Connect with us
Piala Dunia 2018

Banjir Gol Warnai Kepulangan Argentina Usai Kalah dari Perancis

Messi gagal cegah kepulangan Argentina
Lionel Messi isyaratkan selamat tinggalFoto: Getty Images/FIFA

Rusia – Bak pepatah lawas, roda nasib itu berputar, akhirnya terjadi di pertandingan perdelapanfinal Piala Dunia (PD) 2018 antara Perancis versus Argentina. Kepulangan Argentina membuka babak perdelapanfinal dengan pertarungan yang seru.

Ya, sang runner up PD 2014 Argentina akhirnya terpaksa pulang setelah kandas 3-4 dari Perancis.

Bermain di Kazan Arena, Sabtu (30/6), kedua tim menyuguhkan tontonan mahal. Banjir gol yang terjadi seakan membuktikan akan kualitas keduanya.

Namun tak ada yang perlu ditangisi dari kepulangan Argentina dari kompetisi ini. La Albiceleste, kecuali di dua game penyisihan grup, sudah berupaya membuktikan kapasitasnya sebagai tim besar.

Toh yang akhirnya memulangkan mereka adalah Perancis, tim muda yang juga berisikan talenta terbaik masa kini. Maka tak heran bila saat peluit akhir dibunyikan, kedua pendukung di stadion berdiri dan bertepuk tangan. Argentina memang kalah, tapi kali ini kalah terhormat.

Awal pertandingan memang sempat mengisyaratkan kambuhnya permainan buruk Argentina. Baru menit 13, gawang Franco Armani sudah dibobol Antoine Griezmann lewat titik putih.

Hadiah penalti diberikan wasit setelah pergerakan Kylian Mbappe dilanggar oleh Marcos Rojo di kotak terlarang. Griezmann tak menyiakan peluang dan mengubah skor jadi 1-0.

Baca Juga: Cerita Lionel Messi, Dipuja Juga Dianggap Pemberontak Argentina

Lima menit jelang turun minum, Argentina bangkit. Namun sebelumnya, anak-anak Jorge Sampaoli itu kerap membuang peluang di depan mata lantaran kurangnya koordinasi.

Hingga akhirnya Angel Di Maria membawa Argentina samakan kedudukan atas Prancis menjadi 1-1.

Gol dari Di Maria bahkan bisa dibilang tercipta dengan cara yang sangat manis. Berdiri bebas di luar kotak penalti, sayap PSG ini langsung menembakkan bola dengan tendangan kerasnya.

Melihat pergerakan bola yang sangat cepat, membuat kiper Hugo Lloris tak sanggup menghalau tendangan Di Maria. Skor berubah imbang.

Di babak kedua, saat pertandingan baru berjalan tiga menit, pendukung Argentina di Kazan Arena girang bukan main. Pasalnya gantian mereka yang unggul.

Argentina berhasil menciptakan keunggulan atas Prancis lewat gol dari Gabriel Mercado. Gol tersebut berawal dari tendangan Lionel Messi dari luar kotak penalti yang mengenai tubuh dari Mercado.

Bola pun langsung berubah arah sehingga mengecoh kiper dari Prancis. Skor berubah 2-1 untuk keunggulan Argentina.

Namun keunggulan tersebut tak berlangsung lama. Wonderkid Perancis, Benjamin Pavard menampar Argentina dengan gol balasannya di menit 57. Skor kembali berubah 2-2.

Enam menit kemudian, petaka Argentina mulai nampak. Tepatnya menit 63. Saat itu kelincahan wonderkid Prancis lainnya, Kylian Mbappe membuat pertahanan Argentina kocar-kacir di kotak penalti.

Tak berselang lama, bola pun langsung ditembakkan Mbappe ke gawang kiper Lloris dan tak mampu dihalaunya. Skor berubah 3-2 untuk Prancis.

Kylian Mbappe benar-benar jadi mimpi buruk Argentina. Foto: FIFA

Kylian Mbappe benar-benar jadi mimpi buruk Argentina. Foto: FIFA

Belum pulih dari kejutan tadi, di menit ke-68, Armani kembali dihukum Mbappe. Anak muda titisan Thierry Henry ini kembali membuat seisi stadon bergemuruh berkat gol keduanya ke gawang Argentina.

Umpan dari rekannya mampu disambar oleh Mbappe dengan sangat manis dan tak mampu dicegah oleh kiper Armani. Skor 4-2.

  • Halaman :
  • 1
  • 2
  • 3
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya