Connect with us

Haornas 2020, Menpora Canangkan “Sport Science, Sport tourism, Sport Industry”

Menpora Zainuddin Amali

Jakarta – Indonesia baru saja memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-37 pada 9 September 2020 di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur. Puncak perayaan Haornas XXXVII dihadiri Presiden Joko Widodo dan disiarkan televisi agar dapat disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.

Pada acara itu, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan penghargaan Satya Lencana Dharma Olahraga untuk 34 pelaku olahraga berprestasi. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada atlet dan maupun pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia melalui olahraga.

Untuk kategori atlet, penghargaan diberikan kepada atlet cabang bulu tangkis Ricky Achmad Soebagdja, atlet cabang bulu tangkis tunggal putri Maria Kristin Yulianti, atlet cabang angkat besi putra Eko Yuli Irawan, atlet cabang angkat besi putri Raema Lisa Rumbewas, dan atlet cabang tenis meja tunggal putra Dian David Mickael Jacobs.

Sementara itu, untuk kategori pelatih, penghargaan diberikan kepada pelatih cabang angkat besi 62 kg putra Dirdja Wihardja, pelatih cabang angkat besi 48 kg putri Mg Supeni, dan pelatih cabang bridge Bert Toar Polii.

Berbeda dari tahun sebelumnya Perayaan Haornas kali ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu dilaksanakan secara langsung dengan upacara di berbagai daerah dan kegiatan fisik di lapangan.

Tahun ini, puncak perayaan Haornas XXXVII hanya dilakukan di satu tempat saja. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, perubahan tersebut dilakukan karena situasi yang tidak memungkinkan akibat pandemi Covid-19.

“Kami menyadari bahwa saat ini kita sedang berada dalam suasana krisis. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk bisa berpikir dan melakukan langkah-langkah extraordinary agar tetap produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin,” ujarnya dalam rilisnya Kamis (10/9/2020).

Atas kesadaran dan pemikiran tersebut, Kemenpora kemudian mengusung 3 tema besar dalam perayaan Haornas XXXVII kali ini. Ketiga tema besar itu, yakni “Sport Science, Sport tourism, Sport Industry”.

Sport Science dibutuhkan sebagai pendamping pembinaan olahraga di tanah air untuk memacu prestasi olahraga dan meningkatkan kebugaran masyarakat.

Menurut Zainudin, berbagai negara yang maju di bidang olahraga telah menerapkan sport science. Sebab, sport science dapat mengukur dengan tepat kebugaran dan prestasi olahraga sehingga hasilnya dapat dijadikan standar dan menjadi panduan bagi pembinaan atlet.

Kemudian, kondisi alam Indonesia, baik daratan, lautan, dan pegunungan sangat mendukung untuk dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata olahraga atau sport tourism.

“Kegiatan-kegiatan, seperti Tour de Singkarak, Tour de Ijen, Borobudur Marathon, dan kegiatan lainnya yang juga mendatangkan turis harus lebih kita kembangkan. Apalagi tahun depan kita akan menjadi tuan rumah MotoGP di Mandalika, NTB,” papar Zainudin.

Lebih lanjut, Menpora memaparkan, saat ini kegiatan olahraga tidak lagi dapat dipisahkan dengan industri, baik industri barang (peralatan olahraga) maupun industri jasa (pengelola acara-acara olahraga).

Menurut Menpora, potensi industri olahraga (sport industry) Indonesia itu cukup besar, tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Masih banyak kebutuhan peralatan olahraga yang harus didatangkan dari luar negeri.

“Kalangan industri harus sudah mulai menyosialisasikan kepada stakeholder olahraga untuk semaksimal mungkin menggunakan peralatan olahraga produksi dalam negeri,” tegasnya.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya