Connect with us

Taj Yasin Minta Ponpes Siapkan Satgas Jogo Santri untuk Pantau Penerapan Protokol Kesehatan

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin

Semarang – Satuan tugas (Satgas) Jogo Santri yang berfungsi untuk menegakkan protokol kesehatan dan penanganan ketahanan ekonomi di lingkungan pondok pesantren diharapkan segera dibentuk. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen pada sosialisasi virtual Persiapan New Normal di Lingkungan Ponpes melalui Zoom di Rumah Dinas Rinjani Semarang, Minggu malam (21/06/2020).

Menurut Gus Yasin, serangkaian protokol kesehatan akan diterapkan mulai dari keberangkatan santri dari daerah asal hingga tiba di pesantren. Para santri yang kembali ke ponpes harus dalam kondisi sehat, kemudian menjalani karantina selama 14 hari di ponpes atau di tempat lain.

Satgas Jogo Santri itu dibentuk dengan tujuan agar bisa berkoordinasi dengan instansi terkait. Sehingga ketika ada kendala-kendala atau hal-hal terkait Covid-19 di ponpes, Jogo Santri bisa berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di desa atau kelurahan setempat.

Hal yang harus disiapkan, di antaranya menyiapkan ruang karantina, menyusun jadwal kedatangan santri per kabupaten dan kota, kemudian bersama Dinkes melakukan edukasi tentang hidup sehat.

Tidak kalah penting, menyiapkan sejumlah sarana prasarana ponpes, seperti sarana air wudhu yang mengalir, tempat duduk di ruang belajar diatur dengan jarak sesuai protokol kesehatan, serta sosialisasi warung-warung di sekitar ponpes supaya mengatur jarak kursi makan.

“Selain karantina 14 hari, yang dilakukan santri setelah tiba di ponpes adalah menjalani pemeriksaan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 setempat, menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kesehatan dan kebersihan. Apabila ada yang mengalami gejala Covid maka wajib dikarantina terpisah serta lapor ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat,” katanya.

Apabila Ponpes tidak mempunyai tempat untuk karantina, kata dia, maka dapat memanfaatkan fasilitas desa seperti gedung sekolah yang tidak dipakai karena sedang libur sekolah, atau fasilitas lain milik pemerintah yang ada di lingkungan ponpes. Langkah ini dilakukan untuk menjaga santri maupun masyarakat sekitar ponpes tidak terpapar Covid-19.

Demi Kebaikan

Pada sosialisasi virtual yang dimoderatori Pengasuh Ponpes Al Qutub Wonopringgo Kabupaten Pekalongan KH Sabilar Rosyad dan diikuti puluhan pengasuh ponpes di Jateng, Taj Yasin juga menjelaskan sejumlah hal yang dipersiapan santri sebelum kembali ke ponpes.

Antara lain memeriksakan diri ke puskesmas untuk mendapatkan Surat Keterangan Sehat, membawa masker minimal 10 buah membawa peralatan salat, serta membawa alat makan dan alat mandi sendiri.

Santri yang baru sampai di pondok, sangat dianjurkan untuk tidak bertemu dengan pengasuh pondok pesantren dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Memang tampaknya secara etika tidak etis, karena tidak menemui tuan rumah. Tetapi Gus Yasin menyampaikan bahwa ini demi kebaikan semua pihak.

“Satgas Jogo Santri ini tidak hanya menjaga Pak Kiai. Tetapi seluruh santri. Kalau kyaine sakit, niku lak sing rekasa santrinipun. Mboten saged ngaos malih, mboten saged ngalap manfaat ilmune malih. Mangka nika kedah njaga sedanten,” pesannya.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Tanbighul Ghofilin Banjarnegara KH Muhammad Chamzah Hasan mengatakan, pesantrennya siap menjalankan pola new normal dengan menggandeng Dinkes dan RSI Banjarnegara untuk menyiapkan protokol kedatangan santri yang meliputi screening, karantina, dan pemantauan.

“Bantuan dari Dinas Kesehatan Banjarnegara, berupa vitamin, hand sanitizer dan sampling rapid test bagi santri sudah disiapkan,” jelasnya.

 

(zico)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya