Connect with us
Musik

45 Tahun Perjalanan God Bless: Album Baru dan Pertunjukkan Puncak Acara Anniversary 45 Tahun

Penampilan God Bless dalam sebuah acara di sebuah Cafe(fakta.news)

Jakarta – Band rock legendaris Indonesia, God Bless, akan genap berusia 45 tahun berkarya di industri musik Tanah Air pada 2018. Untuk menandai perjalanan panjangnya, God Bless yang saat ini berisi Ahmad Albar atau Iyek (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bas), Abadi Soesman (kerboard), dan Fajar Satritama (drum), akan menggelar tur konser pada tahun 2018 nanti.

God Bless lahir pada 1973 silam, tetapi baru mengeluarkam single debut dua tahun kemudian. Hingga kini, Ahmad Albar dan kawan-kawan sudah merilis tujuh album, yakni God Bless (1975), Cermin (1982), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), Apa Kabar (1997), 36th (2009), dan Cermin 7 (2017).

Gitaris Ian Antono mengatakan bahwa God Bless akan berkeliling ke sejumlah daerah, yakni Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan. Namun Ian masih merahasiakan tentang rencana perayaan perjalan bermusik mereka. “Proyek 45 tahun God Bless mulai tahun depan, turnya tahun depan. Kami juga ada kolaborasi, bekerja dengan pemain beberapa dan juga akan memanggil mantan pemain yang ada di Belanda,” kata Ian.

Bagi Ian Antono, yang juga mewakili rekan-rekan sebandnya, perjalanan God Bless selama ini merupakan kebesaran Tuhan. Kesempatan masih bisa bermusik pada usia senja merupakan hal yang patut mereka syukuri “Sebetulnya kebesaran Tuhan itu begitu. Sebetulnya, 45 tahun itu susah. Secara umur, orang dikasih umur segitu aja udah terima kasih banget,” ucap pria yang lahir pada 29 Oktober 1950 ini.

Sepanjang berkiprah dalam industri musik Indonesia, God Bless pernah mengalami perselisihan antarpersonel. “Perselisihan itu biasa, contohnya idealis terhadap kedisiplinan latihan juga. Kadang ada yang datang, ada yang enggak. Begitu kami ada jadwal main, satu orang enggak bisa, batal, itu sering,” tuturnya.

Ian Antono juga mengungkapkan pula bahwa kesulitan yang ia hadapi dalam berkarier bersama God Bless bagai menjaga hubungan suami istri. “Sama kayak orang kawin, kalau udah lama, ya bosen lah, pengin yang baru kan. Cuma, kan enggak boleh itu. Perjanjiannya gimana dulu orang kawin, yang menjaga kan cuma itu. Cuma, memang sulit mengakui kesalahan orang, terus hati menahan. Itu yang paling sulit saya rasakan kalau bikin suatu grup. Untuk bisa nerima ide orang, untuk bijaksana lah, itu yang susah,” ucap bapak tiga anak ini.

Selain itu menurut Ian dalam rangka merayakan ulang tahun ke-45, God Bless juga sedang menyiapkan album baru mereka yang akan berisi 12 lagu, termasuk tiga lagu baru. “Karena tahun depan ada show tunggal God Bless bulan Juli, ulang tahun God Bless yang ke-45. Makanya kami persiapin mau keluarin album juga,” kata Ian.

Menurut Ian album baru tersebut akan berisi lagu lama dan lagu baru dan tengah menentukan nama untuk album tersebut. “Udah masuk cuma belum draft. Pilihannya udah. Sama kayak Cermin, ada 12 lagu, lagu lama terus 3 lagu baru. Kita belum dapat judul untuk itu. Mungkin 45 tahun God Bless,” ucapnya.

Ian menambahkan tiga lagu baru itu belum rampung. Musiknya sudah jadi, tetapi liriknya belum, ucap Ian. “Cuma yang pasti liriknya bercerita tentang apa yang in di tahun depan. Kita akan bikin yang sesuai, misal keadaan negara kita gimana, ya kita akan sesuaikan,” imbuhnya.

Menurutnya hingga saat ini, mereka masih memilih lagu-lagu lama yang akan dimasukkan dalam album tersebut. ” Kebetulan God Bless liriknya gampang. Kayak rumah kita itu kan masih in di era sekarang, masih enggak ketinggalan. Kami masih pilih yang mana yang masih bisa dikuatkan di era sekarang. Yang liriknya juga masih bisa digunakan untuk jaman sekarang. Ada kalanya lirik itu basi,” jelasnya.

Pemanasan Jelang Puncak Anniversary 45 Tahun

God Bless

Penampilan God Bless dalam sebuah acara di sebuah Cafe (fakta.news)

Sementara itu menjelang pertunjukkan puncak 45 tahun God Bless, Ahmad Albar dan Ian Antono tampil dalam sebuah acara ulang tahun pecinta dan pemerhati musik Rock Indonesia, Seno Kusumo. Dalam pertunjukkan yang diadakan disebuah café dibilangan Jakarta Selatan pada Selasa (28/11/2017) malam, Ahmad Albar dan Ian Antono terlihat begitu prima membawakan lagu-lagu hits God Bless seperti Bis Kota, Rumah Kita, Semut Hitam dan Syair Kehidupan.

Pengunjung yang memadati tempat acara berlangsung terlihat begitu antusias dengan mengikuti lagu-lagu God Bless yang dilantunkan dengan suara khas Ahmad Albar. Beberapa lagu yang dibawakan tak terasa begitu singkat, namun memuaskan dahaga pecinta band legendaris Tanah Air ini.

Sementara itu Ketua Pelaksana acara 45 tahun God Bless yang juga hadir, Erwiyantoro mengatakan, puncak acara 45 tahun God Bless akan digelar di Pekan Raya Jakarta pada 12 Mei. “Sebenarnya ulang tahun God Bless jatuh tanggal 5 Mei, namun karena gedung untuk menggelar konser di tanggal itu tak ada yang kosong di Jakarta, maka kami geser ke tanggal 12 Mei dengan tempat di PRJ,” tuturnya.

Saat konser aniversary ke 45 tahun itu, menurut Erwiyantoro, God Bless akan tampil dengan personil lengkap. “Mereka akan tampil dengan busana tempo dulu di awal-awal mereka merajalela di panggung musik cadas di tanah air ini,” katanya.

Hal itu dibenarkan Ahmad Albar vokalis kawakan God Bless. “Kami akan tampil mudah-mudahan bisa lengkap. Kami ingin selalu bersyukur bisa melangkah hingga usia band kami 45 tahun,” seusai tampil di panggung acara ulang tahun penggemar militan rock Indonesia, Seno Kusumo.

Menurut Iyek panggilan akrab Ahmad Albar, bahwa banyak hikmah yang didapatkan selama perjalanan panjang ini. “Kami jatuh bangun, berkali berganti personil, semua kami terima dengan lapang dada. Kami sangat bersyukur sekali mendapat anugerah Tuhan hingga kami bisa meniti jalan profesi kami hingga kini,” tutur Iyek.

Dalam acara tersebut Ahmad Albar juga mengungkapkan bahwa puncak acara 45 tahun God Bless yang akan digelar nanti tak lepas dari dukungan seorang pecinta dan pemerhati musik Rock Tanah Air yakni Seno Kusumo. Menurut Ahmad Albar, Seno Kusumo akan menjadi penyelenggara dalam acara puncak 45 tahun perjalanan God Bless di Industri musik Indonesia tersebut.

Sedangkan Seno Kusumo yang juga dikenal sebagai promotor band-band Indonesia ketika dimintai tanggapannya mengatakan pertunjukkan acara puncak 45 tahun God Bless yang akan ia selenggarakan nanti akan dikemas dengan megah dibandingkan pertunjukkan sebelumnya, sehingga tidak kalah dibandingkan dengan pertunjukkan band asing yang pernah hadir di Indonesia. “Pokoknya kita bikin God Bless ini Show dengan kemasan paling megah dibanding show-show sebelumnya, tidak kalah dengan band-band asing,” ucap Seno Kusumo.

Seno Kusumo juga menilai bahwa perjalanan musik Rock Indonesia saat ini tak lepas dari pengaruh God Bless yang telah menginsiprasi anak-anak muda dan band-band saat ini. “Indonesia adalah God Bless, God Bless adalah Rock, Rock Indonesia adalah God Bless,” tandas Seno Kusumo.

M Riz dan Ping

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

DPR RI Minta Jepang Ajarkan ‘Smart Farming’ kepada Petani Muda Indonesia

Oleh

Fakta News
DPR RI Minta Jepang Ajarkan ‘Smart Farming’ kepada Petani Muda Indonesia
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (3/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – DPR RI, melalui Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel, meminta Jepang untuk menerima petani muda Indonesia untuk belajar bertani dengan metode smart farming di negara tersebut. Hal itu ia sampaikan saat menerima delegasi dari partai berkuasa di Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III, DPR RI, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

“Bukan untuk bekerja dan juga bukan untuk sekolah, tapi belajar praktik bertani yang baik dan berkualitas serta smart farming kepada petani muda Indonesia. Cukup satu tahun saja,” kata Gobel.

Gobel mengatakan, dunia sedangkan dihadapkan pada krisis pangan akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik dunia. Perubahan iklim berdampak pada hadirnya cuaca panas yang tinggi atau curah hujan yang berlebihan dan tidak pasti. Sedangkan, konflik geopolitik berdampak pada kenaikan harga pupuk yang tinggi.

“Semua itu berakibat Indonesia melakukan impor beras dengan jumlah yang sangat besar. Padahal Indonesia adalah negara agraris, memiliki lahan yang luas, tanah yang subur, dan jumlah petani yang besar. Namun faktanya Indonesia harus impor beras dari berbagai negara seperti Myanmar, Vietnam, Thailand, India, dan Cina,” jelas Politisi Fraksi Partai NasDem itu.

Di sisi lain, kata Gobel, Jepang adalah negara yang memiliki keunggulan teknologi sehingga bisa menghasilkan produktivitas pertanian yang besar dan kemampuan menghadapi perubahan iklim. Selain itu, katanya, produk pertanian Jepang dikenal dengan cita rasa yang lezat dan memiliki harga yang bagus. Ia juga meminta Jepang mengajarkan pembuatan pupuk organik dan smart farming. Teknologi penggilingan beras Jepang, katanya, juga menghasilkan beras yang berkualitas.

Walaupun sudah melakukan impor beras dengan jumlah sangat besar, kata Gobel, secara ironis harga beras di Indonesia tetap tinggi.

“Harga beras premium di Indonesia mendekati harga beras di Jepang. Padahal kualitasnya sangat berbeda. Tentu ini memprihatinkan,” kata pria yang pernah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus untuk Jepang tersebut.

Selain itu, katanya, karena jumlah petani di Indonesia sangat besar maka membangun pertanian akan secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan penduduk Indonesia.

“Jumlah penduduk Indonesia juga sangat besar. Jadi memecahkan masalah kebutuhan pokok ini akan sangat fundamental bagi kemajuan dan stabilitas Indonesia. Untuk itu, saya berharap Jepang dan Indonesia bisa meningkatkan kerja sama yang lebih erat di bidang pertanian ini,” jelasnya.

Selain itu, Gobel juga menyampaikan tentang pentingnya Jepang membagi teknologinya dalam pengolahan air bersih. Hingga saat ini, katanya, masalah penyediaan air bersih yang sehat masih merupakan tantangan besar bagi Indonesia.

“Air bersih higienis sangat penting dalam mengatasi stunting dan penyakit kulit. Dua hal ini masih merupakan problem mendasar bagi masyarakat lapis bawah Indonesia dan bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Jepang memiliki kemampuan dan teknologi pengolahan air bersih yang sehat,” katanya.

Jika masalah pertanian dan penyediaan air bersih bisa diatasi Indonesia, kata Gobel, maka ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik lagi. “Ini tentu saja juga akan baik bagi ekonomi kawasan di Asia Tenggara dan akan memiliki dampak yang baik pula bagi ekonomi Jepang. Jadi ini kerja sama yang sifatnya saling menguntungkan,” katanya.

Adapun Delegasi Jepang itu dipimpin oleh Ketua Badan Riset Kebijakan LDP, Tokai Kisaburo. Sedangkan anggota delegasinya antara lain Ketua Harian Badan Riset Kebijakan LDP Shibayama Masahito dan Kepala Sekretariat Badan Riset Kebijakan LDP Nakai Toyoron. Hadir pula Wakil Dirjen untuk urusan Asia Tenggara dan Asia Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang Hayashi Makoto serta Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasushi Masahi.

Baca Selengkapnya

BERITA

Tindakan Penyimpangan Turis Nakal di Bali Harus Ditangani secara Bijaksana

Oleh

Fakta News
Tindakan Penyimpangan Turis Nakal di Bali Harus Ditangani secara Bijaksana
Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta dalam foto bersama usai mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI di Denpasar, Bali. Foto: DPR RI

Denpasar – Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses ke Denpasar, Bali. Salah satu yang disoroti Komisi III dalam Kunker Reses ini adalah banyaknya turis yang melakukan tindakan penyimpangan, seperti pelanggaran adat maupun tindakan semena-mena lainnya. Tak ayal,  tindakan tersebut kerap menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudirta berharap kepada Kapolda Bali Ida Bagus Kade Putra Narendra agar penanganan yang bijak terhadap pelanggaran, sambil tetap memperhatikan dan menghormati adat serta budaya Bali.

Oleh karena, menurut I Wayan, bahwa Bali memiliki cara tersendiri untuk menangani turis yang berulah. Sehingga, tidak bisa serta merta langsung dilakukan deportasi.

“Karena bagaimana pun orang Bali hidup dari sektor pariwisata. Sehingga sudah tidak asing dengan keberadaan turis. Namun, jangan juga sampai terlalu lemah karena turis yang berulah akan mengotori pariwisata-pariwisata yang ada, sehingga malah Bali bisa jatuh perekonomiannya. Jadi harus dicari solusi yang bijak,” ungkap I Wayan dalam pertemuan di Denpasar, Bali, Jumat (3/5/2024).

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu pun menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda Bali beserta segenap jajarannya karena telah berhasil menangani banyak kasus dengan pendekatan restorative justice. Selain itu, Polda Bali juga dinilai telah bekerja sama baik dengan lembaga imigrasi yang berada di bawah lingkup Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Provinsi Bali dalam penanganan kasus penyimpangan turis.

“Saya juga tentunya mengapresiasi Kapolda Bali dan segenap jajaran atas kinerjanya. Bagaimana mereka mengawasi, serta menindak pelaporan-pelaporan yang ada rerlebih mengedepankan restorative justice sebagai jalan keluar penanganan kasus,” pungkasnya.

Menanggapi masukan tersebut, Kapolda Bali Ida Bagus Kade Putra Narendra juga sepakat dengan gagasan I Wayan Sudirta bahwa penanganan terhadap turis yang berulah harus dilakukan dengan hati-hati. Khususnya, mempertimbangkan dampaknya terhadap sektor pariwisata dan kelestarian budaya Bali.

“Kami akan bekerja sama, jika diperlukan lintas sektoral untuk menemukan solusi yang menghormati adat, budaya, dan kepentingan ekonomi masyarakat Bali,” ujar Ida Bagus.

Kunjungan kerja reses ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju penanganan yang lebih baik terhadap turis nakal di Bali. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaborasi lintas sektoral antara Kapolda Bali, institusi terkait, serta pemerintah daerah, diharapkan akan tercipta lingkungan pariwisata yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi wisatawan dan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

BERITA

Peredaran Narkoba Beralih ke Ranah Daring, Johan Budi Minta Perkuat BNNP

Oleh

Fakta News
Peredaran Narkoba Beralih ke Ranah Daring, Johan Budi Minta Perkuat BNNP
Anggota Komisi III DPR Johan Budi saat bertukar cenderamata usai Rapat Kerja Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Denpasar, Bali, Kamis (02/05/2024). Foto: DPR RI

Denpasar Komisi III DPR RI mengungkapkan kekhawatirannya terhadap meningkatnya modus operandi peredaran narkoba yang beralih ke ranah daring (online) melalui platform media sosial dengan menggunakan modus kamuflase. Pernyataan ini disampaikan Anggota Komisi III DPR Johan Budi dalam Rapat Kerja Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Denpasar, Bali, Kamis (02/05/2024).

“Menarik sekali yang disampaikan BNN Provinsi Bali. Mereka menjelaskan adanya jual beli narkoba melalui online. Nah ini cukup mengagetkan buat saya, kok bisa narkoba ini diperjual belikan melalui online, hal ini terungkap ketika BNNP Bali menangkap tersangka di lapangan,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, Johan Budi menekankan perlunya penguatan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menghadapi perubahan modus operandi tersebut. Menurutnya, modus operandi peredaran narkoba akan selalu berubah-ubah. Untuk itu, perlu penguatan-penguatan kepada BNN agar lebih maksimal dalam memberantas peredaran narkoba ini. Selain itu, lanjutnya, kekurangan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor, terutama di daerah, ada sebagian yang juga pegawainya atau penyidiknya cuma sedikit.

“Ini problem laten yang perlu segera diperbaiki. Saya sendiri ketika rapat dengan BNN di Komisi III mengusulkan, agar BNN ini diberi penguatan, termasuk penyediaan sumber daya manusia, infrastruktur yang ada di daerah, termasuk soal rehabilitasi,” pungkas Legislator Dapil Jatim VII ini.

Johan menambahkan, pusat rehabilitasi narkoba ini juga menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan restorative justice bagi para pengguna narkoba. Pengguna narkoba, tambahnya, di beberapa negara itu dikategorikan sebagai korban, bukan pelaku, bukan tersangka, sehingga pusat rehabilitasi menjadi penting. Jadi yang sebetulnya tersangka itu seharusnya pengedar dan bandar.

“Menurut saya untuk pengguna narkoba dapat diselesaikan melalui restorative justice, dengan mendapatkan kesempatan untuk dilakukan rehabilitasi medis ataupun sosial, tanpa harus menunggu putusan dari pengadilan,” tutup Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Johan berharap pertemuan Kunker Reses ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga terkait. Selain itu juga untuk mengimplementasikan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi peredaran narkoba yang semakin canggih dan menyebar melalui platform digital. Langkah-langkah preventif dan represif yang terintegrasi diharapkan dapat mengurangi dampak negatif peredaran narkoba di masyarakat.

Baca Selengkapnya