP RRI turut menyajikan  konten yang sesuai dengan sasaran wisatawan.  LPP RRI Denpasar telah menyediakan saluran khusus untuk Budaya Bali melalui PRO 4, dengan menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.

Baca Selengkapnya

BERITA

Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy

Oleh

Fakta News
Evaluasi Antrean Panjang Mudik, ASDP Harus Perbaiki Manajemen Tiket via Aplikasi Ferizy
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Foto: DPR RI

Jakarta – Peristiwa terjadinya puluhan pemudik yang sempat memblokade jalan menuju kapal Eksekutif Bakauheni, Lampung, Minggu (14/04/2024) belum lama ini menuai respon dari Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. Para pemudik mobil ini, imbuh pria yang akrab disapa SJP, memprotes karena petugas mendahulukan kendaraan yang terakhir tiba.

“PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP meminta maaf dan menyebut bahwa ada kesalahan jalur antrean karena kekeliruan pengarahan pengguna jasa atau pemudik yang giliran masuk kapal,” ujar SJP sebagaimana keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Masalah tersebut, tandas Politisi Fraksi PKS ini, semakin menambah panjang daftar kesalahan ASDP dalam memberikan pelayanan bagi pemudik di lintasan penyeberangan kapal feri Merak-Bakauheni.

“Sebelumnya, jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten sempat mengalami kemacetan hingga belasan kilometer selama 5-12 jam karena banyaknya kendaraan atau masyarakat yang belum memiliki tiket kapal feri, tapi tetap datang ke pelabuhan,” terangnya.

Sebagaimana data ASDP, ungkap Suryadi, total masyarakat yang belum memiliki tiket mudik pada 6-7 April lalu sebanyak 19.700 orang atau 32 persen. Sementara calon penumpang yang sudah mempunyai tiket hanya 68 persen.

“Padahal ASDP sudah mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara daring via aplikasi Ferizy dengan radius maksimal 4,7 km dari Pelabuhan Merak dan sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan demi menghindari terjadinya antrean kendaraan dan penjualan tiket oleh calo,” tuturnya.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan para calon penumpang masih membeli tiket di Pelabuhan Merak dari agen-agen penjualan. Tanpa berbekal tiket, lanjut SJP, para pemudik ini tetap nekat berangkat menuju Pelabuhan Merak. Akibatnya, mereka berdesakan dengan para pemudik yang sudah membeli tiket. Karena mereka masih yakin bisa memperoleh tiket di Pelabuhan dan faktanya masih bisa mendapatkannya melalui agen-agen penjualan tidak resmi.

“Kita meminta agar alasan para pemudik datang langsung ke pelabuhan untuk membeli tiket tanpa menggunakan aplikasi Ferizy ini dievaluasi oleh pihak ASDP dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) karena banyaknya keluhan pembeli tiket terkait aplikasi ini,” pungkas SJP.

Rating 2,5 dan ulasan-ulasan buruk terhadap Ferizy di Google Play Store, kata Suryadi, dapat menjadi bahan evaluasi tersebut. Misalkan kuota pemesanan tiket begitu cepat habis yang kemungkinan besar sudah diborong oleh calo yang kemudian menawarkannya di sekitar pelabuhan, bahkan ada yang hilang uangnya setelah melakukan pembayaran dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya