Sertijab, JK Serahkan Buku Memori Jabatan M. Jusuf Kalla Kepada Wapres Ma’ruf Amin
Jakarta – Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Jepang untuk menghadiri pelantikan Kaisar Nuruhito, Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin menerima serah terima jabatan (sertijab) dari M. Jusuf Kalla (JK), Wapres ke-10 dan ke-12, di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (21/10) pagi.
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menyampaikan bahwa momen sertijab ini, seperti yang ia alami 5 tahun sebelumnya, hal ini merupakan tanda berkelanjutannya suatu pemerintahan. Karena itu, melalui buku Buku Memori Jabatan M. Jusuf Kalla yang diberikannya kepada Wapres KH. Ma’ruf Amin, Wapres baru diharapkan mengetahui apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
“Apa yang baik tentu dilanjutkan, Apa yang belum selesai juga dapat dilanjutkan. Apa yang kurang baik tentu jangan dikerjakan. Itu prinsip pokok daripada suatu memori apa perpindahan pekerjaan,” kata Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran pimpinan dan staf di Sekretariat Wapres yang telah membantu kinerjanya selama ini. Dirinya berharap seluruh pegawai kantor Wapres bisa membantu Ma’ruf Amin dengan baik. Karena menurutnya, pekerjaan Wapres tidak mudah.
“Tugas Wakil Presiden memang tidak mudah. Karena kekuatan kita, Pak, itu hanya rapat, hasil rapat. Itu karena kalau Presiden ada Perpres, Peraturan Presiden. Menteri ada Kepmen, Keputusan Menteri. Tidak ada Kepwapres gitu kan. Yang ada adalah suatu cara membantu Presiden dan juga bagaimana kekuatannya itu adalah hasil rapat, notulen rapat,” terang Jusuf Kalla.
Sangat Membekas
Sementara Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan kelakarnya bahwa sesungguhnya posisi Wapres masih sangat membekas dengan sosok Pak JK, dirinya hanya menggantikannya. Untuk itu, Wapres menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian-pencapaian yang telah ditorehkan oleh Jusuf Kalla selama menjabat sebagai Wapres.
“Saya merasa bangga karena saya menggantikan Pak JK sebagai pendahulu saya. Saya ini santri, santri itu memang diajar untuk menghargai pendahulunya. Tapi Pak JK bukan hanya lebih dulu dari saya, tapi juga menorehkan berbagai prestasi yang luar biasa sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Wapres Ma’ruf Amin.
Selain itu, Wapres Ma’ruf Amin juga menyampaikan kelakar tentang dirinya yang menjabat sebagai Wapres ke-13 di negeri ini. Beliau menyinggung bahwa angka tersebut biasanya merupakan angka yang ditakuti.
“Tapi saya tidak takut. Semua angka baik. Karena ada mimpinya Nabi Yusuf, Beliau melihat 11 bintang, dan bulan dan matahari. Jadi 11 ditambah 2 (sama dengan) 13. Keberuntungan. Mudah-mudahan,” kelakarnya yang langsung disambut dengan riuh tepuk tangan dari peserta yang hadir.
Ke depan, Wapres Ma’ruf Amin berharap untuk dapat melanjutkan tonggak-tonggak yang sudah ditancapkan oleh Bapak Jusuf Kalla. Ia berpendapat bahwa pemimpin negara itu harus berkelanjutan sehingga terus ada perbaikan-perbaikan yang berlanjut, tidak kembali ke awal.
“Saya ingin mendapatkan juga bimbingan, nasihat. Oleh karena itu, saya mohon Pak JK walaupun Pak JK sudah tidak lagi menjadi Wapres, saya akan terus berkonsultasi kepada Bapak untuk memperoleh saran dan pendapat supaya saya bisa melaksanakan tugas-tugas dengan baik,” pintanya.
Menutup sambutannya, Wapres berpesan kepada seluruh jajaran pimpinan dan staf Kantor Wapres agar dapat membantu kinerja beliau lima tahun ke depan dengan baik dengan terus menjaga semangat saling kerja sama, semangat saling membantu, dan semangat saling menolong.
“Ini yang saya harapkan. Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan nanti dapat melanjutkan apa yang sudah dirintis, dimulai oleh Bapak Jusuf Kalla. Dengan demikian kita nanti pada lima tahun yang akan datang, kita juga bisa mewariskan sesuatu seperti yang sekarang diwariskan oleh Pak JK kepada saya,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Nasaruddin Umar serta perkenalan para eselon 1 dan 2 kepada Wapres Ma’ruf Amin. Setelah acara berakhir, Wapres Ma’ruf Amin langsung meninggalkan Istana Wapres ke Bandara Udara Halim Perdanakusuma untuk bertolak ke Jepang mewakili Presiden menghadiri penobatan Kaisar Jepang.
Yuch
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.