Connect with us

Puan Maharani Umumkan 62 Paslon Cakada yang Diusung PDIP

Jakarta – DPP PDI Perjuangan resmi mengumumkan 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur, dan 58 pasangan calon kepala daerah (Cakada) tingkat kabupaten/kota, lewat pengumuman gelombang IV yang dilaksanakan secara virtual, di Jakarta, Jumat (28/8).

Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah mengumumkan Gelombang I pada 19 Februari, lalu Gelombang II pada 17 Juli, dan Gelombang III pada 11 Agustus 2020 lalu.

Pengumuman kali ini dibacakan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan bidang politik, Puan Maharani, dan disaksikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto, serta Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto.

Sejumlah Ketua DPP dan struktur pusat partai lainnya juga hadir seperti Eriko Sotarduga, Juliari Batubara, Djarot Saiful Hidayat, Wiryanti Sukamdani, dan Ribka Tjiptaning.

“Syukur alhamdulillah, bahwa pada kesempatan ini kita akan masuk pada pengumuman rekomendasi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah gelombang ke IV, yang akan dilakukan pada hari ini Jumat 28 Agustus 2020. Sekarang saya akan membacakan terkait rekomendasi yang akan diberikan kepada calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah,” kata Puan di awal pernyataannya sebelum pengumuman itu.

“Semoga yang diumumkan ini tidak menyia-nyiakan rekomendasi ini dan terus berjuang keras bersama rakyat. Merdeka,” pungkas Puan.

Dari sejumlah nama yang diumumkan oleh Puan, termasuk diantaranya adalah Adly Fairuz, cucu Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ahmad Adly Fairuz, yang maju sebagai calon wakil bupati Karawang berpasangan dengan Dr. Yessy Karya Lianti, MARS.

Sementara empat pasangan gubernur-wakil gubernur yang diumumkan termasuk untuk Provinsi Jambi, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Sulawesi Tengah. Berikut data lengkapnya.

Daftar Rekomendasi Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah Dari PDI Perjuangan Pilkada 2020. Gelombang IV, Jumat (28/8):

Provinsi:

  1. Provinsi Jambi: Cek Endra dan Ratu Munawaroh
  2. Provinsi Kepulauan Riau: DR. H.M. Soerya Respationo, SH., MH dan Iman Sutiawan, S.E
  3. Provinsi Kalimantan Utara Drs. Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum dan DR. Yansen, TP, M.Si
  4. Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Mohamad Hidayat Lamakarate, M.Si dan Dr. Ir. Bartholomeus Tandigala, SH., CES.

Kabupaten/Kota:

Sumatera Utara

  1. Labuhanbatu: dr. Erik Adtrada Ritonga, MKM dan Ellya Rosa Siregar, S.Pd., M.M.
  2. Tapanuli Selatan: Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, SPT., M.M. dan Rasyid Assaf Dongoran, M.Si

 

Sumatera Barat

  1. Pasaman: H. Benny Utama, S.H., M.M. dan Sabar, AS., S.Ag
  2. Kota Solok: Reiner, S.T., M.M. dan Andri Maran DT .PTO Rajo
  3. Sijunjung: Ashelfine, S.H., M.H. dan H. Sarikal, S.Sos., M.M.
  4. Pasaman Barat: H. Hamsuardi, S.Ag. dan Risnawanto, S.E.
  5. Padang Pariaman: Suhatri Bur Datuak Putih, S.E., M.M. dan Drs. Rahmang, M.M.

Riau

  1. Siak: Drs. H. Said Arif Fadillah, M.Si. dan Sujarwo, SM

Kepulauan Riau

  1. Karimun: H. Aunur Rafiq , S.Sos., M.Si. dan H. Anwar Hasyim, M.Si.

Jambi

  1. Kota Sungai Penuh: Drs. Ahmadi Zubir, M.M. dan Hardizal, S.Sos., M.H.
  2. Bungo: H. Mashuri, S.E., M.E. dan H. Syafrudin Dwi Apriyanto, S.P.D.

Sumatera Selatan

  1. Ogan Ilir: H.M. Ilyas Panji Alam, S.E., S.H., M.M. dan Ir. H. Endang PU, Ishak, S.H., M.Si.
  2. Ogan Komering Ulu: Drs. H. Kuryana Azis dan Drs. Johan Anuar, SH., MM
  3. Penukal Abab Lematang Ilir: Ir. H. Heri Amalindo, M.M dan Drs. Soemarjono

Bengkulu

  1. Bengkulu Utara: Ir. Mian dan Arie Septia Adinata, SE
  2. Mukomuko: Sapuan, S.E., M.M., Ak., CA., CPA. dan Wasri
  3. Seluma: Edison Simbolon, S.Sos., M.Si. dan Khairi Yulian, S.Sos., M.M.
  4. Bengkulu Selatan: H. Budiman, S.Pd., M.M. dan Helmi Paman, S.Sos.

Jawa Barat

  1. Karawang: Dr. Yessy Karya Lianti, MARS dan Ahmad Adly Fayruz
  2. Indramayu: Nina Agustina dan Lucky Hakim
  3. Sukabumi: Dr. H. Abu Bakar Sidik, M.Ag dan Sirojudin

Jawa Tengah

  1. Klaten: Hj. Sri Mulyani dan H. Yoga Hardaya, SH,MH
  2. Wonogiri: Joko Sutopo dan Setyo Sukarno
  3. Kota Magelang: Aji Setiawan, S.Ikom., MM. dan Dra. Windarti Agustina
  4. Kendal: H. Tino Indra Wardono dan Mukh Mustamsikin, S.Ag.,M.S.I

Bali

  1. Kota Denpasar: I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E. dan I Kadek Agus Arya Wibawa, S.E., M.M.
  2. Karangasem: I Gede Dana, S.Pd., M.Si. dan Dr. I Wayan Artha Dipa, S.H., M.H.
  3. Badung: I Nyoman Giri Prasta dan Drs. I Ketut Suisa, S.H.
  4. Bangli: Sang Nyoman Sedana Arta, S.E. dan I Wayan Diar, SST., Par.
  5. Jembrana: I Made Kembang Hartawan, S.E., M.M. dan I Ketut Sugiasa, S.H., M.Si.
  6. Tabanan: Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. dan I Made Edi Wirawan, S.E.

Nusa Tenggara Barat

  1. Lombok Utara: H. Djohan Sjamsu, SH dan Danny Karter Febrianto Ridwan, ST, MEng
  2. Lombok Tengah: H. Lalu Pathul Bahri, S.IP dan Dr. Haji M. Nursiah, S.Sos., M.Si
  3. Bima: Dr. H. Irfan dan H. Herman Alfa Edison
  4. Dompu: Hj. Eri Aryani Abubakar dan H. Ihtiar, SH

Nusa Tenggara Timur

  1. Timor Tengah Utara: Hendrikus Frengky Saunoah, SE dan Amandus Nahas
  2. Manggarai: Herybertus Gerardus Laju Nabit, SE., MA dan Heribertus Ngabut, SH
  3. Belu: Willybrodus Lay, SH dan Drs. J.T. Ose Luan
  4. Ngada: Helmut Waso dan Ir. Yohanes Tay, MM
  5. Sabu Raijua: Drs. Orient P. Riwu Kore dan Ir. Thobias Uly, M.Si
  6. Sumba Barat: Marthen Ngailu Toni, SP dan Ir. Agustinus Bernadus Bora
  7. Malaka: Dr. Stefanus Bria Seran, MPH dan Wandelinus Taolin, SE

Kalimantan Selatan

  1. Balangan: H. Abdul Hadi, S.Ag., M.I.Kom. dan H. Supiani, S.Sos., M.Si.

Kalimantan Timur

  1. Berau: Hj. Seri Marawiah, S.Pd., M.Pd dan Agus Tantomo
  2. Mahakam Ulu: Drs. Y. Juan Jenau dan Indra Jaya, S.T

Kalimantan Utara

  1. Nunukan: Hj. Asmin Laura Hafid, SE., MM dan H. Hanafiah, SE , M. Si

Sulawesi Utara

  1. Bolaang Mongondow Timur: Dr. Suhendro Boroma dan Drs. Rusdi Gumalangit

Sulawesi Selatan

  1. Luwu Utara: Hj. Indah Putri Indriani dan Suaib Mansur, S.T., M.Si.
  2. Maros: H. Chaidir Syam, S.Ip., M.H. dan Hj. Suhartina Bohari

Sulawesi Barat

  1. Majene: Dr. H. Fahmi Massiara, MH dan H. Lukman Nurman

Gorontalo

  1. Gorontalo: H. Tonny S. Junus dan H. Daryatno Gobel, S.IP., M.AP.

Maluku Utara

  1. Halmahera Timur: Ir. Moh. Abdu Nazar, M.Si dan Aziz Ajarat, S.PD., M.KES.

Papua

  1. Yahukimo: Abock Busup, MA dan Yulianus Heluka, S.H.
  2. Pegunungan Bintang: Costan Oktemka, S.Ip. dan Decky Deal, S.IP
  3. Waropen: Hendrik Wonatorey, S.Sos dan Korinus Reri, S.P., M.M.

Papua Barat

  1. Raja Ampat: H. Abdul Faris Umlati, SE dan Orideko Irino Budram, S.IP., M.Ec.Dev.
  2. Fakfak: Samaun Dahlan, S.Sos, M.AP dan Clifford H. Ndandarmana, S.E
  3. Teluk Bintuni: Ir. Petrus Kasihiw, M.T dan Matret Kokop, S.H.
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya