Connect with us
Pariwisata

Mengangkat 5 Taman Nasional Geopark Baru

Jakarta – Taman Nasional Geopark di Indonesia makin banyak saja. Kini ada 5 destinasi baru Taman Nasional Geopark yang menambah kekuatan destinasi alam di Tanah Air. Kelima pemain baru itu adalah Aspiring Geopark Belitung, Geopark Raja Ampat, Geopark Tambora, Geopark Maros Tangkep, dan Geopark Bojonegoro.

Kelimanya resmi menyandang status Taman Nasional Geopark baru dalam dalam Seminar Nasional Geopark Belitung yang digelar di Hotel Santika Belitung, Jumat (24/11) kemarin. Dengan begitu, kelimanya pun berhak mendapatkan sertifikat sebagai Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia .

Geopark Belitung

Geopark Belitung

Seperti pada Taman Nasional Geopark lainnya, yaitu Kaldera Danau Toba (Sumatera Utara), Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Ciletuh (Jawa Barat), Merangin (Jambi), Batur (Bali), dan Gunung Sewu (DIY-Jateng-Jatim), sertifikat kelima Taman Geopark baru ini pun menjadi dasar untuk mendaftarkan Taman Nasional Geopark ini ke Badan Kebudayaan Dunia PBB (UNESCO) sebagai warisan budaya dan tempat bersejarah di dunia.

Taskforce Geopark Indonesia sekaligus Staf Ahli Kementerian ESDM, Yunus Kusumabrata, mengatakan status 5 Taman Nasional Geopark ini telah melalui serangkaian penilaian dari Kementerian ESDM.

Maros Pangkep

Maros Pangkep

Lima Taman Nasional Geopark ini lolos sertifikasi dari 12 juri penilai. Mereka berasal dari unsur Kementerian, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan juga beberapa perwakilan dari akademisi Geopark.

“Berdasarkan penilaian dan evaluasi dari 12 tim penilai, maka Aspiring Geopark Belitung, Geopark Raja Ampat, Geopark Tambora, Geopark Maros Tangkep dan Geopark Bojonegoro berhak mendapatkan status Geopark Nasional,” papar Yusuf.

Gunung Tambora

Gunung Tambora

Adapun sejumlah persyaratan ketatnya mencakup  memiliki keragaman fenomena geologi, memiliki keragaman biologi, dan budaya. Penilaian dan evaluasi terakhir dilakukan tanggal 31 Oktober lalu oleh 12 tim penilai.

Safri Burhanuddin, Deputi IV Bidang Koordinasi ESDM, mengatakan kriteria penilaian Taman Nasional Geopark terdiri dari 5 kategori. Sebuah taman nasional bisa lulus langsung dengan nilai A bila mendapatkan nilai di atas 70%. Kemudian bila mendapatkan 60-70%, mendapat nilai B dan lulus dengan beberapa rekomendasi yang harus diperbaiki.

Sedangkan diberikan nilai C apabila cuma meraih 50-60 % dari semua kriteria penilaian. Namun Taman Nasional Geopark dengan nilai ini tetap lulus dengan rekomendasi dan verifikasi lapangan dalam jangka waktu dan verifikasi lapangan maksimal setengah tahun.

“Berarti, dalam jangka waktu 6 bulan, Geopark tidak melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi tim penilai, maka status Geopark akan kami tinjau ulang,” kata Yusuf.

Untuk tiga Aspiring Pulau Belitung, Raja Ampat dan Tambora, lulus dan mendapatkan nilai B, sedangkan Geopark Maros Tangkep mendapatkan nilai C. Tim bakal memberikan rekomendasi dan kembali melakukan verifikasi lapangan.

“Rekomendasi itu harus dilaksanakan dengan jangka waktu 6 bulan,” imbuhnya.

Pulau Wayag, Geopark Raja Ampat

Pulau Wayag, Geopark Raja Ampat

Sementara, Geopark Bojonegoro yang baru mendapatkan nilai D, tetap lulus dan harus melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi tim penilai dan diberi jangka waktu perbaikan selama setahun.

Terlepas dari itu, bagi Kementerian Pariwisata, keberhasilan lima lokasi ini menyandang status sebagai Geopark Nasional membuat nilai jual destinasi wisata Indonesia dari Sabang sampai Merauke semakin meningkat.

Sebab Geopark memiliki prinsip dasar bottom up, yang tumbuh dari masyarakat. Semua stakeholder, termasuk masyarakat harus melestarikan lima Taman Nasional Geopark ini

Belitung, misalnya, pemerintah pun sudah memberikan perhatian sebagai kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Kelayang. Begitu pula dengan Danau Toba yang sudah menjadi tujuan wisata dunia UNESCO Global Geopark (UGG) di masa mendatang.

Kaldera Danau Toba

Kaldera Danau Toba

Maka dari itu, Pemerintah melalui Kemenpar akan terus menggembleng pengembangan destinasi yang memiliki keragaman hayati (biodiversity), geologi (geodiversity), dan budaya (culturdiversity), agar memenuhi tiga unsur syarat destinasi wisata kelas dunia: menarik, akses mudah, dan sumber daya wisata.

“Rumus destinasi kelas dunia adalah attraction, access, dan tourism resource, ucap Menpar Arief Yahya, saat diwawancara Fakta.News, beberapa waktu lalu.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya