Connect with us
DPR RI

Apresiasi Paduan Suara Anak RI Juara Dunia, Puan Bangga TRCC Promosikan Budaya Bangsa

Apresiasi Paduan Suara Anak RI Juara Dunia, Puan Bangga TRCC Promosikan Budaya Bangsa
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. Foto: DPR RI

Jakarta – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani memberikan apresiasi atas pencapaian paduan suara anak-anak The Resonanz Children’s Choir (TRCC) yang menorehkan prestasi di panggung dunia, dengan meraih juara umum pada Leonardo Da Vinci International Choral Festival. Ia mengatakan, prestasi tim paduan suara anak-anak Indonesia tersebut merupakan buah dari kerja keras para generasi penerus bangsa.

“Saya mengucapkan selamat atas pencapaian paduan suara anak-anak The Resonanz di ajang internasional, ukir terus prestasi yang akan mengharumkan nama negeri di dunia internasional,” kata Puan, dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Senin (17/7/2023).

“Kami di DPR juga akan terus mendorong Pemerintah untuk mendukung perwakilan Indonesia dalam berbagai ajang kompetisi internasional,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Tahun ini, Leonardo Da Vinci Intenational Choral Festival yang merupakan salah satu kompetisi paduan suara bergengsi dunia itu diselenggarakan di Kota Firenze, Italia yang berlangsung selama 4 hari mulai dari Selasa (11/7) hingga Jumat (14/7). TRCC sendiri merupakan paduan suara yang berisikan anak-anak bangsa dengan rentan usia antara 5 sampai 17 tahun.

Selain mendapatkan gelar Grand Prix dalam ajang tersebut, TRCC juga meraih juara Kategori D (Children’s Choir) dengan nilai 94,3 dan juara kategori G (Popular, Folk, Gospel, Barbershop, Jazz, and Modern Ensemble) dengan nilai 95,5. Mereka menorehkan prestasi lewat persembahan lagu yang dikomposeri Fero Aldiansya Stefanus dengan judul Mejikuhibiniu serta lagu daerah Minang, Tak Tong Tong.

Tak hanya soal olah suara, TRCC sekaligus menyabet penghargaan kategori koreografi terbaik, di mana TRCC juga kompak menggunakan baju adat tradisional Minang sebagai pendukung. Karena itu, Puan mengaku bangga atas dikenalkannya budaya Bangsa Indonesia di dunia internasional.

“Saya selalu bangga apabila ada anak bangsa yang membawa budaya kita melangkah jauh di dunia. Ini juga menjadi ajang mengenalkan nilai budaya kita, yang tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri di mata masyarakat dunia,” terang mantan Menko PMK tersebut.

Selain itu, Puan mengaku terkesan dengan proses terbentuknya grup paduan suara TRCC. Untuk diketahui, proses seleksi dilakukan saat masa Pandemi Covid-19, yang tidak memungkinkan para anak-anak melakukan audisi bertatap muka.

“Ini adalah salah satu bukti bahwa anak bangsa tetap bisa berkarya di tengah keterbatasan situasi dan kondisi. Di mana ada kemauan, selalu ada jalan untuk menuju keberhasilan. Ini patut dicontoh oleh generasi muda yang lain agar terus berkarya dalam keadaan apapun,” ungkap Puan.

Pada tahun 2022, TRCC berhasil meraih dua gelar juara, yaitu Gold Medal & Champion dalam kategori Children’s Choir dan Gold Medal & Champion pada kategori Folksong dalam ajang paduan suara yang bertajuk 11th Bali International Choir Festival (BICF).

Selain TRCC, muda mudi bangsa yang menyukai bidang tarik suara juga berhasil mengharumkan nama bangsa. Salah satunya Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran (PSM Unpad) yang meraih juara umum pada 67th International Choral Competition, Arezzo, Italia, yang diselenggarakan 22 sampai 24 Agustus 2019.

Kemudian ada juga Paduan Suara Jakarta Youth Choir (JYC) yang meraih lima penghargaan dalam Festival Internazionale Chorus Inside Advent ke-34 di Roma, Italia pada tahun 2018. Puan pun menilai putra/putri Indonesia banyak yang memiliki talenta dalam bidang olah vokal yang tidak kalah dari negara lain.

“Kita ketahui bersama, banyak pemuda pemudi Indonesia yang berasal dari berbagai suku, ras dan agama bersatu pada membawa nama baik negara dalam ajang internasional khususnya tarik suara,” sebutnya.

“Ini membuktikan, kita tidak pernah kehabisan tunas-tunas penerus bangsa yang memiliki keahlian untuk bersaing di berbagai kompetensi dunia. Maka sudah jadi kewajiban Pemerintah untuk memberi dukungan,” lanjut Puan.

Di sisi lain, cucu Bung Karno ini mendorong Pemerintah untuk memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap setiap warga negara yang berhasil mengharumkan nama bangsa. Puan menekankan, dengan adanya dukungan dari Pemerintah, hal tersebut akan membuat generasi muda berani melangkah maju.

“Pemerintah harus memiliki peran sentral dalam mengawal, mendukung dan memberikan dukungan moril, anggaran dan kebijakan dalam setiap ajang internasional yang diikuti anak bangsa. Jangan hanya fokus dalam satu bidang saja, tapi seluruh capaian anak bangsa harus diapresiasi dan diberi dukungan,” jelasnya.

Lebih lanjut, DPR RI dipastikan akan mengawal setiap anak bangsa yang memiliki potensi luar biasa di berbagai bidang untuk dapat menggapai prestasi tertinggi mereka. Apalagi prestasi-prestasi tersebut dapat membanggakan bangsa, serta menginspirasi generasi muda dalam mengejar impian mereka.

“DPR akan terus mendukung anak-anak berprestasi melalui fungsi dan kewenangan kami baik dari dukungan legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Karena kami yakin, saat Negara hadir mendukung generasi berprestasi, hal itu akan menumbuhkan jiwa patriotisme terhadap negeri,” terang Puan.

“Namun sebaliknya, jika negara acuh maka tentunya akan hilang juga rasa kecintaan dari generasi unggul kita terhadap bangsa dan negara. Jadi ini tugas bersama Pemerintah, DPR, dan semua seluruh elemen bangsa untuk mendukung anak-anak berprestasi,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Indra Iskandar Imbau Pegawai Setjen DPR Optimalkan Fasilitas Taspen dan Tapera

Oleh

Fakta News
Indra Iskandar Imbau Pegawai Setjen DPR Optimalkan Fasilitas Taspen dan Tapera
Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar foto bersama usai acara Pelepasan Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Setjen DPR RI Masa Purnabakti TMT 1 April dan 1 Mei 2024 di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakart, Selasa (7/5/2024). Foto : DPR RI

Jakarta – Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar mengimbau agar pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR RI untuk bisa memaksimalkan fasilitas yang ada. Hal ini termasuk yang berkaitan dengan upaya-upaya kerja sama yang telah dijalin dengan pihak luar, seperti Taspen dan BP Tapera.

“Untuk teman-teman (pegawai) yang masih aktif untuk bisa memanfaatkan fasilitas yang ada, baik Tapera maupun Taspen. Sehingga nanti pada saat memasuki masa purna bakti mempunyai nilai tambah yang bisa dimanfaatkan. Dari BP Tapera sudah menawarkan skema-skema ringan untuk kemudahan dalam kepemilikan rumah mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan oleh teman-teman yang sekarang masih aktif,” ujarnya di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakart, Selasa (7/5/2024).

Pada acara ‘Pelepasan Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Setjen DPR RI Masa Purnabakti TMT 1 April dan 1 Mei 2024’, Indra menjelaskan bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Dengan gamblang, ia menyampaikan bahwa kerja sama ini ditujukan agar mempermudah pegawai di lingkungan Setjen DPR RI untuk memiliki hunian sendiri.

“Kita juga sedang merintis dengan Tapera ke depan ini bagaimana nanti pegawai-pegawai semua yang belum memiliki rumah tinggal bisa ada keringanan-keringanan dengan skema yang memungkinkan dari BP Tapera. Sudah dibicarakan nanti tinggal ditindaklanjuti oleh Korpri dari Setjen DPR dan BP Tapera,” jelasnya.

Indra juga menyinggung adanya kerja sama dengan PT Taspen. Kerja sama yang telah terjalin lama ini dinilainya sudah berjalan dengan baik. Dalam acara tersebut, Indra juga memberikan apresiasi pada perwakilan PT Taspen yang senantiasa hadir pada setiap pelepasan pegawai Purna Bakti di Setjen DPR RI dan selalu memberikan informasi terperinci mengenai hak-hak pensiunan yang terkait layanan PT Taspen.

“Kalau dengan Taspen kita sudah bekerjasama dengan baik, pada saat memasuki masa pensiun per tanggal 1 semua hak-hak pensiun (para pegawai purnabakti) sudah langsung diberikan oleh Taspen,” kata Indra.

Tak hanya terkait dengan penyaluran uang pensiun, PT Taspen bersama Korpri Setjen DPR RI juga telah melakukan pembekalan-pembekalan pagi pegawai yang akan purnatugas. Pembekalan ini dilakukan pada dua atau satu tahun sebelum pegawai resmi purnatugas.

“Ada beragam kegiatan yang ditawarkan bagi para purnatugas. Tinggal mereka interest-nya kemana itu yang akan terus kita tawarkan kepada pegawai-pegawai yang satu tahun dua tahun sebelum masa purna tugas ditawarkan untuk mengikuti program itu,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Indra juga menyampaikan bahwa pensiunan Setjen DPR RI masih memiliki hak untuk mengakses beberapa fasilitas, utamanya adalah fasilitas layanan kesehatan. Ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk penghargaan bagi para pensiunan yang telah mencurahkan upayanya selama mengemban tugas mendukung kegiatan kedewanan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi X Desak Evaluasi Status Otonomi PTN-BH Guna Akhiri Polemik Nomimal UKT

Oleh

Fakta News
Komisi X Desak Evaluasi Status Otonomi PTN-BH Guna Akhiri Polemik Nomimal UKT
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Akhir ini tengah ramai perbincangan terkait tingginya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjadi di sejumlah perguruan tinggi. Aksi demonstrasi pun gencar dilakukan mahasiswa, sebagaimana yang terjadi di Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed) Purwokerto dan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Berbagai cara telah ditempuh oleh mahasiswa untuk melunasi mahalnya UKT tersebut. Ada yang mencoba mencari beasiswa, menggadaikan barang-barang berharga, hingga harus berutang. Kasus berutang melalui pinjaman online ini juga sempat ramai, dikarenakan salah satu institusi perguruan tinggi, yaitu ITB, memfasilitasi penawaran penggunaan pinjaman online secara resmi menggunakan situs kampus. Pinjaman online ini dianggap merugikan bagi sebagian mahasiswa dikarenakan Tingkat bunga yang ditawarkan cukup tinggi, hingga 20 persen.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengaku prihatin dengan kondisi ini. Dalam keterangan tertulis kepada Parlementaria, di Jakarta, Selasa (7/5/2024), ia menegaskan perguruan tinggi tidak selayaknya berdagang mencari untung dengan mahasiswa untuk pembangunan kampus.

Hetifah menyadari kenaikan UKT yang tinggi ini dimungkinkan karena adanya status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang memungkinkan perguruan tinggi memiliki kemandirian berupa otonomi baik di bidang akademik maupun non akademik. Perubahan status tersebut pun membuat PTN-BH memiliki kewenangan mutlak untuk menetukan arah kebijakan PTN tanpa intervensi dari luar.

Meskipun demikian, Hetifah menyayangkan, dengan adanya PTN-BH seharusnya PTN dapat meningkatkan reputasi maupun kualitas baik secara institusi maupun lulusan mahasiswa. PTN-BH diberikan keleluasaan untuk untuk mencari dana tambahan dari pihak swasta guna menjalankan aktivitas kampus atau Pembangunan infrastruktur lainnya. Namun, tegasnya, bukan berarti PTN ini bisa sewenang-wenang untuk menaikkan UKT mahasiswa.

“Kita tahu sendiri kondisi penghasilan rata-rata masyarakat Indonesia saat ini seperti apa, peningkatan UKT 3 hingga 5 kali lipat sungguh tidak logis dan tidak relevan,” terang Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Karena itu, Hetifah mendesak agar dilakukan evaluasi terhadap otonomi PTN-BH terkait jenis-jenis pendapatan terutama dari bidang akademik/pendidikan. Hal itu agar ada standar minimum dan maksimum nominal UKT, sehingga tidak memberatkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

BERITA

Hadiri MIKTA ke-10, Puan Maharani Suarakan Perdamaian Dunia di Meksiko

Oleh

Fakta News
Hadiri MIKTA ke-10, Puan Maharani Suarakan Perdamaian Dunia di Meksiko
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani saat mengikuti agenda 10th MIKTA Speakers Consultation di Meksiko, Senin (6/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menghadiri agenda 10th MIKTA Speakers’ Consultation di Meksiko, Senin (6/5/2024) siang waktu setempat. Agenda ini merupakan forum pertemuan konsultatif antara negara-negara kekuatan menengah (middle power) yang terdiri dari negara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.

Forum ini mengusung tema ‘The Coordinated Action of Parliaments to Build a More Peaceful, Equitable, and Fair World’ atau ‘Aksi Parlemen yang Terkoordinasi untuk Membangun Dunia yang Lebih Damai, Seimbang, dan Adil’. Saat berbicara, dirinya mengingatkan agar para anggota MIKTA menjembatani perbedaan dan menurunkan ketegangan akibat polarisasi antar kekuatan besar.

“Negara anggota MIKTA perlu mendapat kepercayaan dari berbagai kekuatan besar untuk berperan sebagai honest broker. MIKTA juga perlu mendorong pelaksanaan tatanan internasional yang berbasis aturan (rules-based international order),” tutur Puan melalui rilis kepada Parlementaria, di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Diketahui, honest broker kerap digunakan dalam kapasitas seseorang atau lembaga sebagai mediator yang netral. Honest broker menyampaikan pandangan dari dua sisi berbeda dalam sebuah persetujuan atau tidak persetujuan, sehingga membantu keduanya untuk mencapai kesepakatan bersama.

Pada 10th MIKTA Speakers’ Consultation sesi pertama yang membahas soal perdamaian global, ia berharap adanya dukungan untuk menguatkan reformasi tata kelola global terutama PBB. Sebagai model baru kerja sama lintas kawasan (cross-regional group). Menurutnya, MIKTA juga harus mendorong  stabilitas dan perdamaian di kawasannya masing-masing (regional order). “Karena perdamaian di kawasan dapat menjadi building block bagi perdamaian dan stabilitas global,” tegasnya.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu pun menekankan peran krusial parlemen untuk mewujudkan perdamaian dunia. Ia menyebut melalui jaringan antar-parlemen, negara-negara MIKTA dapat memperkuat saling kepercayaan, dialog, dan kerja sama antar bangsa.

“Saya mengajak Parlemen negara-negara MIKTA untuk bersama menjadi pilar utama dalam membangun perdamaian dan stabilitas global. Dan kita harus menciptakan dunia yang lebih damai yang dapat menjamin keamanan dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat yang kita wakili,” tandas Puan.

Baca Selengkapnya