Connect with us

Konektivitas Transportasi jadi Isu Utama di 4th Asia-Europe Meeting Transport Ministers Meeting 2017 di Bali

Menhub Budi Karya Sumadi, tuan rumah ASEM-TMM 2017(foto : balipost.com)

Denpasar – Berharap besar ada investor yang berminat pada proyek logistik dan transpirtasi, maka dalam rangkaian acara 4th Asia-Europe Meeting Transport Ministers Meeting 2017 (ASEM TMM) di Bali, Kementerian Perhubungan menggelar pameran logistik dan transportasi. “Saya berharap akan ada investor yang berminat pada proyek tersebut setelah melihat pamerannya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya kepada fakta.news.

Pameran yang mengiringi acara pembukaan ASEM-TMM 2017, pada Selasa (26/9/2017) itu, juga diikuti oleh beberapa BUMN sektor transportasi seperti PT Pelindo I, II, III, IV dan PT Angkasa Pura I dan II. Turut serta pula asosiasi logistik seperti Indonesian National Shipowner Association (INSA) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).

Budi juga memastikan bahwa pertemuan ASEM-TMM ke-4, akan tetap dilaksanakan walaupun aktivitas Gunung Agung tengah berstatus awas. Meskipun dalam beberapa pemberitaan, kawasan Nusa Dua dan Denpasar Bali dinyatakan tidak terdampak oleh aktivitas Gunung Agung, dia akan terus berkordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk mendapatkan update aktivitas Gunung Agung.

“Kami selaku panitia pelaksana harus memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh delegasi. Untuk itu kita akan terus koordinasi dengan ESDM dan BMKG terkait aktivitas Gunung Agung,” katanya.

Konektivitas Transportasi jadi Bahasan Utama
Seperti diketahui, ASEM – TMM merupakan pertemuan yang dihadiri Menteri Transportasi Asia dan Eropa dan digelar setiap dua tahunan. “Pada tanggal 26 s.d. 28 September akan berlangsung Asia-Europe Meeting yang ke -4 di Hotel Westin Nusa Dua Bali. Dalam Pertemuan ini telah diundang 51 negara anggota ASEM, dan yang sudah konfirmasi akan hadir 39 negara di Asia dan Eropa serta 2 organisasi internasional,” ujar Menhub.

Dari 39 negara yang sudah menyatakan kehadirannya, menurut Menhub, terdapat 18 Menteri Transportasi yang akan hadir langsung, yaitu Menteri Transportasi dari negara-negara Eropa diantaranya Inggris, Rusia, Latvia, Hungaria, Luxembourg, Polandia, dan dari negara-negara Asia yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Laos, Mongolia, Kamboja, Jepang, Cina, Korea, India dan Brunei Darussalam.

“Menteri Transportasi yang akan hadir jumlahnya sekitar 6 dari negara di Eropa dan 12 dari negara di Asia. Adapun 2 organisasi internasional yang akan hadir yaitu European Commisioner for Mobility and Transport dan ASEAN Deputy Secretary General,” jelas Menhub.

Perhelatan besar para menteri transportasi ini, tak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo. Menurut Menhub, Presiden Jokowi telah memberikan arahan agar acara tingkat internasional ini dapat digunakan sebagai ajang untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Arahan Bapak Presiden Jokowi, ajang ASEM – TMM ini harus digunakan secara maksimal untuk menarik minat investor guna menanamkan investasinya di Indonesia melalui potensi yang dimiliki bangsa Indonesia,” kata Budi.

Selain itu, Menhub menambahkan, penyelenggaraan ASEM – TMM juga sekaligus sebagai sarana mempromosikan sektor pariwisata di Bali. “Manfaat lain dari penyelenggaraan ASEM – TMM ini adalah kontribusi bagi perekonomian khususnya masyarakat di Bali dari sektor pariwisata,” tambahnya.

Adapun isu yang akan dibahas dalam pertemuan The 4th ASEM – TMM tahun ini, berkaitan dengan konektivitas, Investasi dan isu strategis lainnya yang terdapat di Asia dan Eropa.

“Konektivitas akan menjadi isu utama sesuai dengan tema tahun ini yaitu “Menjembatani Asia dan Eropa Melalui Konektivitas Transportasi Terpadu dan Sinergi Rencana Strategis Regional. Isu lainnya yang juga akan dibahas berkaitan infrastruktur dan Investasi sektor transportasi,” terang Menhub.

Sebagai informasi, agenda acara ASEM – TMM akan dimulai pada tanggal 26 September, yaitu Transport Senior Officials Meeting (TSOM) dan kegiatan pameran transportasi dan logistik yang didukung oleh mitra kerja BUMN dan swasta seperti Garuda Indonesia, Airnav, AP I, AP II. Kemudian pada tanggal 27 September dilanjutkan dengan pertemuan tingkat Menteri serta forum bisnis.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Menhub juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri-Menteri Transportasi yang hadir untuk membahas infrastruktur dan peluang investasi di sektor transportasi.
Menhub mengatakan nantinya pada forum bisnis akan dihadiri oleh pemangku kepentingan dari berbagai instansi pemerintah dan akan dibahas sejumlah solusi untuk meningkatkan konektivitas transportasi di negara berkembang.

“Pada tanggal 27 September akan diadakan pertemuan tingkat Menteri serta forum bisnis. Forum bisnis akan fokus untuk meningkatkan integritas konektivitas transportasi di negara berkembang yang melibatkan sektor swasta, serta mendiskusikan solusi pada biaya logistik dan pembangunan sarana dan prasarana transportasi,” urai Menhub.

Menhub yakin dengan menjadi tuan rumah ASEM – TMM ke-4, Indonesia akan semakin dekat menjadi poros maritim dunia. Ajang ini juga sebagai sarana untuk meningkatkan kerja sama internasional. “Saya yakin Indonesia akan mendapatkan kesempatan yang luas untuk mempromosikan, serta menuju perwujudan nusantara sebagai poros maritim dunia. Ajang ini juga sebagai sarana peningkatan kerja sama internasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019,” pungkas Menhub.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya