Connect with us

Hadiri Penganugerahan Pengisian JPT 2021, Wapres Ma’ruf Sampaikan Tiga Pesan

Wapres Ma’ruf Amin menghadiri Pemberian Anugerah Pengisian JPT Tahun 2021 dan Launching SIJAPTI 4.0, secara virtual, Kamis (06/10/2022). (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa tren tantangan birokrasi ke depan tidak ringan, mengingat Indonesia selalu akan dihadapkan pada lingkungan strategis internasional, nasional, dan daerah yang berubah dengan dinamis. Pemanfaatan platform digital dalam pelayanan publik, termasuk pola kerja di birokrasi pun menjadi bukti tingginya dinamika yang terjadi. Oleh karena itu, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebagai salah satu instansi yang terkait dalam penataan birokrasi, perlu meningkatkan perannya melalui tiga langkah strategis.

“Pertama, rumuskan ekosistem seleksi kepemimpinan ASN yang adaptif guna membangun pemimpin publik yang transformatif,” ujar Wapres dalam Penganugerahan Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Tahun 2021 dan Launching Sistem lnformasi Jabatan Pimpinan Tinggi (SIJAPTI) 4.0, Kamis (06/10/2022), secara virtual.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, dengan ekosistem seleksi yang adaptif dapat muncul talenta-talenta sumber daya manusia (SDM) yang kapabel dan berdaya saing.

“Dengan ekosistem yang baik, akan lahir pemimpin yang memiliki ide visioner, sekaligus mampu melakukan eksekusi kebijakan dan langkah-langkah konkret dalam menjawab tantangan pembangunan,” ujarnya.

Kedua, sebagai negara yang penuh dengan keberagaman dan memiliki SDM ASN yang tersebar di seluruh Indonesia, KASN perlu mendesain strategi nasional yang terpadu untuk menciptakan dan memperkuat fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu dalam ikatan kebangsaan.

“Otonomi daerah dan desentralisasi janganlah mengotak-ngotakkan kita dalam semangat kedaerahan. Namun, marilah kita kuatkan visi besar otonomi daerah, bahwa daerah yang maju akan berkontribusi bagi Indonesia yang maju,” tutur Wapres.

Ketiga, Wapres menekankan perlunya penguatan peran KASN dalam pengawasan sistem merit di era demokrasi.

“Prinsip netralitas dan profesional harus menjadi platform bersama bagi para pengambil kebijakan di pusat dan daerah. Di sinilah, pentingnya peran KASN dalam menjaga relasi birokrasi dan visi kepemimpinan sesuai prinsip meritokrasi. Kiranya kita membangun wajah birokrasi yang mendukung agenda transformasi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Wapres berpesan, agar acara penganugerahan ini dapat menjadi motivasi untuk mendorong penataan birokrasi dan ASN yang lebih baik lagi ke depannya.

“Saya mengapresiasi Komisi Aparatur Sipil Negara yang telah menyelenggarakan acara ini, sebagai momentum pendorong akselerasi dan evaluasi untuk mewujudkan SDM ASN berkelas dunia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang,” pungkas Wapres.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang diselenggarakan oleh KASN ini. Azwar Anas berharap pemberian penghargaan ini dapat menjadi pendorong terwujudnya birokrasi yang andal, lincah dan cepat melalui kerja-kerja kompak dan kolaboratif.

“Kita ingin reformasi birokrasi ke depan lebih fokus sebagaimana arahan Bapak Presiden. Oleh karena itu, kita sekarang fokus di reformasi birokrasi tematik kita, yaitu tiga reformasi birokrasi yang langsung berdampak. Satu, reformasi birokrasi untuk menangani kemiskinan, yang kedua adalah peningkatan pelayanan investasi dan pembangunan, yang ketiga adalah administrasi pemerintahan. Tiga sektor ini kalau bergerak dan berdampak ini dampaknya akan sangat luas buat kita semua,” kata Menteri PANRB.

Sebagai informasi, pemberian Anugerah Pengisian JPT Tahun 2021 merupakan bentuk apresiasi KASN kepada instansi pemerintah yang telah melaksanakan pengisian jabatan pimpinan tinggi baik melalui seleksi terbuka dan uji kompetensi dalam rangka mutasi, rotasi, yang dilaksanakan sepanjang tahun 2021.

Dari total 431 instansi pemerintah yang dinilai, penghargaan diberikan kepada 82 instansi yang mendapatkan penilaian kualitas pengisian JPT sangat baik dan baik, dengan rincian 14 instansi pemerintah mendapatkan kualitas sangat baik dan 68 instansi pemerintah mendapatkan kualitas baik.

Berikut 14 instansi yang menerima penghargaan dengan kualitas sangat baik:

Kategori Instansi Pemerintah Kementerian/Lembaga

  1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
  2. Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
  3. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
  4. Kementerian Sekretariat Negara.
  5. Badan Kepegawaian Negara.
  6. Badan Informasi Geospasial.

Kategori Pemerintah Provinsi/Kota

  1. Provinsi Bali.
  2. Provinsi Jawa Timur.
  3. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
  4. Provinsi Sulawesi Utara.
  5. Kota Yogyakarta.
  6. Kota Tangerang.

Kategori Instansi Pemerintah Kabupaten

  1. Kabupaten Kulon Progo.
  2. Kabupaten Sleman.

Hadir dalam acara ini Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua KASN Agus Pramusinto, para Ketua Lembaga Negara, para Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, serta Wakil Wali Kota seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya