Connect with us

Pupuk Indonesia dan 4 BUMN luncurkan Program Siswa Mengenal Nusantara

Jakarta: PT Pupuk Indonesia bersama PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero), PT Sarinah (Persero), PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Persero), dan PT Perusahan Pengelolaan Aset (Persero) menjadi pelaksana kegiatan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) di Provinsi DKI Jakarta.

Program SMN merupakan program pertukaran pelajar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. “Ambilah kesempatan ini untuk belajar tentang budaya dan mengetahui apa itu BUMN, BUMN milik rakyat, milik adik-adik semua,” pesan Menteri BUMN Rini Soemarno saat menerima kunjungan pelajar yang mengikutip program SMN, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu 26 Juli 2017.

Rini menambahkan, yang paling utama dari program SMN ini ingin menciptakan suasana supaya siswa-siswi ini mengenal satu sama lain budaya-budaya yang ada di Indonesia. Memberi kesempatan kepada mereka melihat tempat lain. Sehingga mereka bisa terbuka dan para generasi muda ini bisa lebih mengetahui Indonesia.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat menambahkan, tahun ini Pupuk Indonesia menerima sebanyak 20 siswa yang berasal dari Kalimantan Timur untuk melaksanakan program kegiatan SMN di Propinsi DKI Jakarta dan mengirimkan sebanyak 20 siswa-siswi asal DKI Jakarta yang berprestasi dan telah menjalani seleksi diwilayahnya masing-masing untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ini selama tujuh hari di Kalimantan Timur.

“Melalui kegiatan ini kami sebagai BUMN berharap peserta SMN dapat memahami dan saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam provinsi lain, dan agar mereka mengerti bahwa perbedaan adalah sebuah kekayaan bangsa yang wajib disyukuri,” kata Aas.

Aas menambahkan kegiatan yang merupakan bagian dari program besar BUMN Hadir untuk Negeri yang di gagas Kementerian BUMN ini digelar dari 25 Juli hingga 1 Agustus 2017.

“Selama sepekan, siswa/siswi asal propinsi Kalimantan Timur berkesempatan untuk mempelajari berbagai ragam budaya dan mengenal tempat-tempat wisata hingga mengunjungi perusahaan BUMN untuk menambah wawasan dan pengetahuan,” tambahnya.

Nantinya para peserta SMN akan diajak mengenal kearifan budaya lokal dan sistem pendidikan melalui berbagai kegiatan dan kunjungan. Di hari pertama para siswa-siswi asal Kaltim rencananya akan mengunjung Balai Kota dan kementerian BUMN di Jakarta.

Selanjutnya para peserta akan diajak untuk melihat kawasan industri dan Pabrik Pupuk Kujang anak usaha PT Pupuk Indonesia, untuk menambah pengetahuan tentang ilmu botani dihari ketiga Peserta akan diajak ke Kebun Raya Bogor dan mengunjungi Museum Botani.

Peserta akan diajak melihat ikon Ibukota Jakarta yaitu Monumen Nasional (Monas) serta mengunjungi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yaitu Masjid Istiqlal dan mengunjungi beberapa perusahaan BUMN seperti Sarinah dan Perusahaan Pengelolaan Aset, Kawasan Berikat Nusantara dan Jakarta Industrial Estate Pulogadung.

Untuk memperdalam dan mengenal kebudayaan Betawi peserta akan mengunjungi Kampung Budaya Betawi di Setu Babakan dan bermain di anjungan Taman Mini Indonesia Indah serta Dunia Fantasi di Ancol. Kegiatan SMN merupakan program dari Kementerian BUMN yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan dilaksanakan oleh seluruh BUMN yang memiliki wilayah kerja di 34 provinsi di Indonesia.

Tujuan kegiatan SMN adalah untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara melalui proses pertukaran informasi dan kebudayaan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui kerja nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.

Ping.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya