Connect with us
DPR RI

Sekjen Harap Peneliti BK DPR Hadirkan Lompatan Kerja Sesuai Kebutuhan Dewan

Sekjen Harap Peneliti BK DPR Hadirkan Lompatan Kerja Sesuai Kebutuhan Dewan
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja BK DPR RI di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). Foto: Ridwan/Man

Jakarta – Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar berharap para peneliti yang tergabung dalam Badan Keahlian (BK) DPR RI dapat menghadirkan lompatan-lompatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dewan masa kini dan yang akan datang. Sebab, dengan cara berpikir out of the box seperti itu, akan mendorong terus terjadi pembenahan baik di dalam pusat kajian maupun BK DPR RI secara keseluruhan.

“Kita sudah lihat di DPR sekarang bahkan di 2024 nanti, akan banyak lagi milenial yang jadi Anggota DPR RI. Jangan sampai BK DPR tertinggal cara melihat masalah dengan generasi milenial yang nanti akan mengisi dewan ke depan. Semua kegiatan kita harus in line dengan misi DPR. Jadi, sedapat mungkin kegiatan riset keluar kota jangan biasa-biasa aja. Harus in line dengan DPR, itu yang harus kita kejar,” ujar Indra saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja BK DPR RI di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022).

Dengan memiliki cara berpikir seperti itu, maka setiap hasil riset yang dihasilkan BK DPR RI memiliki dampak (outcome) yang jelas. Tidak bekerja seperti hamster wheel, berputar tapi sesungguhnya bergerak di tempat. Tantangan organisasi ke depan inilah, menurut Indra, yang akan menjawab kebutuhan zaman.

“Organisasi di lingkungan lain, organisasi pemerintah khususnya, sudah mengacu pada reformasi birokrasi, mengacu pada organisasi modern. Yang menempatkan tenaga fungsional sebagai acuan utama. Kita harus mengubah pola kerja menjadi lebih sederhana, output-outcome menjadi isu yang utama,” urai Indra lebih lanjut.

Salah satu kerja yang signifikan berdampak terhadap organisasi adalah salah satunya menunjukkan eksistensinya tidak hanya ke dalam internal Setjen DPR RI, tapi juga ke publik luas pada umumnya. Sehingga, diharapkan ratusan peneliti yang berada di dalam pusat-pusat kajian di bawah kendali BK DPR RI dapat menghadirkan gagasan-gagasannya secara tertulis kepada publik.

“Di (Badan Keahlian) sini banyak perancang UU, peneliti di pusat-pusat kajian yang ada, tentu alangkah eloknya kalau teman-teman rajin menulis di media luar. Supaya itu ada warna yang balance yang itu ditampilkan di ruang-ruang publik. Itu akan sangat penting untuk membangun persepsi publik bahwa BK DPR RI ini bukan subordinat dari DPR,” harap Indra kepada para perancang maupun peneliti di BK DPR RI.

Dengan aktif hadirkan gagasan di ruang publik tersebut, maka diharapkan BK DPR RI akan berdiri secara objektif serta memberikan perspektif dari berbagai spektrum yang ada di di DPR. “Kita tahu di DPR banyak sekali warna-warni ideologi, maka Badan Keahlian memberikan nuansa ideologi yang berbeda pula,” tutupnya.

Diketahui, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Keahlian guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Sekretariat Jenderal DPR RI dalam mendukung kinerja DPR RI, maka terdapat dua sasaran program yang harus dicapai. Pertama, terwujudnya kepuasan Anggota DPR RI atas dukungan Badan Keahlian dengan Indeks kepuasan Anggota DPR RI atas Layanan Badan Keahlian sebagai indikator kinerjanya.

Kedua, terwujudnya tata kelola pemerintahan di Badan Keahlian yang berkualitas, dengan Indeks Reformasi Birokrasi di lingkup Badan Keahlian dan Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di lingkup Badan Keahlian sebagai indikator kinerjanya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya