Connect with us
Ekonomi

Rupiah Merosot, Pengusaha Belum Panik

Jakarta – Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sampai hari ini ditanggapi santai oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani. Menurutnya setiap terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selalu ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan.

Menurutnya, pengusaha yang diuntungkan dengan pelemahan rupiah (kenaikan dolar AS) adalah industri yang berbasis ekspor seperti industri batubara dan lainnya. Sementara yang dirugikan dengan kondisi tersebut adalah industri yang mengandalkan barang impor untuk bahan baku atau bahan penolongnya dimana pembayarannya menggunakan rupiah.

Tanpa berpihak manapun, Rosan hanya berharap agar nilai tukar rupiah berada pada posisi yang stabil. Dia tidak ingin dolar AS terlalu kuat, namun dia juga tidak ingin rupiah terlalu kuat. Dia berharap ada titik stabil yang menandakan antara dollar dan rupiah sama-sama stabil.

“Rupiah turun sedih, rupiah naik kenceng juga sedih protes juga, jadi lebih kepada stabil saja, saya bicara dengan teman-teman pengusaha dan asosiasi, kalau Rp13.500 (per dolar AS) jangan naik lagi lah. Walaupun melihat kcenderungannya masih akan melemah,” kata Rosan di Jakarta, Selasa (3/10)

Menurutnya kondisi stabil rupiah terhadap dolar berada di kisaran Rp13.300 – Rp13.500 per dolar AS. Dia berharap akan segera ada pemulihan nilai tukar pada nilai rentang tersebut.

“Kembali lagi bukannya membahayakan tapi ini bisa membuat mis target dari perusahaan yang sudah melakukan budgeting. Kita sih melihatnya lebih eksternal daripada internal,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional, yang juga CEO Sintesa Group, Shinta W. Kamdani, mengatakan rata-rata pengusaha sudah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah. Bahkan rata-rata pengusaha sudah melakukan persiapan terkait naik turunnya suku bunga kredit.

Sehingga fenomena perubahan nilai tukar rupiah tersebut dianggapnya bukan sebagai hal yang patut dikhawatirkan untuk periode jangka pendek. Namun apabila penguatan dolar terhadap rupiah berlangsung dalam waktu lama, kata Shinta, para pengusaha baru akan merasakan dampaknya.

“Kita masih melihat temporer atau jangka panjang, pengusaha sih sudah antispasi dengan keadaan suku bunga yang juga turun dan dampaknya ke pelaksanaan eskpor impor. Jadi menurut saya ini bukan sesuatu ya, tentu bila pelemahan berlanjut pasti akan berpengaruh,” ujarnya

Dia juga berharap agar penguatan nilai mata uang AS terhadap rupiah tidak terus terjadi. Pengusaha saat ini tengah menunggu upaya pemerintah untuk menstabilkan keadaan. Kalangan pengusahapun tetap menjalankan aktkfktas bisnisnya seperti biasanya.

“Kita saat ini kan di angka Rp13.500 (per dolar AS), jadi kalau lewat dari itu misal Rp13.700 atau Rp13.800 itu di situ kita akan sangat khawatir. Rp13.500 kita average lah, pemerintah saya rasa nggak akan diamkan dia bergulir lebih jauh,” paparnya. (Marjudin/Ipotnews)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya