Connect with us
Pernikahan Kahiyang-Bobby

“Ayang Itu Pendiam, Suka Menari, Aktif Pramuka, Rajin Salat, Tapi Kerap Nangis Kangen Bapak-Ibunya”

Kahiyang Ayu Instagram

Surakarta – Nama Kahiyang Ayu menghangat di obrolan santai banyak orang. Bukan karena ia putri Presiden Joko Widodo, melainkan karena dua hari lagi, gadis cilik murah senyum itu akan melepas status lajangnya.

Segala hal yang berhubungan dengan Kahiyang pun mendadak ramai mewarnai jagat maya. Bahkan serba ada. Ya persiapannya, acaranya, tamu-tamunya, pasangannya, makanannya, dan banyak lagi. Namun di antara itu, ada satu hal yang cukup menarik disimak, yakni kisah tersimpan dari seorang Kahiyang di mata guru-gurunya dulu.

Cerita ini bersifat kumulatif dari beberapa obrolan ringan dan testimoni singkat para gurunya. Jika mau ditarik irisannya, hampir semua guru memandang sosok calon istri Bobby Afif Nasution ini seorang yang murah senyum dan ramah.

Ayang, begitu ia disapa, dikenal mudah berbaur dengan teman sekolahnya di SDN Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta. Wali kelasnya saat duduk di kelas dua SD, Sukamti, mengungkapkan saat di kelas, Ayang yang berambut sebahu itu cenderung pendiam. Layaknya citra orang setempat, tutur katanya sopan.

Namun, meski pendiam, Ayang cilik ternyata senang menari. Ia pun pernah tampil pada kegiatan sekolah. “Anak ini suka dengan hal-hal berbau budaya, seperti menari Jawa dan macapat,” ujarnya.

Guru lainnya sependapat. Ayang pun aktif di kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan menonjol di bidang agama. “Selalu terdepan kalau urusan salat. Ini saya tidak mengada-ada lho. Saya berdoa semoga pernikahannya bisa lancar, bagas waras dan sukses selalu. Semoga cepat diberi momongan,” ungkap Sugeng yang lima tahun mengajar Ayang di SD setempat.

Kahiyang sendiri menamatkan jenjang SD pada 2002. Ia lalu melanjutkan ke SMPN 1 Surakarta. Guru-gurunya di SMP pun juga merasakan keramahan Ayang. Koeshaedi Prabowo, misalnya. Guru Bahasa Inggris saat Ayang kelas delapan SMP ini membenarkan bahwa anak kedua pasangan Jokowi dan Iriana ini ramah dan murah senyum.

“Kahiyang ini sumeh. Karena anaknya sumeh, dia itu senyum dulu bahkan kalau diberi pertanyaan saat jam pelajaran pasti mlengeh dulu,” kelakarnya.

Ada lagi Guru Bahasa Jawa, Rochwati. Ia mengaku ingat betul kalau Ayang mempunyai kebiasaan mengajak teman-temannya buka puasa bersama di rumah dinas wali kota Loji Gandrung. “Yang spesial itu untuk salatnya yang imami Pak Jokowi sendiri. Semoga Kahiyang bisa jadi keluarga bahagia lahir batin dunia akhirat. Tetap menjadi Kahiyang yang dulu. Yang ramah dan murah senyum,” urainya.

Pernah Galau
Layaknya remaja pada umumnya, Kahiyang pun pernah mengalami masa-masa galau. Saat naik kelas sembilan SMP, dia pernah menangis di dalam kelas. “Saya lihat kok dia tidak seperti biasanya. Saya hampiri dia, lha kok langsung mewek (menangis),” beber wali kelas sembilan Kahiyang, Supanti 50.

Saat itu Ayang sudah menjadi anak pejabat. “Saya ajak bicara berdua, lha kok nangisnya malah menjadi-jadi. Setelah tenang, barulah Kahiyang cerita kalau kangen mamanya (Iriana Jokowi),” jelas dia. Supanti menambahkan Ayang merasa frekuensi pertemuan dengan ayah-ibunya berkurang karena kesibukan sebagai pejabat.

Meski demikian, Supanti pun mendoakan agar hubungan Kahiyang dan calon suaminya kelak bisa seperti ayah-ibunya yang langgeng dan awet.

“Saya itu jarang ketemu mama. Lha sibuk terus bu. Kegiatannya itu dari pagi sampai malam. Paling ketemu kalau mau berangkat sekolah.”

– Kata Supanti, menirukan curhatan Ayang –

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

[UPDATE] Banjir Lahar dan Longsor Sumatra Barat: Korban Jiwa Capai 50 Orang, Pemerintah Upayakan Penanganan Terbaik

Oleh

Fakta News
Foto : Pantauan drone BPBD Tanah Datar kejadian banjir bandang di Simpang Manunggal, Kecamatan Lima Kaum, Kab Tanah Datar, sungai ini berhulu di Gunung Marapi dengan nama sungai Malana atau Lona. (BPBD Tanah Datar)

PADANG – Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor, yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat.

Kepala BNPB Letjen. TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5) menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,

“Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6×24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari,” ujar Letjen. TNI Suharyanto.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.

“Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan,” ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total 3,2 miliar Rupiah. Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5) Kepala BNPB direncanakan akan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor yang terjadi. Adapun lokasi tinjauan di sejumlah titik di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar,

Kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk memastikan penanganan darurat dan pemenuhan dasar warga terdampak terpenuhi dengan baik.

Baca Selengkapnya

BERITA

Hasto Kristiyanto: PDI Perjuangan yang Paling Konsisten Menjabarkan Gagasan dan Cita-cita Bung Karno

Oleh

Fakta News
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

JAKARTA –  Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut partainya menyepakati bahwa Proklamator RI Soekarno milik semua kalangan seperti yang disampaikan Calon Presiden terpilih di Pilpres 2024 Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, menjawab pertanyaan wartawan, seusai mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melihat Pameran Seni Rupa karya Butet Kartaredjasa bertajuk Melik Nggendong Lali di Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (13/5/2024).

‘Terkait dengan Bung Karno, apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo memang Bung Karno tidak hanya milik rakyat Indonesia tetapi milik warga bangsa juga,” kata Hasto.

“Karena Bung Karno bercita-cita untuk merombak sistem internasional yang anarkis menjadi sistem internasional yang mengedepankan kesetaraan antarwarga bangsa, yang menentang berbagai bentuk penindasan dalam seluruh aspek kehidupan, mengedepankan kemanusiaan, keadilan. Bahkan Bung Karno mengusulkan Pancasila menjadi piagam dari PBB untuk membangun suatu tata dunia yang baru,” kata Hasto.

Bagi PDI Perjuangan, lanjut Hasto, kesejarahan dengan Bung Karno itu sangat kuat karena akar dari Partai adalah PNI yang didirikan oleh Putra Sang Fajar itu. PNI saat itu terlibat menggelorakan semangat kemerdekaan Indonesia saat itu dengan mengoorganisasi rakyat.

“PDI Perjuangan secara konsisten menjabarkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita Bung Karno dalam seluruh napas kehidupan Partai dan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga karena emotional bonding itulah PDI Perjuangan yang paling konsisten di dalam menjabarkan seluruh pemikiran Bung Karno itu khususnya terkait dengan ideologi Pancasila, spirit mewujudkan Trisakti,” jelas Hasto.

Hasto mengaku PDI Perjuangan terbuka jika ada pihak atau golongan yang merasa melaksanakan atau memperjuangkan pikiran Bung Karno. Termasuk Prabowo yang merasa memperjuangkan ide dan gagasan Proklamator RI itu.

“Sekiranya Partai lain juga akan menjalankan hal yang sama dengan PDI Perjuangan, dengan emotional bonding Bung Karno, pemikiran-pemikiran Bung Karno, ya, tentu saja kami welcome,” kata Hasto.

Baca Selengkapnya

BERITA

Kunjungi Pameran Seni Karya Butet Kartaredjasa, Megawati Lama Amati Patung Kurus Mirip Petruk

Oleh

Fakta News

JAKARTA – Seniman Butet Kartaredjasa menggelar pameran seni rupa  bertajuk “Melik Nggendong Lali” di museum Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, pada Senin (13/5/2024). Pameran ini mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang berkesempatan hadir mengunjungi acara tersebut.

Didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati diterima oleh Butet sekitar pukul 11.45 WIB. Dalam kunjungannya ini Megawati meninjau hampir semua karya lukisan hingga seni rupa tiga dimensi lain di Gedung A Galeri Nasional.

Presiden ke-5 ini mula-mula disambut oleh patung kurus mirip petruk dengan gestur yang tampak congkak. Ketua Umum PDI Perjuangan itu menghabiskan waktu sekitar setengah jam melihat-lihat karya Butet yang bernuansa ‘kemarahan’. Beberapa yang menarik perhatiannya juga seperti lukisan banteng.

“Seni itu kehidupan, interpretasi terserah, masing-masing,” kata Megawati memberikan keterangan usai mengecek karya Butet. “Budaya Indonesia – Nusantara, seperti ini luar biasa.”

Butet mengatakan karya yang dipamerkan sejak 26 April hingga 25 Mei 2024 ini sudah disiapkan selama empat tahun. Seniman asal Yogyakarta itu menyampaikan terimakasih kepada Megawati yang mau mengunjungi pameran itu.

“Ini kan representasi, ide, yang direnungkan. Tidak semua seniman itu bernasib baik seperti saya. Ini semua kemewahan dan kehormatan, mendapat apresiasi budaya,” kata Butet.

Sebelum Megawati, Politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo sempat berkunjung juga melihat pameran Seni butet beberapa waktu lalu. Butet memiliki hubungan dekat dengan Partai Banteng Moncong Putih tersebut.

Dalam beberapa kesempatan, Butet kerap hadir di agenda partai. Dia juga salah satu seniman yang menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 lalu.

Baca Selengkapnya