Connect with us

Silatnas II: Optimisme Jokowi dengan Terus Bekerja Keras untuk Indonesia

Jakarta – Puluhan ribu relawan pendukung Jokowi  memenuhi Hall A JI-Expo kemayoran, Jakarta. Para relawan semenjak siang sudah menanti kehadiran presiden Jokowi yang rencananya hadir pada pukul 5 sore. Acara Silatnas sendiri akhirnya dimulai diawali dengan hiburan dari  beberapa artis pendukung acara.

Akhirnya presiden Jokowi memasuki area acara pada pukul 18.25 setelah sebelumnya menunaikan sholat Maghrib terlebih dahulu dengan diiringi yel-yel “Jokowi dua periode” dari para pendukungnya.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipandu oleh ketua pelaksana M Yamin. Acara kemudian dilanjutkan dengan pidato laporan kegiatan oleh M Yamin yang berisikan apresiasi dan dukungan terhadap kinerja presiden selama tiga tahun ini. Dalam pidatonya Yamin menegaskan akan mengawal Jokowi hingga 2019 dan melanjutkan Nawacita II.

“Sebelum acara ini berlangsung, kami sudah melakukan diskusi-diskusi dan kajian-kajian terkait kepemimpinan Jokowi selama hampir tiga tahun ini, serangkaian kerja tersebut makin meneguhkan tekad kami untuk terus mengawal kepemimpinan Jokowi hingga 2019” ucap Yamin diiring tepuk tangan bergemuruh dari relawan.

Dalam laporannya Yamin juga menjelaskan bahwa tema “Pancasila Rumah Kita” dalam Silatnas kali ini dipilih karena Pancasila merupakan ideologi yang cocok bagi bangsa Indonesia karena memiliki pijakan historis, kekuatan legal, dan pancangan alur nalar yang kokoh untuk menjadi fondasi dan filsafat hidup bangsa.

Selanjutnya beberapa perwakilan organ relawan pendukung Jokowi tampil di atas panggung untuk menyampaikan Ikrar Kebulatan Tekad yang berisi:

  1. Mendukung langkah tegas pemerintahan Jokowi mengeluarkan Perppu No. 2 Tahun 2017 untuk menghadapi radikalisme dan intoleransi yang anti-Pancasila dan UUD 1945.
  2. Terus mendukung pemerintahan Jokowi melaksanakan agenda Nawacita di berbagai bidang dengan aksi-aksi nyata untuk mengikis bibit radikalisme dan intoleransi.
  3. Mendukung Presiden Jokowi untuk kembali memimpin negara ini pada periode 2019-2024.

Adapun perwakilan organ relawan yang berdiri diatas panggung antara lain Martin HP (Komunitas Alumni PT), Hendrik Dikson Sirait (Almisbat), Michael Umbas (Arus Bawah Jokowi), Sihol Manullang (Bara JP), Silvester Matutina (Solmet Jokowi), Saripah Efiana (Guru Honorer) dan Kelik Wirawan (GK Center) lalu Ferdi Semaun (Posraya), Imanuel Ebenezer (Joman), dan komponen relawan lainnya.

Sehabis pembacaan ikrar tersebut, Jokowi didaulat untuk menerima piagam Ikrar Kebulatan Tekad dari para perwakilan organ relawan pendukung. Namun sehabis menerima ikrar kebulatan tekad, Presiden Jokowi tidak langsung duduk ke bangku, melainkan menghampiri langsung para relawan yang ada ditengah-tengah lokasi acara sambil berjabat tangan dan berfoto bersama dengan para relawan yang hadir dari berbagai penjuru tanah air. Kejadian ini sempat berlangsung hampir 20 menit lebih sebelum akhirnya Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya.

Diawal pidatonya Jokowi mengajak bangsa Indonesia untuk menyebarluaskan nilai-nilai optimis dan positif dan jangan terjebak kedalam hal-hal pesimis karena tantangan ke depan semakin berat dan butuh kerja keras bagi semua pihak.

“Membutuhkan kerja keras kita semuanya untuk menyebarluaskan nilai-nilai optimisme, menyebarkan nilai positif kepada seluruh masyarakat jangan sampai kita terjebak hal-hal pesimisme karena optimisme, rasa bangga sebagai bangsa Indonesia sangat penting bagi kita semua,” kata Presiden.

Jokowi juga mengatakan perubahan dunia saat ini semakin cepat dan harus bisa diantisipasi dan harus siap berkompetisi dan bersaing. Oleh karena itu, kita harus bisa mengorganisasikan diri dan memiliki etos kerja dan produktivitas yang baik sedini mungkin. Menutup pidatonya Jokowi mengajak agar kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan di antara keberagaman sebagai negara besar dan bisa hidup rukun antar sesama.

Pada Silatnas kali ini beberapa menteri dan tokoh terlihat hadir, yakni Menkominfo Rudiantara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya