Connect with us

Bangun SDM Unggul, Yayasan Jembatan Nawacita Kenalkan Koding untuk Usia Dini Melalui Program KOKPIT

Jakarta – Upaya pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode keduanya dalam membangun SDM yang unggul menjadi prioritas utama yang akan ia kerjakan selama 5 tahun ke depan bersama Wapres Ma’ruf Amin. Presiden Jokowi ingin mewujudkan membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengundang talent-talent global untuk bekerja sama dengan pemerintah. Tak hanya itu kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan serta penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri.

Hal ini lah yang mendasari Yayasan Jembatan Nawacita memberikan pelatihan pemrograman kepada anak-anak usia dini dengan program KOKPIT (Koding Anak Pintar). Program KOKPIT berlangsung sejak awal Maret 2020 di SDN Rawajati 03, Jakarta Selatan.

Program Manager KOKPIT Dody M Barus

“Perlu diketahui Yayasan Jembatan Nawacita lahir dari semangat NAWACITA No.3 membangun dari pinggiran, bagi pihak-pihak yang “terpinggirkan” baik secara geografis maupun secara ekonomi. Di bidang pendidikan, Yayasan Jembatan Nawacita berinisiatif memberikan pelatihan pemrograman kepada anak-anak usia dini melalui program KOKPIT atau Koding Anak Pintar. Dengan program KOKPIT kami secara langsung mendukung fokus pemerintahan Presiden Jokowi pada periode kedua ini dalam sektor SDM, dengan menjembatani anak-anak Indonesia dari keluarga Pra-Sejahtera untuk dapat mengenal dan menguasai teknologi informasi sejak dini,” ujar Program Manager KOKPIT Dody M Barus kepada Fakta.News.

Menurut Dody Indonesia akan tertinggal jika tidak membekali SDM-nya sejak dini dengan skill yang sesuai dengan tuntutan jaman. Apalagi teknologi semakin cepat berkembang membuat banyak pekerjaan manual ditinggalkan karena lambat dan sering tidak akurat.

“Di sisi lain, muncul lapangan-lapangan pekerjaan lain yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan yang lebih tinggi,” tuturnya.

Program KOKPIT saat ini telah berlangsung selama 2 minggu di SDN Rawajati 03, Jakarta Selatan. untuk kelas regular dilakukan dalam 5 sesi pertemuan dengan masing-masing sesi berdurasi 2 jam.

“Saat ini, kelas KOKPIT Reguler batch I sudah berjalan di SDN Rawajati 03 dengan jumlah siswa kurang lebih 80 orang terbagi dalam 3 (tiga),” paparnya.

Untuk SDN Rawajati 03, peserta ajar program KOKPIT berada di rentang usia 9 hingga 12 tahun (tingkat pendidikan SD kelas 4 sampai kelas 6). Rentang ini dipilih karena usia tersebut adalah usia minimum di mana anak sudah dapat berkomunikasi secara efektif dengan pengajarnya.

“Fase usia anak-anak adalah fase emas dalam belajar. Peserta ajar diprioritaskan dari kalangan kurang mampu,” tegas Dody.

Dody menuturkan program KOKPIT sangat diperlukan bagi anak usia dini untuk membantu anak menumbuhkan kebiasaan positif untuk belajar dan berpikir secara logis. Selain itu dapat memberi ruang untuk anak mengekspresikan diri, ide, dan pemikirannya dalam cara yang sangat positif.

“Belajar coding membantu anak untuk membangun daya analisa dan kemampuan untuk memecahkan masalah. Ini berguna untuk si anak ketika dewasa di mana dia memiliki kemampuan untuk berpikir secara runut, mencermati masalah secara logis, dan mencari solusi yang sesuai dengan konteks permasalahannya,” urai Dody.

Dody menambahkan, salah satu point terpenting dari program KOKPIT ini adalah membimbing anak membangun logika yang baik. “Dengan memiliki logika dan pemahaman teknis yang baik, anak dapat melanjutkan berkreasi tanpa batas dengan tools selain Scratch yang tersedia saat ini, salah satunya pemrograman robotic,” imbuhnya.

Dody menilai dengan adanya program KOKPIT diharapkan lahirnya SDM unggul yang dapat menguasai teknologi. Hal ini juga merupakan investasi untuk masa depan bangsa Indonesia menyambut bonus demografi.

Saat ini, lanjutnya, bahasa pemrograman adalah suatu keniscayaan dalam sebuah dunia yang dipenuhi dengan teknologi canggih. Berbagai pekerjaan level puncak saat ini memerlukan kemampuan dan pengalaman dalam hal pemograman.

“Kami di KOKPIT ini mencoba mengenalkan metode belajar secara menyenangkan dengan teknologi. Apalagi trend global dalam dunia pendidikan sudah menerapkan sistem STEAM dan Computational Thinking sejak usia anak-anak,” paparnya.

“Pemrograman secara visual (visual programming) saat ini bukan mimpi lagi. Membantu belajar membangun alur logika yang baik. Logika yang kuat adalah dasar yang penting dalam pemrograman,” imbuh Dody.

Menurut Dody, sepanjang tahun 2020, program KOKPIT berencana menjangkau seluas mungkin anak-anak di berbagai kota di pulau Jawa. Program KOKPIT menargetkan 2000 siswa reguler dari 8 kota di pulau jawa termasuk DKI Jakarta, Badung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bogor.

“Selanjutnya, program KOKPIT juga berencana menjangkau masyarakat di luar Pulau Jawa,” jelas Dody.

Dody menjelaskan, sebelumnya pada 1 Maret kemarin Yayasan Jembatan Nawacita menggelar event pelatihan pemrograman selama satu hari dengan nama “Scratch In” di Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR).

Scratch In merupakan kelas intensif yang dilakukan dengan durasi 6 jam. Acara ini dihadiri total oleh 100 orang termasuk peserta, orang tua peserta, team KOKPIT, dan pegiat-pegiat kegiatan sosial lainnya.

“Rencana kami Scratch In akan diadakan secara periodik sebanyak 5 (lima) kali selama tahun 2020 di 3 Provinsi,” pungkas Dody.

 

Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Jadi Miniatur Indonesia, Komisi VIII Apresiasi Praktik Moderasi Beragama di Bali

Oleh

Fakta News
Jadi Miniatur Indonesia, Komisi VIII Apresiasi Praktik Moderasi Beragama di Bali
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi saat memimpin pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI di Kantor Bappeda, Denpasar, Bali, Kamis (2/5/2024). Foto: DPR RI

Denpasar – Tim Komisi VIII DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Denpasar, Bali. Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi bersama sejumlah anggota mengapresiasi praktik toleransi dan moderasi beragama yang ada di Bali.

“Bali ini seperti miniatur Indonesia, keberagaman umat beragama nampak eksis di Bali, dan semuanya terasa rukun dan toleran. Kerukunan umat beragama ini merupakan sebuah keberhasilan bagi pemerintah di Provinsi Bali,” ungkap Ashabul Kahfi kepada Parlementaria, di Kantor Bappeda, Denpasar, Bali, Kamis (2/5/2024).

Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali Komang Sri Marheni mengatakan bahwa masyarakat Bali merupakan warga yang hidupnya disokong oleh destinasi wisata. Untuk itu, menurutnya kerukunan antarumat beragama harus dijaga dengan baik.

“Kita tahu bahwa Bali merupakan destinasi wisata yang mana masyarakatnya hidup dari pariwisata. Sudah tentu kami harus tetap menjaga kerukunan umat beragama,” ujar Komang.

Komang menambahkan, untuk menjaga kerukunan umat beragama di Bali, Kementerian Agama selalu bersinergi dan berdialog dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk menjaga program Moderasi Beragama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama.

“Dengan bersinergi dan berdialog dengan FKUB dan Baznas, juga melalui dialog-dialog baik antarinternal umat beragama, juga para tokoh agama dan tokoh masyarakat tentu kita bisa mencari berbagai permasalahan-permasalahan yang ada di Bali, serta bersama-sama kita bisa mencari solusi,” ungkap Komang.

Baca Selengkapnya

BERITA

ABS: Tidak Hanya Tampilan, Redesain Website DPR Harus Juga Perhatikan Konten Informatif

Oleh

Fakta News
ABS: Tidak Hanya Tampilan, Redesain Website DPR Harus Juga Perhatikan Konten Informatif
Ketua BURT DPR RI, Agung Budi Santoso dalam foto bersama usai Seminar Redesain Website DPR RI di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Agung Budi Santoso mengapresiasi sekaligus mengucapkan selamat atas terlaksananya Seminar Redesain Website DPR RI yang digagas oleh Setjen DPR RI yang bekerja sama dengan Bakohumas (Badan Koordinasi Kehumasan) Kementerian/Lembaga. Menurutnya, Redesain Website DPR RI merupakan upaya untuk selalu mengikuti perkembangan zaman dan laju teknologi yang semakin baik.

“Kemudian yang cukup menjadi perhatian saya tidak hanya (berkaitan dengan) tampilan website-nya saja, eye catching, namun juga isi atau kontennya. Substansi dari materi-materi yang masuk dalam website tersebut yang tentunya juga terkait dengan media sosial yang kita miliki. Terkait juga dengan TV Parlemen, Radio Parlemen, Majalah Parlemen dan Buletin Parlemen ini menjadi satu kesatuan yang menurut saya tidak bisa dipisahkan,” ujar pria yang kerap disapa ABS itu usai membuka Seminar Redesain Website DPR RI di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Oleh karena itu, dilanjutkan Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, untuk menciptakan itu semua tentu juga harus ada kordinasi dan kerja sama beberapa elemen yang ada di DPR RI ini, yang disebutnya dengan Tri Tunggal. Tri Tunggal itu terdiri dari sekjen DPR RI, Biro pemberitaan DPR, serta Biro Humas DPR. Sehingga, diharapkan akan meningkatkan kepercayaan public dan bisa meningkatkan citra DPR RI.

“Tidak hanya itu, dukungan dari seluruh Humas Kementerian dan Lembaga yang tergabung dalam Bakohumas ini juga cukup penting untuk memberikan masukan-masukan dan pemikiran yang sangat bermanfaat bagi perbaikan website DPR secara keseluruhan,” ujar Anggota Komisi III DPR RI ini.

Karena itu, Agung menaruh harapan besar pada seminar ini. Karena seminar ini juga dapat menjadi sebuah evaluasi bagi DPR RI yang sejatinya memang memiliki karakteristik berbeda dari Kementerian/Lembaga lain yang ada di lingkup Pemerintah. Jika kementerian/lembaga lain memiliki satu puncak tongkat komando yang berbicara maka semua elemen di bawahnya akan mengikutinya.

Namun di DPR, tambahnya, dengan jumlah Anggota DPR 575 orang memiliki hak yang sama dan dilindungi undang-undang untuk berbicara, menyampaikan pendapatnya, maka hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola website DPR seperti Biro Pemberitaan dan Biro Humas DPR RI.

“Semoga dengan redesain website DPR RI selain semakin eye catching, juga mudah diakses, serta memiliki konten atau isi yang informatif dan berguna bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih jauh tentang DPR RI,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu hadir juga Sekjen DPR RI, Indra Iskandar, Deputi Persidangan DPR, Suprihartini, Ketua Bakohumas Usman Kasong dan beberapa pejabat Eselon II dan III di lingkungan Setjen DPR RI.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi VIII Terus Dorong Agar Kuota Haji Indonesia Bertambah

Oleh

Fakta News
Komisi VIII Terus Dorong Agar Kuota Haji Indonesia Bertambah
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Tim Komisi VIII DPR RI di Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (2/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menyatakan pihaknya sedang berupaya mendorong pemerintah Arab Saudi agar menambah kuota haji Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Tim Komisi VIII DPR RI di Kota Medan, Sumatra Utara, Kamis (2/5/2024).

“Kami bersama pemerintah berupaya menambah kuota, yang nantinya pasti ada konsekuensinya, terutama perbaikan pelayanan di berbagai area selama di Arab Saudi maupun Tanah Air,” katanya.

Menurut Politisi Fraksi PKB itu biaya haji saat ini semakin mahal. Biaya-biaya selama di Arab Saudi juga meningkat. Dari biaya perjalanan ini, calon haji membayar biaya haji dibantu nilai manfaat biaya haji sekitar Rp 37 juta.

“Ini perlu sama-sama kita cermati. Kami mendorong BPKH untuk melihat peluang-peluang adanya penambahan nilai manfaat ini. Kalau bisa jamaah bayar 1/3 dari biaya haji dan 2/3 didapat dari nilai manfaat setoran haji, kalau bisa,” jelas Marwan.

Lebih lanjut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sumatra Utara Ahmad Qosbi mengatakan, persiapan pemberangkatan calon jemaah haji dari Embarkasi Medan sudah mencapai 100 persen.

“Persiapan haji sudah 100 persen. PPIH Embarkasih Medan siap proses keberangkatan jemaah haji 2024. Kami siap menyukseskan program keberangkatan ibadah haji tahun ini,” katanya.

Baca Selengkapnya