Connect with us

Berkat BBM Satu Harga di Talaud, Harga BBM Jadi Normal

Kepala BPH Migas ketika meresmikan SPBU Kompak di Melonguane, Talaud, Sulawesi Utara(foto : Dok. BPH Migas)

Manado – BPH Migas, pada 19 – 22 Desember, kembali melakukan Monitoring kondisi penyediaan dan pendistribusian BBM Satu Harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Tugas itu langsung diinstruksikan Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa kepada seluruh karyawan BPH Migas, agar melakukan pantauan dan kontrol langsung di lapangan selama 22 hari masa penugasan pada setiap titik wilayah 3T.

Adapun yang menjadi lokasi tujuan monitoring 3T kali ini, yang menjadi target adalah : 1) Puring Kencana, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat; 2) Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; 3) Wangi Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara; 4) Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara; 5) Nusa Penida, Klungkung, Bali; 6) Ra’as, Sumenep, Jawa Timur; 7) Simanggiris, Nunukan, Kalimantan Utara; 8) Morotai Utara, Morotai, Maluku Utara; 9) Moswaren, Sorong Selatan, Papua Barat; 10) Supiori, Kepulauan Aruri, Papua; 11) Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat; dan 12) Ambon, Maluku.

Adapun kegiatan Tim BPH Migas di lapangan, yaitu untuk menyerap keterangan di masyarakat, khususnya di Kepulauan Talaud. Tujuannya, untuk mengantisipasi dampak kekurangan pasokan di Kepulauan Talaud mengingat sulitnya akses dalam pemenuhan pasokan.

Seperti diketahui sebelumnya saat konferensi pers, dalam menjalankan tugasnya, BPH Migas secara makro sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Di antaranya Direktorat Jenderal Migas, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, PT Pertamina (Persero), AKR Corporindo, PT Perusahaan Gas Negara (Perser0)tbk/PGN , Pertagas Niaga, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN.

Hanya saja, saat tim monitoring BPH Migas Bersama dengan Kemendagri dan PT Pertamina (Persero) Cabang Manado hendak melaksanakan kegiatannya terjun ke lapangan, di wilayah 3T yang telah berjalan di Melonguane, dengan secara terpaksa tak bisa dilanjutkan. Pasalnya, karena ombak laut sedang besar sehingga tak ada kapal laut yang beroperasi ke Melonguane, sehingga rombongan tim monitoring pun tidak bisa menyeberang dari Manado ke Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud yang jaraknya 315 kilometer dari Manado.

Berdasarkan keterangan dari Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Sulawesi Utara per tanggal Rabu, 20 Desember 2017, pukul 20:00 WITA sampai Kamis, 21 Desember 2017 08:00 WITA, cuaca di sekitar perairan Kepulauan Talaud, hujan ringan namun Angin Barat Laut – Timur Laut kecepatannya 6 – 20 knots, dan gelombang ombak dengan ketinggian 1 – 3 meter.

“Sementara, karena bertepatan dengan perayaan natal, pesawat ke Melonguane yang hanya satu hari sekali penerbanganpun tiketnya sudah habis dari beberapa waktu yang lalu terkait menjelang natal,” ujar Muhammad Faruq Sales Executive Retail VI Kantor Pemasaran Cabang Manado.

Kendati begitu, kegiatan tidak batal begitu saja, namun dilakukan di Manado dengan melakukan koordinasi, paparan dan diskusi dengan pihak PT Pertamina (Persero) Kantor Pemasaran Cabang Manado, dan Agen Penyalur BBM di Kepulauan Talaud yang kebetulan sedang ada di Manado.

“Pada intinya, pelaksanaan BBM Satu Harga di wilayah 3 T di Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud, berjalan baik dan sejak dimulainya kegiatan BBM Satu Harga pada Juli lalu, hingga kini berjalan baik dan mampu menekan harga hingga Rp8.000 per liter di tingkat pengecer, yang sebelumnya sebesar Rp20.000 per liter,” tutur Faruq.

Artinya, saat ini wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, telah merasakan harga Premium dan Solar bersubsidi sesuai dengan ketetapan pemerintah. Untuk menjalankan program BBM satu harga di Talaud, pemerintah telah meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak 76.95806 di Kecamatan Melonguane, Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Dengan adanya SPBU Kompak Melonguane, kini jumlah SPBU di Kepulauan Talaud menjadi 4 SPBU; 1 SPBU Melonguane, 1 SPBU di Kabaruan, 1 SPBU di Lirung dan 1 SPBU di Beo. Dengan adanya 4 SPBU tersebut, diharapkan masyarakat di Kabupaten Talaud lebih mudah untuk mendapatkan BBM dan dengan harga yang sama seperti di daerah lainnya, sehingga harga di tingkat pengecer pun dapat ditekan.

Kebutuhan BBM untuk masyarakat Melonguane, sebelum ada SPBU dilayani oleh para pengecer yang jumlahnya sekitar 20 pengecer Premium dan Solar. Para pengecer tersebut membeli dari Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Lirung, dan Beo, yang hanya ada dua agen di Talaud, kini statusnya sudah menjadi SPBU Kompak. Kini Menurut Faruq, kebutuhan BBM khususnya premium untuk Kepulauan Talaud, jumlahnya mencapai 100 kilo liter (kl) per bulan, dan solar 30 kl per bulan.

Suplai BBM ke SPBU Kompak Melonguane, dikirim menggunakan kapal tongkang yang menempuh waktu 20 jam dari Terminal BBM Bitung, Sulawesi Utara. Sedangkan volume BBM di SPBU ini dialokasikan sesuai kuota pemerintah, yaitu 100 kiloliter (kl) Premium dan 30 kl Solar per bulan.

SPBU di Kecamatan Melonguane sendiri, merupakan SPBU Kompak ketiga yang didirikan di Kabupaten Kepulauan Talaud, pada Oktober lalu. Dua SPBU Kompak sebelumnya, adalah SPBU 76.95803 di Kecamatan Beo yang juga terletak di Pulau Karakelang, dan SPBU 76.95801 di Kecamatan Lirung yang terletak di Pulau Salibabu.

Dari pantauan tim monitoring, berdasarkan koordinasi yang dilakukan di Kantor Pemasaran Pertamina Cabang Manado, hasilnya, pertama bahwa penyediaan dan pendistribusian di Melonguane masih berjalan normal dan terkendali. Kedua, tantangan terbesar untuk penyediaan BBM ke Melonguane dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Bitung adalah kondisi cuaca yang tidak stabil di wilayah tersebut, akan tetapi diantisipasi dengan pengaturan pengiriman dan stok di penyalur Melonguane.

“Dengan kondisi cuaca yang sedang buruk ini, kami mengatur stok BBM sendiri agar tak terjadi kelangkaan BBM di masyarakat dengan cara membatasi jatah ke pengecer. Dengan cara itu, stok BBM di Melonguane aman-aman saja,” kata Meirita pemilik SPBU Kompak di Melonguane saat acara paparan di Kantor Pemasaran Pertamina Cabang Manado.

Begitu juga terkait perizinan SPBU di Melonguane, sebagai garda utama penyaluran BBM Satu Harga di wilayah 3T Kepulauan Talaud, juga tak ada masalah sehingga tidak ada kendala berarti untuk kelancaran operasional SPBU tersebut. Anjas Bandarso dari Kemendagri menyebutkan, terkait perizinan SPBU nya itu sendiri, sudah sesuai ketentuan hukum yang ada. Menurutnya, kewenangan mengeluarkan izin lokasi, IMB, dan Amdal yang mengeluarkan adalah pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan SDA Pemprov Sulawesi Utara Sonny Runtuwene. Menurutnya, program BBM Satu Harga baik secara umum untuk wilayah Sulawesi Utara, maupun wilayah 3T di Kabupaten Kepulauan Talaud, hingga kini berjalan dengan baik. “Harga menjadi turun di tinggkat pengecer jadi Rp8.000 – Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 15.000 – 20.000 per liter. Ya, karena sekarang sudah ada SPBU di Melonguane Kepulauan Talaud,” tuturnya.

M Riz

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Dukung Satgas Pemberantasan Judi Online Libatkan Antar-Kementerian dan Lembaga

Oleh

Fakta News
Komisi III Dukung Satgas Pemberantasan Judi Online Libatkan Antar-Kementerian dan Lembaga
Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi III DPR RI ke Bandar Lampung, Lampung, Senin (29/4/2024). Foto: DPR RI

Bandar Lampung – Komisi III DPR RI mengapresiasi rencana Presiden Jokowi yang akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang melibatkan antarkementerian dan lembaga. Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari menilai adanya Satgas tersebut menjadi poin penting bahwa pemerintah serius untuk memberantas aktivitas haram tersebut.

Karena itu, ia mendorong para mitra Komisi III, mulai dari PPATK, Kepolisian, hingga Kejaksaan agar bertindak lebih tegas terhadap hal itu.

“Karena judi online itu dampaknya luar biasa terutama masyarakat-masyarakat kecil. Kalau kita lihat transaksinya yang begitu banyak, triliunan seperti itu,  kami Komisi III mendukung dan mendorong agar dapat dilakukan tindakan tegas terhadap judi-judi online,” ujar Taufik Basari kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi III DPR RI ke Bandar Lampung, Lampung, Senin (29/4/2024).

Ia pun berharap dengan adanya kerja bersama lintas K/L tersebut dapat mempercepat penanganan khususnya yang berkaitan dengan transaksi internasional lintas batas negara, baik peladen, bandar, maupun jaringan judi online tersebut.

“Hal ini penting nanti lebih mempercepat untuk kinerja memberantas judi online. Termasuk bagi Kemenkominfo juga sangat penting perannya sekarang,” jelas Politisi Fraksi Partai NasDem itu.

Senada, Anggota Komisi III DPR RI Rano Al Fath mengapresiasi adanya Satgas Judi Online itu. “Saya mengapresiasi sekaligus juga berharap agar strategi yang bisa kita lakukan bisa kita optimalkan untuk memberantas Judi Online ini,” ujarnya.

Baca Selengkapnya

BERITA

Hetifah Sampaikan Pesan dan Harapan bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kaltim

Oleh

Fakta News
Hetifah Sampaikan Pesan dan Harapan bagi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kaltim
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Foto : DPR RI

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang kerap diperingati pada 2 Mei, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan pesan dan harapan terkait peningkatan kualitas pendidikan di Kalimantan Timur. Hetifah, yang dikenal sebagai salah satu pendorong utama reformasi pendidikan di wilayah tersebut, menggarisbawahi beberapa inisiatif penting yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam sistem pendidikan di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam pernyataannya, Hetifah Sjaifudian menekankan pentingnya investasi di sektor pendidikan, baik dalam peningkatan infrastruktur dan kualitas pengajaran hingga peningkatan kualitas SDM seperti guru dan tenaga pengajar di berbagai daerah di Kalimantan Timur.

“Peringatan Hari Pendidikan Nasional ini merupakan momen yang tepat untuk merefleksikan apa yang telah kita capai dan apa lagi yang perlu kita lakukan demi masa depan generasi mendatang,” ujar Hetifah melalui rilis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar tersebut juga mengungkapkan keinginan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, termasuk mengoptimalkan bagaimana transformasi platform digital untuk membantu proses pembelajaran. Hal itu sebagai salah satu solusi atas tantangan geografis yang sering kali membatasi akses pendidikan berkualitas di Kalimantan Timur.

“Penggunaan teknologi pendidikan yang inovatif serta memaksimalkan platform digital harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa semua anak, di mana pun mereka berada, memiliki akses yang sama terhadap sumber belajar yang berkualitas tinggi,” tuturnya.

Salah satu fokus utama yang diharapkan oleh politisi senayan yang berasal dari dapil Kalimantan Timur tersebut adalah peningkatan kualitas dan kapasitas guru serta pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan lokal tanpa mengesampingkan standar nasional.

“Guru-guru kita adalah ujung tombak dalam mewujudkan pendidikan berkualitas dan membentuk anak-anak didik untuk Indonesia Emas kedepan. Kita perlu memastikan bahwa mereka diberi pelatihan yang memadai dan terus-menerus serta menjamin kesejahteraan mereka agar dapat mendidik siswa dengan metode yang paling efektif dan inovatif,” tambah Hetifah.

Mengakhiri pernyataannya, Hetifah Sjaifudian mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inovatif.

“Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita dukung para guru dan tenaga pendidik kita, memastikan bahwa setiap anak di Kalimantan Timur mendapatkan kesempatan pendidikan yang mereka layak dapatkan,” ungkapnya.

Dengan pesan pada Hari Pendidikan Nasional ini, Hetifah Sjaifudian berharap untuk menginspirasi perubahan dan perkembangan yang akan melahirkan SDM yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca Selengkapnya

BERITA

PR Kemendikbud di Hardiknas: Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen

Oleh

Fakta News
PR Kemendikbud di Hardiknas: Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. Foto : DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyoroti maraknya kegelisahan masyarakat terhadap perubahan sistem pendidikan terkini. Baginya, isu ini harus jadi fokus utama pemerintah karena sektor ini krusial bagi masa depan bangsa.

“Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-65 saat ini harusnya menjadi bahan evaluasi Kemendikbud RI khususnya dalam menyikapi kontroversi yang muncul,” tutur Fikri melalui rilis yang disampaikan kepada Parlementaria, di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Salah satu isu yang mencuat adalah soal penerapan kurikulum merdeka sebagai kurikulum resmi nasional, yang tertuang dalam Permendikbudristek nomor 12 tahun 2024. Kurikulum Merdeka diklaim lebih unggul daripada pendahulunya, yakni Kurikulum 2013, dan Kurikulum 2013 yang disempurnakan (2015),  kendati Kurikulum Merdeka merupakan modifikasi dari kurikulum darurat yang diluncurkan selama pandemi Covid-19 pada tahun ajaran 2020/2021.

“Beberapa pakar menilai, Kurikulum Merdeka belum layak dijadikan kurikulum nasional, karena belum dilengkapi dengan naskah akademik yang memuat filosofi Pendidikan dan kerangka konseptual yang menjadi dasar pemikiran kurikulum merdeka,” imbuh Politisi Fraksi PKS ini.

Sehingga, dirinya melanjutkan bahwa kurikulum merdeka belum teruji secara akademis menjadi solusi atas hilangnya pembelajaran (learning loss) selama pandemi Covid-19. “Lalu perlu dievaluasi apakah daerah secara merata mampu dan siap melaksanakan kurikulum baru ini?,” tanyanya.

Kendati demikian, Hasil PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2022 diklaim sebagai kesuksesan Kemendikbudristek menerapkan kurikulum darurat selama pandemi covid-19. Peringkat PISA Indonesia tahun 2022 naik 5 hingga 6 peringkat dibanding hasil PISA 2018 lalu.

“Namun, fakta lain menyebutkan skor PISA Indonesia tahun 2022 di bidang literasi membaca, matematika, dan sains juga menurun dibanding tahun 2018, jadi sudut pandang kesuksesan PISA relatif dilihat dari mana,” sela Fikri.​

Nuansa penerapan kurikulum baru ikut diramaikan narasi di media sosial soal kewajiban seragam baru bagi siswa sekolah dasar hingga menengah. “Padahal, ini akibat kurang sosialisasi. Sebenarnya, aturan seragam masih seperti yang lama sesuai Permendikbudristek 50 tahun 2022,” ungkap Politisi Fraksi PKS itu.

Masih terkait Kurikulum Merdeka, munculnya narasi penghapusan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah menimbulkan polemik. Di sisi lain, Kemendikbudristek membantah hal itu, dan menegaskan ekskul Pramuka tetap disediakan sekolah, hanya kepesertaannya menjadi sukarela bagi siswa.

Dirinya tetap menyayangkan hal itu, karena pramuka berkontribusi positif untuk mengembangkan Pendidikan karakter bangsa. “Secara historis, pramuka berperan besar dalam perjalanan bangsa sejak era kemerdekaan,” tegasnya.

Isu kesejahteraan profesi pendidik, seperti guru, dosen, dan tenaga kependidikan tak luput menjadi komplain di masyarakat. “Dua isu, yakni kejelasan status sebagai ASN-PPPK dan juga kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan senantiasa menemani hari-hari kami sebagai legislator,” ungkapnya.

Ironisnya, ia mengaitkan kesejahteraan guru dan dosen dengan kemampuan menyekolahkan anak-anaknya di jenjang perguruan tinggi. “Sebagai pahlawan Pendidikan, mereka dihadapkan pada inflasi Pendidikan tinggi yang sangat besar, biaya UKT berlipat ganda seiring waktu,” urai Mantan Kepala Sekolah di salah satu SMK ini.

Contoh terbaru adalah soal kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Jenderal Soedirman (UnSoed) yang isunya melonjak hingga 100 persen, imbas penerapan Permendikbudristek Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kemendikbud. “Pada akhirnya Unsoed meralat keputusannya, setelah didemo masyarakat,” ujar Fikri.

Masih terkait biaya Pendidikan tinggi yang kian tak terjangkau, Fikri menyoroti soal kerjasama penyedia pinjaman online (pinjol) dengan ITB. “Meski terlihat sebagai solusi pintas, namun pembayaran UKT melalui pinjol ini cenderung merugikan karena bunganya terlampau besar,” ujarnya.

Solusi yang paling tepat adalah mengatasi kesenjangan antara kebutuhan operasional perguruan tinggi negeri dengan pendapatan PTN, khususnya di luar APBN. “Sumber-sumber pendanaan PTN ini sebisa mungkin via kerja sama sponsor ketimbang membebani biaya pada mahasiswa, dan itu tanggung jawab pemerintah sebagai pengampu PTN di Indonesia sesuai amanat undang-undang,” jelasnya

Entah berhubungan atau tidak, Fikri menyinggung fenomena pinjol ilegal  yang banyak menjerat para guru. “Menurut data OJK, 43 persen korban pinjol illegal adalah guru, sungguh memprihatinkan.” terangnya.

Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk memberi solusi komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk memberi keleluasaan kepada kalangan guru untuk dapat mengakses pembiayaan jangka pendek yang legal, ringan, dan mudah.

Baca Selengkapnya