Connect with us
Piala Dunia 2018

Disakiti Korsel, Jerman Terkena Kutukan Juara Bertahan dan Pulang Kampung Duluan

Jerman pulang kampung

Rusia – Menyakitkan. Begitulah yang dirasakan pendukung Jerman. Datang dengan status juara bertahan, nasib mereka malah compang-camping. Resmi sudah Jerman pulang kampung.

Di matchday ketiga, partai menentukan yang mengharuskan mereka menang, Jerman malah jatuh tertimpa tangga. Der Panzer takluk 2-0 dari wakil Asia, Korea Selatan.

Entah kata apa yang pas untuk menggambarkan nasib Jerman ini. Apalagi bila melihat komposisi skuatnya yang berisi pemain-pemain besar. Ada Mesut Ozil, Toni Kroos, Thomas Mueller, Matt Hummels, Manuel Neuer, dan banyak lagi.

Namun apa mau dikata, kekalahan Jerman atas Korsel membuat empat kali juara dunia itu gagal lolos ke 16 besar. Mereka kalah bersaing dengan Swedia dan Meksiko yang akhirnya lolos.

Baca Juga: Lolos 16 Besar, Argentina Tak Jadi Menangis

Sepertinya, Dewi Fortuna pun enggan berpihak pada pasukan Joachim Loew itu. Digadang-gadang jadi juara Grup F, Jerman tampil bak kumpulan bintang tak bersinar.

Tak usah jauh-jauh ambil contoh ke pertandingan pertama mereka yang dikalahkan Meksiko 1-0. Di laga versus Korsel di Kazan Arena, Rabu (27/6) malam pun permainan Ozil dkk jauh dari kata bagus.

Bahkan di lima belas menit terakhir saja, saat kedudukan masih 0-0, anak-anak Panzer malah lama menguasai bola. Semua seperti terbawa permainan Ozil yang begitu lama memegang bola–namun tak menghasilkan apa-apa.

Ban kapten diambil Neuer, Ozil dicibir karena terlalu lama memegang bola. Foto: FIFA

Ban kapten diambil Neuer, Ozil dicibir karena terlalu lama memegang bola. Foto: FIFA

Lihat saja, kali ini, Loew membangkucadangkan Sami Khedira dan Julian Draxler. Ia juga kehilangan Jerome Boateng dan Sebastian Rudy. Tapi ini kan Jerman. Deretan pemain cadangannya pun harusnya mumpuni.

Namun ya ternyata itu cuma di atas kertas. Keputusannya memainkan Marco Reus dan Leon Goretzka berujung blunder.

Tusukan sayap berkurang. Padahal bola atas adalah keunggulannya. Akibatnya bola lebih banyak “digoreng” Ozil yang tampil aneh bin ajaib. Sudah main buruk, tetap dipertahankan hingga akhir laga.

Buntutnya ketika asisten wasit siap-siap mengangkat papan digital penunjuk injury time. Detik-detik menuju menit 90, bola liar di depan gawang Neuer mendarat di kaki Kim Young Gwon. Tanpa ampun, bek tengah Korsel itu menendang keras dan gol tercipta.

Kim Young Gwon sempat dikira offside. Foto: FIFA

Kim Young Gwon sempat dikira offside. Foto: FIFA

Hakim garis mengangkat bendera, tanda offside diduga terjadi. Korsel protes keras. Mereka mendesak wasit Mark Geiger, untuk melihat VAR. Permintaan dikabulkan.

Wasit berlari menuju monitor VAR. Terlihat jelas bahwa bola terakhir menyentuh kaki Toni Kroos sebelum mendarat di Young Gwon. Sasit asal Amerika Serikat, negara yang tak lolos Piala Dunia, pun memutuskan gol Gwon sah. Korsel unggul 1-0.

Kim Young Gwon senang bukan kepalang. Foto: FIFA

Kim Young Gwon senang bukan kepalang. Foto: FIFA

Habis sudah. Semua makin yakin Jerman pulang kampung. Pasalnya, di lapangan lain, Swedia bahkan sudah unggul 0-3 awan Meksiko. Artinya peluang Jerman untuk lolos hampir mustahil.

Sang Kapten Jerman kalap. Entah kerasukan apa, kiper ini maju sampai 3/4 lapangan. Mungkin pikirnya ia bisa membantu rekan-rekannya mengejar empat gol untuk mengejar Swedia.

Tapi apes. Saat bola berada di kakinya, Neuer seperti bocah tiga tahun memegang bola. Bola terebut. Ju Se Jong yang mendapat bola langsung menendang bola ke arah gawang Jerman yang tak terkawal.

Bola sempat tak sampai ke gawang. Tapi di situ ada Son Heung Min yang berlari kencang. Tanpa ampun, pemain Tottenham Hotspur itu menjebol gawang Jerman dan skor berubah 2-0. Detik-detik Jerman pulang kampung kian dekat.

Son Heung Min menendang bola yang tidak ada penjaga gawangnya. Foto: FIFA

Son Heung Min menendang bola yang tidak ada penjaga gawangnya. Foto: FIFA

Wasit pun meniup peluit panjang. Jerman resmi gagal lolos. Kroos, Werner, Muller menangis. Mata Hummels berlinang. Neuer, Ozil, tertunduk. Begitu pula para pemain yang baru masuk seperti Mario Gomez, Khedira, dan sayap Julian Brandt, mereka semua tak kuasa menahan haru.

