Connect with us

Ketika Ganjar Sambangi Slamet Rahardjo di Sanggar Teater Populer

Jakarta – Petang hari, mobil yang membawa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memasuki gang kecil di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat. Dan, berhenti di sebuah gerbang bangunan berpapan “Sanggar Teater Populer”.

Dengan mengenakan baju adat Jawa dan blangkon di kepala, Ganjar turun dari mobil langsung disambut hangat Slamet Rahardjo, aktor kawakan sekaligus pendiri Yayasan Teater Populer.

Mereka berdua terlihat begitu akrab. Sambil tersenyum dan ngobrol ringan, Ganjar dipersilakan masuk ke sebuah ruangan yang penuh dengan galeri foto. Di sudut ruangan terdapat lemari penuh dengan piala. Slamet Rahardjo menjelaskan kepada Ganjar perihal sejarah dan cerita di tiap benda yang ada di ruangan itu.

Kemudian, mereka bergeser ke ruangan lain, tempat para anggota Teater Populer berlatih. Ada panggung kecil dengan pernak-pernik meja dan kursi serta beberapa lampu menggantung di atap.

Komplek Sanggar Teater Populer berdiri di atas lahan hampir satu hektare itu memang terdiri dari beberapa bangunan. Dan, yang terakhir adalah rumah berarsitektur eropa kuno terbagi beberapa ruangan.

“Sebenarnya beliau (Slamet Rahardjo) itu mau menikahkan putrinya. Dan, kebetulan tanggal 11 (Desember) saya tidak bisa hadir, saya ada banyak tamu. Tadi itu WhatsApp cepet saja, dan beliau berkenan,” ujar Ganjar, Senin (5/12/2022).

Gubernur penggagas Panggung Kahanan itu pun merasa bangga dan terhormat dapat diterima dengan baik.

“Dan saya diajak ke satu tempat yang sangat bersejarah untuk dunia film, akting, yang terkait dengan filmlah, dan tempatnya di sini. Inilah rumah Mas Teguh Karya. Inilah tempat di mana menjadi pabrik para seniman, aktor sutradara, writer, semua ada di sini, dan tadi diberikan cerita-cerita bagaimana mereka berlatih. Sulit ternyata jadi aktor,” ungkapnya.

Bagi Ganjar, Teguh Karya adalah seniman legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Dari buah pemikiran dan kerja kerasnya, mampu mencetak generasi yang luar biasa setelahnya.

“Mas Teguh Karya itu salah satu mentornya beliau (Slamet Rahardjo), dan semua yang beliau ilmunya berikan ke Mas Slamet, Mas Slamet itu juara semuanya. Piala citranya penuh selemari. Saya bangga betul bisa kenal beliau, karena idola saya sejak waktu kecil, dan sekarang bisa bertemu dan bercandaan. Saya merasa terhormat bisa diterima di tempat bersejarah dengan berbagai ceritanya,” lanjut Ganjar.

Sementara itu, Slamet Rahardjo mendoakan Ganjar mampu meraih apa yang telah dicita-citakan.

“Sebetulnya kami telah memimpikan bertahun-tahun bahwa kebudayaan itu bukan kesenian saja. Kebudayaan itu adalah akar dari seluruh reka-reka, rekayasa, rekadaya manusia Indonesia. Kami seniman memotret, mengemasnya dalam sebuah daya cipta seni. Jadi, kita doakan saja, khususnya saya mendoakan pemimpin negeri yang menggaris bawahi kebudayaan, semoga akan mendapat barokah yang luar biasa. Saya mendoakan apa yang beliau (Ganjar Pranowo) inginkan tercapai,” harapnya.

Sebagai informasi, Sanggar Teater Populer didirikan Teguh Karya pada 1968. Awalnya hanya memiliki anggota sekitar 12 orang yang berasal dari Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), mahasiswa, dan para teaterawan independen. Sanggar yang sebelumnya bernama Teater Populer Hotel Indonesia ini bahkan menggelar produksi panggung satu kali sebulan dalam dua tahun.

Dalam proses perjalanannya, Sanggar Teater Populer tidak hanya berkegiatan di panggung, tetapi juga meramaikan perfilman Indonesia. Hasil produksi film yang di sutradarai Teguh Karya, turut membuat nama sanggar teaternya melonjak. Terlebih, Teater Populer semakin menonjol karena berbagai prestasi yang diraih dari film-film karyanya yang juga dimainkan para aktor dari Sanggar Teater Populer.

Aktor-aktor dari Sanggar Teater Populer yang kemudian digandrungi masyarakat Indonesia setelah hadirnya perfilman karya Teguh Karya, adalah Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Niniek L Karim, Erros Djarot, Alex Komang, dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya