Angka Kesembuhan COVID-19 Terus Meningkat Hingga 4,3 Juta Orang
Jakarta – Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per hari Minggu, 13 Februari 2022 secara nasional menunjukkan angka kesembuhan harian sebesar 26.916 orang sembuh per hari, terdiri transmisi lokal 26.380 orang dan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) 536 orang. Sehingga angka kumulatifnya bertambah melebihi 4,2 juta orang sembuh atau tepatnya 4.309.763 orang (89,9%).
Disamping itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah 17.499 kasus dan kumulatifnya menjadi 352.839 kasus (7,0%). Lalu, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 44.526 kasus terdiri 43.831 kasus transmisi lokal dan PPLN 695 kasus. Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.807.778 kasus.
Sementara, pasien meninggal bertambah 111 kasus transmisi lokal terdiri dari transmisi lokal dengan kumulatifnya mencapai 145.176 kasus (3,0%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 451.040 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 23.218 kasus.
Pada perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 bertambah 222.145 orang dengan totalnya melebihi 188 juta orang atau 188.282.851 orang. Sedangkan penerima vaksinasi ke-2 bertambah 557.443 orang dan totalnya meningkat melebihi 135 juta orang atau angka tepatnya 135.766.676 orang. Penerima vaksinasi ke-3 bertambah 163.806 dengan kumulatifnya melebihi 7 juta orang atau 7.048.731 orang. Sementara target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Lebih lanjut, pada perkembangan per provinsi, terdapat 5 provinsi dengan angka kesembuhan harian tertinggi. DKI Jakarta menambahkan 16.342 orang dari transmisi lokal 15.892 orang dan PPLN 450 orang dengan kumulatifnya 975.669 orang, diikuti Jawa Timur menambahkan 3.287 orang terdiri dari transmisi lokal 3.274 orang dan PPLN 13 orang dengan kumulatifnya 392.739 orang, Banten menambahkan 2.799 terdiri dari transmisi lokal 2.752 orang dan PPLN 42 orang dengan angka kumulatifnya 145.790 orang, Jawa Barat menambahkan 1.245 kasus terdiri transmisi lokal 1.241 orang dan PPLN 4 orang dengan kumulatifnya 707.997 orang, serta Bali menambahkan 918 orang terdiri dari transmisi lokal 905 orang dan PPLN 13 orang dengan kumulatifnya 115.451 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. DKI Jakarta menambahkan 10.172 kasus dari transmisi lokal 9.619 orang dan PPLN 553 kasus dengan kumulatifnya 1.063.208 kasus, diikuti Jawa Barat menambahkan 10.050 kasus terdiri transmisi lokal 10.006 dan PPLN 44 kasus dengan kumulatifnya 832l3.293 kasus, Banten menambahkan 5.592 kasus terdiri transmisi lokal 5.563 kasus dan PPLN 29 kasus dengan kumulatifnya 206.719 kasus, Jawa Timur menambahkan 5.377 kasus terdiri transmisi lokal 5.357 kasus dan PPLN 20 kasus dengan kumulatifnya 440.798 kasus serta Jawa Tengah menambahkan 3.250 kasus dari transmisi lokal dengan kumulatifnya 508.485 kasus.
Selain itu, per hari Minggu (13/2/2022) ini terdapat 15 provinsi menambahkan kematian dari kasus transmisi lokal. Namun, terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi harian diantaranya, DKI Jakarta 43 kasus dengan kumulatifnya 14.032 kasus, diikuti Bali 17 kasus dengan kumulatifnya 4.178 kasus, Jawa Tengah 12 kasus dengan kumulatifnya 30.410 kasus, Jawa Timur 12 kasus dengan kumulatifnya 29.839 kasus serta Jawa Barat 5 kasus dengan kumulatifnya 14.833 kasus.
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 77.415.802 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 9.005.648 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 66.736.655 spesimen. Positivity rate spesimen (NAAT dan Antigen) harian di angka 21,54% dan positivity rate spesimen mingguan (6 – 12 Februari 2022) di angka 19,81%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 148 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari Minggu (13/2/2022) ini ada 272.493 orang dan kumulatifnya 51.971.725 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 46.163.947 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 227.967 orang. Sementara positivity rate (NAAT dan Antigen) orang harian di angka 16,34% dan positivity rate orang mingguan (6 – 12 Februari 2022) di angka 16,04%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.