Connect with us

Tenaga Medis Penanganan Corona Berasrama di PPSDM Yogyakarta, Masyarakat Sekitar Beri Dukungan Moral

(Dok. Humas Pemda DIY)

Yogyakarta – Sejumlah 9 orang tenaga medis dari RS di DIY telah resmi menghuni asrama sementara di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendagri Regional DIY, Baciro, Yogyakarta. Para tenaga medis ini diterima oleh kepala PPSDM DIY, Dinas Kesehatan DIY, BPBD DIY serta Wakil Walikota Yogyakarta, Kamis (16/04).

Kedatangan tenaga medis ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Warga sekitar tampak menyambut di pintu masuk Gedung PPSDM. Puluhan warga tampak berjejer dengan jarak tertentu di dekat gerbang masuk gedung yang sementara beralih fungsi menjadi asrama sementara bagi tenaga medis yang menangani pasien virus Corona (COVID-19). Selain itu, beberapa warga tampak membentangkan kertas berisi tulisan penyemangat seperti ‘Kamu Hebat’ dan ‘Selamat Bekerja’.

Tak lama kemudian, iring-iringan mobil yang membawa sembilan tenaga medis memasuki Gedung PPSDM, bersamaan dengan itu, warga langsung menyambut mereka dengan lambaian tangan dan meneriakkan kata-kata penyemangat.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi mengungkapkan, penyediaan asrama sementara untuk tenaga medis di DIY ini berawal dari terjadinya peristiwa penolakan masyarakat terhadap para tenaga medis di beberapa daerah. Untuk mengantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi, maka Pemda DIY mengupayakan penyediaan asrama ini.

“Asrama ini diperuntukan untuk tempat tinggal sementara tenaga medis. Ada 141 kamar yang akan di huni oleh teman-teman tenaga medis dari seluruh RS di DIY. Dari Rumah Sakit Pratama, dan infonya dari Harjolukito juga,” ujar Heroe.

Heroe menyampaikan, saat ini masyarakat telah teredukasi dan memahami bahwa para tenaga medis ini sudah mengikuti SOP agar tidak menularkan virus. Namun, Pemda DIY berupaya mengantisipasi timbulnya konflik di masyarakat, maka tidak berlebihan apabila tenaga medis di berikan fasilitas.

Lebih lanjut, Haroe mengungkapkan rasa syukurnya atas kesadaran masyarakat sekitar dalam menerima para pejuang kemanusiaan ini untuk berasrama di PPSDM. Masyarakat memberikan sambutan yang luar biasa dan dukungan moral untuk para tenaga kesehatan tanpa ada penolakan sama sekali. Hal ini membuktikan, masyarakat DIY sudah mulai teredukasi dengan baik, dan memiliki tekad gotong royong yang kuat.

Heroe menyampaikan apresiasi dan rasa harunya saat melihat sendiri bagaimana dukungan dan sambutan masyarkat untuk para tenaga medis ini. Melalui dukungan lewat tulisan, masyarakat menunjukan rasa hormat dan dukungannya kepada para pejuang kemanusiaan ini.

“Semoga dengan dukungan masyarakat ini, mampu memberikan kekuatan moral yang luar biasa bagi para tenaga medis sehingga mereka bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Semoga momentum ini juga mampu meningkatkan semangat kita untuk saling menjaga, melindungi dan menyelamatkan. Kita beri penghargaan yang luar bisa untuk para tenaga kesehatan ini,” tutup Heroe.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY, Endang Pamungkasiwi mengungkapkan, Pemda DIY telah berupaya untuk memberikan tempat istirahat bagi para Nakes. Untuk kebutuhan keseharian, Endang mengungkapkan, akan di tanggung oleh Pemda DIY sesuai dengan kemampuan.

Selain itu, menurut Endang secara bertahap Pemda DIY telah menerima usulan Nakes yang akan berasrama di PPSDM regional DIY. Mereka yang mengajukan diri tidak semua karena penolakan dari amsyarkat namun, lebih karena alasan kesehatan. Ada yang memiliki bayi dan ada juga yang memiliki orangtua yang kondisi kesehatannya kurang bagus serta memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Sehingga tidak boleh kontak terlalu lama dengan para Nakes ini untuk antisipasi.

“Sebelum diasramakan, mereka kita periksa kesehatannya termasuk menjalani rapid test. Hasilnya kami harap semua dalam kondisi sehat. Tapi kalau memang ada yang tidak sehat, maka akan dilakukan tatalaksana sebagiamana mestinya,” jelas Endang.

Sementara itu, ketua RW 10 Baciro, Servasius Wue (52) mengungkapkan, warga sekitar memiliki motivasi untuk menyambut para nakes karena mereka adalah pahlawan kemanusiaan. Dirinya dan warga prihatin atas penolakan pada para Nakes tersebut. Padahal menurut Serva, para pejuang kemanusiaan ini harus mendapatkan penghargaan karena telah begitu berani berjuang tanpa tebang pilih. Memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kesembuhan pasien Covid-19 dengan resiko yang sangat besar.

“Semoga DIY bisa menginspirasi daerah lain untuk lebih menghargai para tenaga medis karena mereka bekerja mati-matian untuk memberikan peyanan dan kesembuhan bagi masyarakat,” ujar Serva.

Menanggapi dukungan dari berbagai pihak, salah satu Nakes, Rika Septihandayani (33) yang bertugas di RSUD Yogyakarta mengungkapkan rasa terimakasihnya. Rika mengungkapkan, pilihan tinggal di asrama saat ini adalah yang terbaik, karena meskipun sudah mengikuti SOP namun tidak ingin memberikan resiko kepada orang-orang di sekitarnya. Menurut Rika ini adalah salah satu upaya untuk melindungi orang-orang di sekitarnya.

“Tentunya kami sedih sekali harus jauh dari keluarga, kami juga harus membesarkan hati keluarga. Tapi inilah sumpah profesi yang harus kami jalani. Apapun keadanya, kami harus memberikan yang terbaik untuk melayani masyarakat,” tutup Rika.

 

(hels)

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024

Oleh

Fakta News
Misbakhun: Konsumsi Dalam Negeri Penopang Terbesar Pertumbuhan Triwulan I-2024
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun. Foto : DPR RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen pada Triwulan I-2024 (year on year/YoY). Banyak pihak yang mensinyalir bahwa capaian tersebut tak lepas dari momentum penyelenggaraan pesta demokrasi yang disusul dengan peningkatan konsumsi saat Ramadan tiba.

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pertumbuhan ekonomi tak hanya hadir saat dua momentum tersebut. Menurutnya, bahkan liburan seperti long weekend pun bisa ikut mengakselerasi perputaran ekonomi lantaran meningkatnya konsumsi masyarakat pada waktu tersebut.

“Bahkan masyarakat Indonesia sekarang itu liburan panjang pun itu menjadi salah satu sarana masyarakat untuk melakukan upaya konsumsi. Nah inilah yang menjadi daya tarik ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun saat ditemui Parlementaria di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta beberapa saat lalu.

Politisi Fraksi Partai Golkar ini optimis apabila ekonomi terus menggeliat dengan tren pertumbuhan yang positif maka maka ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Hal ini juga memberikan timbal balik bagi pergerakan UMKM di tanah air.

“Kalau ekonomi terus menggeliat, pertumbuhannya baik tentu saya yakin ke depan ekonomi Indonesia akan semakin kuat. Karena apa? UMKM nya hidup! Konsumsi itu sebetulnya menghidupkan UMKM, menghidupkan produk-produk yang selama ini menjadi penopang kebutuhan sehari-hari masyarakat. Konsumsi rumah tangga itu kan ada di sana,” jelasnya.

Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu lantas juga menyinggung upaya pemerintah dalam memperkuat UMKM seperti program-program pembiayaan yang tengah digelontorkan. Ia mengungkapkan bahwa UMKM juga memberikan sumbangsih bagi peningkatan daya beli masyarakat.

“Upaya pemerintah untuk memberikan penguatan kepada UMKM dalam bentuk KUR, subsidi KUR, kemudian fasilitas-fasilitas pembiayaan kredit mikro dan ultra mikro dan sebagainya Itu salah satu penopang. Salah satu penopang yang memberikan penguatan terhadap konsumsi. Karena apa UMKM kita itu salah satu penyerap dan memberikan sumbangsih terhadap apa? orang mempunyai daya beli,” tuturnya.

Meski begitu, Misbakhun mengingatkan bahwa tetap diperlukan sektor produksi untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan jangan sampai terjadi PHK. Menutup pernyataannya Misbakhun juga mengingatkan bahwa dalam sebuah sistem ekonomi ada sektor yang mengalami kontraksi dan ada juga sektor yang mengalami pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

BERITA

Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis

Oleh

Fakta News
Komisi I Tegaskan Hubungan dengan Dewas Pers Selalu Sinergis
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto : DPR RI

Jakarta – Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berniat mengecilkan peran pers. Menurut Meutya, hubungan Komisi I DPR dengan Dewan Pers selalu sinergis dan saling melengkapi. Bahkan, ia menyebut bahwa keberlangsungan media yang sehat adalah hal yang penting. Hal tersebut ia sampakan menyusul ramainya jagad media terkait sejumlah pasal dalam draf revisi UU Penyiaran.

“Tidak ada dan tidak pernah ada semangat ataupun niatan dari Komisi I untuk mengecilkan peran Pers. Hubungan selama ini dengan mitra Komisi I yaitu Dewan Pers sejak Prof Bagir, Prof Nuh, dan Alm Prof Azyumardi adalah hubungan yang sinergis dan saling melengkapi termasuk dalam lahirnya Publisher Rights,” ujar Meutya, melalui keterangan tertulis kepada media, di Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan bahwa saat ini belum ada naskah revisi UU Penyiaran yang resmi. Sehingga, yang saat ini beredar di masyarakat kemungkinan adalah draf RUU dalam beberapa versi. Maka dari itu ia menyebut, RUU ini masih sangat dinamis. Dia mengakui bahwa penulisan draf tersebut belum sempurna dan cenderung multitafsir. Oleh karena itu, Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik.

“Tahapan draf revisi UU penyiaran saat ini masih di Badan Legislasi, yang artinya belum ada pembahasan dengan pemerintah. Komisi I membuka ruang seluas-luasnya untuk berbagai masukan dari masyarakat dan akan diumumkan ke publik secara resmi,” imbuh Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Meutya lalu menuturkan, Komisi I DPR telah menggelar rapat internal pada Rabu, 15 Mei 2024. Hasil dari rapat tersebut menyepakati bahwa Panja Penyiaran DPR akan mempelajari lagi masukan dari masyarakat terkait revisi UU Penyiaran. Komisi I berkomitmen untuk terus membuka ruang luas bagi berbagai masukan, mendukung diskusi dan diskursus untuk revisi UU penyiaran sebagai bahan masukan.

Diketahui, revisi terhadap Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2022 tentang Penyiaran saat ini memang menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang khawatir revisi ini akan mengancam kebebasan jurnalis dan ruang digital. Draf revisi UU Penyiaran tertanggal 27 Mei 2024 yang berisikan 14 BAB dan total 149 pasal, mendapat sorotan khusus pada beberapa pasal yang dianggap bermasalah.

Pasal 8A huruf q dan Pasal 50 B Ayat 2 huruf c, misalnya, dikritik karena dinilai berpotensi mengancam kebebasan pers. Pasal 8A huruf q memberikan kewenangan kepada Komisi Penyiaran Indonesia untuk menyelesaikan sengketa jurnalistik khusus di bidang penyiaran, yang selama ini merupakan tugas Dewan Pers sesuai dengan Undang-Undang Pers.

Baca Selengkapnya

BERITA

Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit

Oleh

Fakta News
Perlu Anggaran Khusus Bagi Embarkasi Haji Medan untuk Layani Jemaah Haji Saat Transit
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang saat kunspek di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024). Foto : DPR RI

Medan – Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, menjadi salah satu bandara yang melayani penerbangan teknikal landing untuk pemberangkatan haji tahun 2024. Sebanyak 204 penerbangan diketahui akan menjalani technical landing pada pemberangkatan haji tahun ini untuk mengisi bahan bakar di bandara tersebut.

Menjadi bandara yang melayani technical landing, membuat Medan memiliki tanggung jawab lebih terhadap jemaah haji asal Indonesia. Melihat pengalaman pemberangkatan haji tahun lalu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menjelaskan ada beberapa kejadian ketika pemberhentian pesawat di Kualanamu yang perlu menjadi perhatian. Misalnya, adanya jemaah haji yang mengalami sakit saat transit di Kualanamu.

Hingga kini, lanjut Marwan, masih belum ada standar operasional yang jelas dalam mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga perlu diatur lebih lanjut dengan pengalokasian anggaran yang jelas hingga pihak mana yang harus menangani permasalahan tersebut.

“Ketika technical landing berada di Kualanamu, ada jamaah yang sakit, ada jamaah yang harus turun, itu anggarannya tidak ada disini. Maka siapa yang menanggulangi ini? Itu ya tadi laporan ketika itu ditangani (maskapai) Garuda, dia lah yang menanggung biayanya mengantar ke rumah sakit, pengobatan. Ketika itu ditangani oleh Kemenag, Kemenag yang akan menanggung nanti akan ditagih. Menurut kami menagih ini tidak mudah,” jelasnya kepada Parlementaria, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5/2024).

Untuk itu, Politisi Fraksi PKB ini mengatakan nantinya akan membahas lebih lanjut bagaimana penanganan permasalahan tersebut dalam rapat kerja di Komisi VIII. “Kedepan kami akan bicarakan di Komisi VIII supaya itu disiapkan anggaran di sini, supaya tidak terjadi tolak menolak nanti Pak Ramlan sebagai UPT di sini ya jauh jauh dari situasi itu supaya mengambil tanggung jawab. Nah ini jangan terjadi seperti itu. Ya nanti akan bicarakan di komisi VIII,” lanjutnya.

Baca Selengkapnya