Buka Jateng Halal Fair 2023, Wapres Harapkan Literasi Masyarakat tentang Ekonomi Keuangan Syariah Meningkat
Jakarta – Survei Bank Indonesia tahun 2022 menyebutkan, indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional baru mencapai 23,3%. Masih diperlukan kerja keras untuk meningkatkan literasi masyarakat, baik melalui edukasi akademik, sosialisasi, dan kolaborasi multipihak dibarengi dengan pemanfaatan teknologi digital.
Untuk itu, kegiatan Jateng Halal Fair (JHF) 2023 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), diharapkan mampu lebih meliterasi dan menggelorakan semangat masyarakat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat global.
“Melalui acara ini kiranya tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah bertumbuh lebih baik lagi, sekaligus mampu mendorong bangkitnya pelaku usaha ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin ketika membuka Jateng Halal Fair (JHF) 2023, di Alun-alun Masjid Kauman Semarang, Jateng, Senin (03/04/2023).
Lebih jauh Wapres meminta, potensi dan perkembangan ini perlu terus dikomunikasikan sehingga menjadikan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif menjadi bagian dari kegiatan kesehariannya.
“Saya harap kegiatan Jateng Halal Fair dapat berkelanjutan dan menjadi bagian penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Produk Halal Dunia pada tahun 2024,” pesan Wapres.
Wapres pun memuji antusiasme masyarakat yang turut menggaungkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jateng, khususnya di bulan Ramadan ini.
“Saya bersyukur dan merasa bangga, karena masyarakat Jawa Tengah memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi untuk menyemarakkan Ramadan dan menggelorakan semangat ekonomi dan keuangan syariah untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia,” puji Wapres.
“Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Jateng Halal Fair 2023, secara resmi saya nyatakan dibuka. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan ‘inayah-Nya dan meridai semua upaya yang kita lakukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, selaku Ketua Penyelenggara, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen melaporkan, JHF 2023 ini merupakan bagian dari Nasional Halal Fair 2023 yang diinisiasi oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Pameran produk halal ini dapat menjadi sarana yang sangat baik untuk memperkenalkan produk-produk halal terbaik dari berbagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Jateng.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kehalalan dalam memilih produk dan jasa yang dikonsumsi, serta untuk mengedukasi masyarakat tentang standar halal yang berlaku,” ungkapnya.
Taj Yasin juga menyebutkan, tercatat sebanyak 40 (empat puluh) stan pameran dari berbagai UMKM produk halal/berbasis syariah dan beberapa perusahaan seperti Bank Jateng Syariah, Bank Syariah Indonesia, dan Pegadaian Syariah, mengikuti event JHF 2023 ini. Juga beberapa lembaga seperti Bank Indonesia, BAZNAS, Bulog, Dishanpan Provinsi Jawa Tengah, PT Jateng Agro Berdikari, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Forum Organisasi Zakat dan RSI Sultan Agung. Selain itu, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan, seperti Talkshow Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah, konsultasi, dan hiburan bagi masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan ekonomi syariah dan halal di Jateng.
“Kami berharap acara ini dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh peserta dan pengunjung, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam industri halal. Semoga acara ini juga dapat menjadi langkah awal bagi kolaborasi yang lebih erat antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam memajukan industri halal di Indonesia,” ujarnya.
Usai acara, Wapres melakukan peninjauan berbagai stan yang turut mengikuti JHF 2023. Selain itu, Wapres juga menyerahkan bantuan BAZNAS Paket Ramadan Bahagia berupa sembako kepada 50 penerima manfaat.
Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hevearita Rahayu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Jateng K.H. Ahmad Darodji, Manajemen Eksekutif KNEKS dan KDEKS Jateng, Forkompimda Provinsi Jateng, Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, para Bupati/Walikota se Jawa Tengah, para ulama, serta pimpinan pondok pesantren se Jawa tengah.
Sementara, Wapres didampingi Ketua BAZNAS Noor Achmad, Pimpinan BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono, Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Zumrotul Mukaffa, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma,
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.