Bekraf Pilih Delapan Desainer Indonesia Tampil di Event NY NOW 2017
New York – Delapan desainer asal Indonesia, terpilih untuk tampil di event NY NOW yang berlangsung 19 – 23 Agustus di Javits Center, New York. Pemilihan ini, dilakukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan menggandeng Jennifer Isaacson sebagai konsultan atau curator dan pendamping menuju pameran.
NY NOW, merupakan pameran dagang internasional yang khusus menampilkan produk-produk dari subsektor kriya dengan kategori home, lifestyle dan gift. Event ini diikuti lebih dari 2.400 designer dan dihadiri lebih dari 24.000 orang dari 50 negara bagian yang ada di Amerika Serikat, serta lebih dari 80 negara di seluruh dunia.
Untuk tampil di NY NOW, setiap produk harus dikurasi. Ratusan kurator terlibat dalam proses pemilihan produk yang akan tampil di New York.
Adapun delapan desanier pilihan Bekraf itu adalah:
- Kayou
“Kayou” berasal dari kata “Kayu” dan diawali dari lima orang arsitek Indonesia yang mendedikasikan diri untuk beralih dari mendesain bangunan lalu membuat furnitur.
Desainer untuk produk kayu solid ini, adalah Alexandre Alvin Handojo dan Indra Sidharta. Kehadiran Alvin dalam perhelatan NY NOW, yaitu untuk mempromosikan produk furniturnya kepada calon pembeli.
- Djalin
“Djalin” hadir di industri furnitur sejak 1989, dengan ditopang para perajin di pedesaan Jawa Barat. Direktur Desain dan co-Founder Djalin, Sita Fitriana memberi sentuhan kontemporer pada desain tradisional yang sudah teruji.
Menggunakan bahan rotan alami dan sintetis, “Djalin” membuat beragam desain tempat duduk yang nyaman dan berbasis budaya Indonesia.
- Sepiring Indonesia
Didirikan dua perempuan yaitu Erdanie Zulviana dan Jasmyne Oei, “Sepiring Indonesia” menapilkan desain karikatural yang kaya warna. Produk pertama mereka berupa enam tatakan dijual di Alun Alun Grand Indonesia tahun 2013.
Saat ini, “Sepiring Indonesia” memiliki 32 desain yang diaplikasikan di 80 jenis produk salah satunya tas kanvas penuh warna. Produk-produk ini tampil di NY NOW.
- Maharani Craft
“Maharani Craft” didirikan tahun 2009 di Bali dan merupakan merupakan subdivisi industri perak Maharani yang lebih awal berdiri tahun 1989.
Dalam empat tahun sejak 2009, di bawah kendali Irene Setiawati, “Maharani Craft” fokus menciptakan elemen dekoratif interior dari karang dan batu dalam balutan tembaga.
- Jenggala
Merupakan merek tertua yang terpilih untuk tampil di NY NOW 2017. Didirikan sejak 1976, Jenggala adalah nama yang identik dengan keramik di Indonesia.
Dari 3000 desain yang dimiliki, Jenggala menampilkan “Coffe Collection” yang didesain oleh Sasanti Puri Ardini, satu dari 150 desainer Jenggala.
- Braow Goods
“Braow Goods” adalah kerja bareng suami isteri asal Jakarta, Christianto dan Densely yang mengambil spesialisasi pada produk kulit yang klasik dan abadi.
Berasal dari kulit sapi lokal yang diolah secara khusus, dipotong dan dijahit sejara manual dengan tangan mereka berdua, produk mereka seperti dompet beragam desain menjadi sangat khas.
- Indo Risakti
“Indo Risakti” adalah merek yang khusus pada produk-produk dekoratif ramah lingkungan untuk kelestarian hidup. Koleksi keranjang, vas, dan aksesori interior dibuat dari bahan-bahan tak terpakai yang kerap dibuang.
Sejak 2012, “Indo Risakti” yang dikelola Riris Simanjuntak kosisten memproduksi kerajinan tangan dengan menjaga kualitas.
- Jamooga
“Jamooga” adalah perusahaan yang unik dan inovatif asal Bandung. Berbeda dengan tujuh desainer lain yang produknya ada di dapur, ruang makan, atau area di mana orang dewasa beraktivitas, Jamooga punya misi mendidik anak-anak dengan menyenangkan.
Ide “Jamooga” datang dari desainer dan penulis Dodi Mustafa tahun 2016 setelah meninggalkan pekerjaan kantorannya. Debut koleksinya dimulai Maret 2017 dan hingga kini “Jamooga” menciptakan mainan anak-anak yang layak dikoleksi sebagia barang dekoratif.
Ping
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.