Connect with us

Wapres Ma’ruf Amin Ajak Wujudkan Perdamaian dengan Teologi Kerukunan

Wapres Ma'ruf Amin

Jakarta – Agama memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebagai tatanan nilai dan pedoman hidup. Sebab, seluruh agama mengajarkan umatnya untuk berperilaku jujur, santun, memupuk cinta kasih dan menentang semua bentuk kezaliman. Oleh karena itu, untuk menciptakan perdamaian, diperlukan pendekatan keagamaan atau teologi kerukunan.

“Kita harus mampu membuktikan bahwa pendekatan keagamaan atau “teologi kerukunan” lebih manusiawi, mulia dan manjur untuk menciptakan perdamaian yang langgeng, dibandingkan cara-cara militer dan kekerasan. Perdamaian yang dibangun di atas jalinan kesadaran tentang pentingnya kerukunan dan saling menghormati akan jauh lebih kokoh daripada suatu penaklukan militer dan kekerasan yang telah terbukti dalam catatan sejarah selalu menyisakan kehancuran dan dendam,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Peringatan Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2571 yang diselenggarakan oleh MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia) melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Dalam acara yang mengangkat tema “Masa Depan Bangsa dalam Perspektif Agama-Agama” tersebut, lebih jauh Wapres menjelaskan, teologi kerukunan selain merupakan salah satu pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 1945, tetapi juga merupakan bagian dari prinsip agama Islam, yakni persaudaraan sesama warga bangsa (Ukhuwwah Wathaniyah) dan persaudaraan sesama umat manusia.

“Salah satu implementasi teologi kerukunan itu adalah penggunaan narasi kerukunan di antara sesama warga bangsa baik dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun perwujudan dari narasi kerukunan tercermin dalam kesantunan berperilaku dan berekspresi, saling menghormati dan saling menghargai dalam berinteraksi dan berkomunikasi,” ungkap Wapres.

Kemudian Wapres menekankan, khususnya di Indonesia teologi kerukunan merupakan pendekatan yang tepat. Sebab, sebagai bangsa yang majemuk, pilar kekuatan Indonesia terletak pada keragamannya. Para pendiri bangsa pun merumuskan dan mengukuhkan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh karena itu, agar terus kokoh sebagai ideologi yang hidup, nilai-nilai luhur Pancasila harus dimanifestasikan dalam karya dan amalan nyata masyarakat Indonesia.

“Beberapa contoh manifestasi nilai luhur Pancasila yang utama misalnya menjaga kerukunan antar umat beragama, antar kelompok dan antar golongan, memajukan pendidikan, menghapuskan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Selain pemerintah, semua elemen bangsa juga mengemban tugas yang sama sesuai kapasitasnya dalam mewujudkan cita-cita tersebut,” papar Wapres.

Pada kesempatan yang sama Wapres juga mengimbau, di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) saat ini, pemuka agama harus aktif mendorong dan membimbing umatnya untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Ia menilai, hal ini akan sangat membantu dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 karena umat akan mendengar nasihat dan bimbingan para pemuka agama.

“Dalam situasi seperti ini, saya mendorong peran para pemuka agama termasuk khususnya dari MATAKIN untuk terus mendukung upaya bersama kita menjaga umat agar tetap menjaga kesehatan dan mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan. Nasihat dan bimbingan pemuka agama tentu akan memperkuat keyakinan dan kepatuhan umatnya tentang bahaya dan akibat yang sangat merugikan apabila protokol kesehatan tidak diindahkan,” imbau Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres pun berpesan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya organisasi kemasyarakatan berbasis agama, untuk berkontribusi dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.

“Oleh karenanya melalui forum yang mulia ini, saya mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan, terutama yang berbasis agama termasuk MATAKIN dan segenap elemen bangsa untuk terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut mengembalikan dan menjaga harmoni, baik vertikal maupun horisontal serta merawat kerukunan antar umat beragama, menjaga persatuan dan keutuhan bangsa,” pesan Wapres.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan bahwa kiranya momentum hari lahir Nabi Kongzi ke-2571 ini dapat dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan nasionalisme dan wawasan moderasi beragama oleh seluruh umat Konghucu.

“momentum ini hendaknya juga dimanfaatkan umat Konghucu untuk memperkuat rasa nasionalisme dan wawasan moderasi beragama.”

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum MATAKIN Xs. Budi S. Tanuwibowo menyampaikan harapannya agar ke depan tidak terjadi lagi pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Ia menilai, belajar dari pandemi Covid-19 yang terjadi, dapat dijadikan pelajaran bahwa agama dan ilmu pengetahuan adalah dua unsur yang saling melengkapi.

“Kita selama ini selalu mempertentangkan agama dengan keilmuan. Pandemi menyadarkan bahwa agama tidak bisa sendiri. Kalau bicara penyakit tentu kedokteran lebih pas. Tapi membekali diri manusia menghadapi hidup penuh welas asih dengan agama. Janganlah kita melihat lagi agama bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Dunia ke depan harus dihadapi bersama-sama,” imbaunya.

Perayaan Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2571 ini merupakan perayaan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Acara ini mengundang tokoh-tokoh lintas agama baik nasional maupun internasional. Rangkaian perayaan tersebut disiarkan secara daring melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube MATAKIN.

Hadir dalam acara pembukaan secara virtual diantaranya Menteri Agama Fachrul Razi, Ketua Umum MATAKIN Xs. Budi S. Tanuwibowo, para pengurus cabang MATAKIN di seluruh Indonesia, dan tokoh-tokoh lintas agama.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya