Wapres Ma’ruf: Vaksinasi Para Atlet Diharapkan Tingkatkan Motivasi Masyarakat
Jakarta – Upaya percepatan pemberian vaksinasi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) di masyarakat terus dilakukan pemerintah secara bertahap sebagai langkah mewujudkan kekebalan imunitas (herd immunity). Setelah tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan jurnalis, kini giliran para atlet yang mendapatkan vaksinasi. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan menepis kekhawatiran masyarakat terhadap efek vaksinasi.
“Kita harapkan melalui vaksinasi ini, juga akan menjadi motivasi bagi masyarakat bahwasannya untuk atlet setelah divaksin itu tetap sehat, tetap kuat, sehingga ini bisa memberikan motivasi kepada yang lain,” ucap Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin ketika melakukan peninjauan vaksinasi atlet, pelatih, dan tenaga pendukung, di Istora Senayan Jakarta, Jumat (26/01/21) pagi.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan tersebut, Wapres menekankan bahwa vaksin ini aman diberikan kepada masyarakat karena telah melewati prosedur yang berlaku.
“Vaksin ini sudah teruji klinis dan memperoleh rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga Fatwa Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI),” tutur Wapres.
Selain meningkatkan motivasi masyarakat, Wapres mengungkapkan, pemberian vaksinasi kepada para atlet menjadi prioritas terutama bagi mereka yang akan mengikuti kompetisi olahraga, baik pada tingkat nasional maupun global.
“Karena event-event ini sekarang memang terus berjalan walaupun masa pandemi, walaupun di beberapa negara tidak dihadiri oleh penonton,” ungkapnya.
Menurut Wapres, ajang olahraga ini penting, karena selain untuk menghibur masyarakat juga untuk memenuhi kebutuhan komersial para atlet itu sendiri.
“Apalagi mereka yang kita siapkan, yang akan mengikuti event-event internasional seperti olimpiade. Itu menjadi penting. Sebab harus dipersiapkan jauh-jauh hari supaya pada saatnya itu mencapai puncaknya. Oleh karena itu, pemerintah harus membantu, kalau mereka terpapar Covid, bisa-bisa mereka tidak bisa mengikuti event itu,” jelas Wapres.
Wapres pun berharap program vaksinasi ini berjalan dengan baik, sehingga dapat meminimalisir bahkan memutus rantai penularan Covid-19 di Indonesia.
“Mudah-mudahan vaksinasi hari ini berhasil dengan baik. Dan mudah-mudahan Allah memberikan inayahnya dan ridanya kepada kita semua,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan bahwa tahap selanjutnya akan diagendakan proses vaksinasi bagi para atlet daerah yang juga akan mengikuti kegiatan olahraga nasional maupun internasional.
“Rencananya setelah ini juga akan melakukan vaksinasi bagi atlet yang ada di daerah-daerah untuk mereka yang akan mengikuti kegiatan olahraga, baik di nasional maupun internasional, untuk single event maupun multi event,” jelas Zainudin.
Sebagai informasi, atlet yang mendapatkan vaksinasi beberapa di antaranya dari cabang olahraga bulutangkis, yaitu Jonathan Christie, Anthony S. Ginting, Marcus F. Gideon, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Greysia Polii, Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan. Untuk cabang olahraga sepak bola, Evan Dimas, Muhammad Rafli, Nadeo Argawinata, Bagas Kaffa, Andy Setyo, Pratama Arhan, serta atlet sepak bola senior Bambang Pamungkas dan Direktur Teknis Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Indra Sjafri.
Selain itu, dari atlet cabang olahraga atletik diwakili Lalu M. Zohri dan Emilia Nova. Atlet cabang olahraga angkat besi Eko Yuli Irawan, atlet tennis Christoper Rungkat, atlet panjat tebing Aspar Jaelolo dan Nurul Iqomah, atlet wushu Edgar Xavier, atlet olahraga bola basket Arki Dikania Wisnu dan Jamarr Andre Johnson. Tidak ketinggalan, atlet dari cabang olahraga paralympic, seperti atlet para shooting Hanik Pujiastuti, atlet para badminton Suryo Nugroho, atlet para swimming Jendi Panggabean, dan atlet para archery Ken Swagumilang.
Hadir dalam peninjauan tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Komite Nasional Olahraga Indonesia Pusat Marciano Norman, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.