Puan: Genjot Pertumbuhan Ekonomi Demi Atasi Masalah Pengangguran
Jakarta – Ketua DPR RI Dr (H.C) Puan Maharani menyoroti angka pengangguran di Indonesia yang terbilang masih tinggi. Ia pun mendorong pemerintah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi agar bisa menyerap tenaga kerja.
“Kebutuhan untuk mengambil tindakan sigap guna menekan angka pengangguran di Indonesia sudah sangat diperlukan. Penting sekali dilakukan langkah-langkah konkret dalam menangani masalah pengangguran yang semakin tinggi,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Selasa (7/11/2023).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023 atau setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,32 persen dari total 147,71 juta angkatan kerja.
Sedangkan untuk provinsi tertinggi angka pengangguran ditempati oleh Banten sebesar 7,52 persen. Lalu diikuti oleh Jawa Barat di angka 7,44 persen, Kepulauan Riau 6,80 persen, Jakarta 6,53 persen dan Maluku 6,31 persen.
Berkaca dari hal tersebut, Puan mendorong pemerintah melakukan intervensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, pemerintah diingatkan untuk mengambil langkah-langkah strategis, seperti mengundang investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja, baik domestik maupun asing.
“Investasi merupakan motor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menarik investasi, kita dapat membuka peluang kerja baru dan meningkatkan produktivitas ekonomi,” ucap mantan Menko PMK itu.
Puan juga mendorong pemerintah agar mengarahkan fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi. Seperti industri manufaktur, pertanian, teknologi, dan pariwisata.
“Hal ini dapat menciptakan diversifikasi ekonomi yang kuat, yang lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi global,” tegas Puan.
Lebih lanjut, dukungan dari pemerintah kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan kewirausahaan dinilai perlu juga diutamakan. Sebab menurut Puan, UMKM adalah sumber potensial lapangan kerja yang signifikan.
“Misalnya dengan memberikan akses ke pembiayaan, pelatihan, dan bimbingan kepada pengusaha kecil. Hal tersebut dapat membantu mereka berkembang dan menciptakan lapangan kerja lebih lanjut,” tutur perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI ini.
Terkait peluang kerja di pedesaan, Puan menyebut hal itu juga penting ditindaklanjuti oleh pemerintah. Mengingat, urbanisasi yang berlebihan seringkali mengakibatkan tekanan pada kota-kota besar, sementara peluang di pedesaan terkadang terlupakan.
“Mendorong sektor agrobisnis dan pertanian modern di pedesaan dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi urbanisasi yang berlebihan, dan meningkatkan ketahanan pangan,” jelas Puan.
Di sisi lain, cucu Bung Karno tersebut menilai infrastruktur pun turut memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karenanya, Puan menekankan pentingnya Pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam pengembangan investasi infrastruktur seperti pembangunan jalan raya, pelabuhan dan bandara.
“Infrastruktur yang memadai tentunya akan meningkatkan konektivitas dan mendukung distribusi produk dan jasa. Sehingga memicu pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan,” paparnya.
Selain sektor UMKM, Puan mengatakan peran perusahaan asing dalam membuka lapangan pekerjaan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu diperlukan regulasi investasi yang jelas dari pemerintah agar semakin menarik minat perusahaan asing untuk membuka cabangnya di Indonesia.
“Hanya dengan upaya bersama dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan di mana setiap warga negara memiliki akses ke lapangan kerja yang layak dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Puan.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.