Connect with us
DPR RI

Baleg DPR Serap Aspirasi dari Masyarakat Papua Terkait Penyusunan RUU Minol

Baleg DPR Serap Aspirasi dari Masyarakat Papua Terkait Penyusunan RUU Minol
Anggota Baleag DPR RI Ferdiansyah saat memimpin pertemuan Tim Kunker Baleg DPR RI dengan Pemprov. Papua, di Jayapura, Papua, Kamis (9/12/2021). Foto: Tasya/Man

Jakarta – Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, saat kunjungan kerja di Papua mendapatkan masukan berharga terkait penyusunan Randangan Undang-Undang Minuman Beralkohol (RUU Minol). Para tokoh masyarakat juga pemuka adat yang hadir saat kunjungan kerja tersebut mengusulkan adanya kata ‘pengaturan minuman beralkohol’ diganti menjadi ‘pelarangan minuman beralkohol’.

Anggota Baleag DPR RI Ferdiansyah menyampaikan hal tersebut usai memimpin pertemuan Tim Kunker Baleg DPR RI dengan Pemprov. Papua yang diwakilkan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Triwarno Purnomo beserta jajaran Forkopimda, Pimpinan dan Anggota DPRD Papua, Rektor Univ. Cenderawasih Jayapura, PHRI, serta perwakilan ormas keagamaan dan tokoh adat Papua, di Jayapura, Papua, Kamis (9/12/2021).

“Yang pertama dari baik itu kalangan tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga pendeta sebagai tokoh agama serta beberapa para pelaku usaha juga secara tegas menyatakan bahwa bukan saja dalam konteks pengaturan tapi lebih baik pelarangan untuk minuman beralkohol ini” terang Ferdi.

Politisi Golkar ini mengatakan, meskipun UU Minol masih dalam proses pembahasan, namun Papua merupakan salah satu daerah yang sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur peredaran minol. Ia menginginkan jika UU Minol sudah disahkan, harus ada sinkronisasi dengan Perda yang ada sehingga peredaran minol ke depannya benar-benar ditegakkan guna meminimalisir dampak negatif minol dalam kehidupan bermasyarakat.

“Karena di Papua ini sudah ada namanya Perda Miras dan tentunya perlu dilakukan sinkronisasi dengan UU Minol. Supaya implementasinya ditegaskan dan ditegakkan, karena dampak dari minol itu dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sangat banyak negatifnya. Diantaranya terjadi banyak kerusakan rumah tangga diantaranya banyak terjadi perkelahian juga terjadi kriminalitas,” tuturnya.

Legislator dapil Jabar XI ini mengaku tertarik dengan pernyataan pelaku usaha di sektor pariwisata yang mengatakan jika keuntungan penjualan minol tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan dampak negatif yang diterima. Mereka justru meminta adanya aturan tegas untuk mengatur peredaran minol. Mengingat, penjualan minol selama ini dipersepsikan memberikan keuntungan yang besar bagi pelaku usaha baik perhotelan maupun restoran.

“Justru jadi menarik di sini bagi kami sebagai Anggota Baleg, masukan juga dari pelaku usaha itu juga secara tegas menyatakan bahwa dampak secara ekonomi pun tidak terlalu signifikan. Bukan tidak ada, tapi tidak terlalu signifikan apabila dikaitkan dengan dampak negatif akibat minol itu kalau dibebaskan ataupun tidak diatur secara tegas di Papua ini,” terang Ferdi

Ferdi menegaskan seluruh aspirasi yang disampaikan diterimanya dalam kunjungan spesifik kali ini akan ditampung dan dibahas selanjutnya dalam rapat. Ia tetap meminta agar seluruh pihak baik Pemda maupun aparat agar dapat meningkatkan dan memperkuat koordinasi dalam rangka mengatur peredaran minol di daerahnya, saat RUU ini disusun oleh DPR dan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat

Oleh

Fakta News
Suntikan PMN Diharapkan Tambah Keuntungan Negara, Demi Kesejahteraan Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024). Foto: DPR RI

Badung – Anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman berharap BUMN Pariwisata dan Aviasi mampu hasilkan keuntungan bagi negara. Sebab, BUMN tersebut telah memperoleh suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang nilainya cukup besar.

“Komisi VI sudah mendukung upaya peningkatan kinerja BUMN Pariwisata dan Aviasi antara lain melalui persetujuan PMN. Sudah seharusnya ada perbaikan fasilitas dan layanan yang mereka hadirkan setelah memperoleh suntikan dana pemerintah melalui PMN agar bisa menghasilkan keuntungan untuk negara,” jelas Mahfudz di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Senin (22/4/2024).

Politisi PKS ini mengimbuhkan BUMN Pariwisata sudah semestinya berorientasi profit (mengejar keuntungan) agar mampu berkontribusi pada pemasukan negara. Negara seperti Jepang, Malaysia saat ini sangat serius mengelola industri pariwisatanya. Bagaimana Jepang berusaha memanjakan para wisatawan yang berkunjung ke negaranya agar tiap tahun semakin bertambah.

“Malaysia juga melakukan semacam rekayasa engineering, misalnya sekolah di sana lebih murah, biaya berobat general check up di sana juga lebih murah sehingga orang tertarik ke sana. Kalau orang sudah ke sana walau tujuannya berobat, sekolah itu kan nantinya butuh menginap, belanja dan akan meningkatkan penerimaan devisa negara tersebut,” tukasnya.

Legislator asal Dapil Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok ini menilai bahwa BUMN Pariwisata dan Aviasi perlu melakukan upaya dan terobosan yang luar biasa dan menarik, apalagi Bali sudah menjadi tujuan wisata utama masyarakat dunia. Tinggal variabel masalahnya yang perlu diperhatikan misalnya infrastruktur, daya dukung ekosistem pariwisata harus dikelola dengan baik.

“Seperti di Bali ini kurang fasilitas kendaraan umum, apakah ini bagian dari produk kebijakan daerah. Betapapun itu kendaraan umum menurut saya diperlukan untuk masyarakat Bali termasuk wisatawan juga,” katanya.

Masalah lainnya, menumpuknya wisatawan di Bali seharusnya bisa diarahkan ke Nusa Tenggara Barat, ada Lombok, Senggigi, dimana daya dukung kultural dan kebijakan pemerintah daerahnya perlu ada paradigma baru di sana. Perlu juga edukasi kepada masyarakat agar dapat ramah dengan wisatawan yang datang dari berbagai mancanegara.

“Paket wisata yang menawarkan destinasi alternatif selain Bali menurut saya sangat baik dan perlu dilakukan agar wisatawan mancanegara mengenal lebih banyak daerah di Indonesia. Sama halnya saat kita keluar negeri juga ditawarkan paket kunjungan ke berbagai destinasi,” tutupnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Oleh

Fakta News
BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali
Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah saat diwawancarai Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di Denpasar. Foto: DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali. Akses pekerjaan dan ekonomi harus dibuka secara luas.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah menyampaikan hal ini usai mengikuti pertemuan dengan para direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH tersebut, Senin (22/4). “Pelibatan masyarakat harus optimal. Masyarakat jangan sebagai bagian dari korban atau tikus mati di lumbung padi. Jangan sampai Bali go international tapi masyarakatnya secara ekonomi semakin menurun,” ucapnya.

Seperti diketahui, PT. Pelindo sedang membangun BMTH di Benoa, di atas areal ratusan hektar. Selain tempat bersandar kapal-kapal besar, kelak BMTH juga menjadi destinasi wisata, pusat perbelanjaan, konser musik, gerai UMKM, dan lain-lain. Semua fasilitas untuk para wisatawan yang datang dibangun, seperti kesehatan, keamanan, dan kebutuhan ekonomi lainnya.

Erma, sapaan akrab Siti Mukaromah berharap, pembangunan BMTH yang masif tidak meninggalkan masyarakat lokal. Akses pekerjaan jangan hanya diberikan kepada para pendatang atau orang asing. Masyarakat Bali harus dipastikan bisa ikut menikmati proyek strategis nasional itu.

“Jangan sampai orang Bali menjadi pengangguran ketika orang luar atau asing mendapatkan pekerjaan. Kita berharap, ketika membangun sebuah koneksi wisata dan pelabuhan harus betul-betul dipastikan masyarakat bisa menikmati,” seru Politisi PKB ini.

Baca Selengkapnya