Sementara Korsel, meski tetap tak lolos, sudah seperti juara Piala Dunia. Pasalnya mereka berhasil mengalahkan Jerman sang juara bertahan. Berhasil membuatnya tak lolos grup pula. Jahat.

Korea Selatan menyakiti Jerman. Foto: FIFA

Korea Selatan menyakiti Jerman. Foto: FIFA

  • Halaman :
  • 1
  • 2
Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Oleh

Fakta News
Wacana Kenaikan Tarif KRL Ancam Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat. Foto: DPR RI

Jakarta – Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan baru yang mengancam kesejahteraan ekonomi mereka. Hal tersebut pun lantas menuai sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat.

“Kenaikan tarif KRL Jabodetabek akan memberikan dampak yang signifikan. Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR). Kenaikan tarif bisa memperberat beban ekonomi mereka. Dan Ini juga dapat mengakibatkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar,” ujar Toriq dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Senin (29/4/2024).

Politisi Fraksi PKS tersebut menegaskan bahwa kenaikan tarif tidak sejalan dengan kondisi ekonomi masyarakat, terutama masa pasca pandemi dan ketidakpastian ekonomi yang menyertainya. Dalam beberapa bulan terakhir, harga-harga bahan pokok terus melonjak secara dramatis.

“Kami tahu betul paska pandemi masyarakat terpaksa mengalokasikan sebagian besar pendapatan mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kenaikan tarif hanya akan menambah beban ekonomi mereka. Terutama mereka yang bergantung pada angkutan publik ini setiap hari,” tandasnya.

Terkait hal itu, Toriq menegaskan akan berupaya keras menyerukan kepada Kementerian Perhubungan selaku regulator agar mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Serta, kemudian meninjau kembali rencana kenaikan tarif ini dan mencari solusi yang lebih adil dan berkelanjutan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini. Dan memastikan bahwa keputusan terkait tarif transportasi publik nantinya harus ada partisipasi aktif dari publik dan memperhitungkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh” tutup Toriq.

Sebagaimana diketahui, PT KAI Commuter (KCI) telah mengusulkan kenaikan tarif KRL Jabodetabek yang belum berubah sejak 2016. Saat ini usulan tersebut masih dibahas Pemerintah. Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Pemerintah untuk menaikkan tarif KRL Jabodetabek.

Pasalnya, ketentuan tarif KRL Jabodetabek merupakan kewenangan Kemenhub selaku regulator. “Itu kebijakan dari Pemerintah ya. Kalau kami hanya eksekutor untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan Pemerintah. Usulan dan pembahasannya sudah dilakukan di Kemenhub,” ujarnya saat konferensi pers Angkutan Lebaran 2024 di Jakarta, Selasa lalu (24/4).

Baca Selengkapnya

BERITA

Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang

Oleh

Fakta News
Sukamta: Kota Yogya Perlu Siapkan Peta Jalan Penanganan Sampah Jangka Panjang
Anggota DPR RI Sukamta. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota DPR RI dari Dapil Provinsi DIY Sukamta menilai Kota Yogyakarta perlu menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk penanganan sampah jangka panjang yang menyangkut peningkatkan kasadaran masyarakat. Edukasi secara terus menerus harus dilakukan baik di sekolah, rumah tangga, dan masyarakat.

Tak hanya itu peraturan yang kuat untuk pengurangan sampah juga sangat dibutuhkan. Sukamta mencontohkan perlunya kebijakan kantong plastik berbayar atau larangan penggunaaan kantong belanja plastik sekali pakai. Adapun jangka pendeknya saat ini bisa dengan optimalisasi penampungan di TPST Piyungan.

“Kalau saya dengar, TPST ini kalau ada alat dan SDM yang memamadai masih bisa dimanfaatkan secara optimal untuk sementara waktu hingga 200-300 ton per hari. Pemkot bisa komunikasikan hal ini dengan Pemda DIY. Rencana optimalisasi 3 TPS 3R di Nitikan, Karangmiri dan Kranon bisa segera direalisasi, meski daya tampung 3 TPS ini masih terbatas,” kata Sukamta sebagaimana keterangan kepada media, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS ini, menilai di level provinsi, di area perkotaan saat ini masih sering ditemukan sampah di jalan maupun tempat penampungan yang penuh. Menurutnya, Pemerintah perlu memberikan honor kepada para petugas pengambil sampah sebagai salah satu upaya mencegah buang sampah sembarangan.

“Menurut kami perlu ada stimulan atau honor untuk para petugas pengambil sampah rumah tangga, di level RT, RW dan kampung. Ini supaya masyarakat tidak buang sembarangan,” kata Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Sukamta meyakini dengan adanya dana stimulan atau honor tersebut maka para petugas pengambil sampah akan menjalankan tugasnya dengan baik khususnya pengambilan sampah dengan sistem terpilah. “Selama ini warga sudah diminta memilah, akan tetapi (saat) di  (tempat) pembuangan dicampur lagi. Ini perlu jadi perhatian, sehingga perlu ada petugas khusus memilah,” ujarnya.

Sukamta menegaskan dirinya banyak mendapatkan aspirasi dari masyarakat terkait penanganan sampah di Jogja. Hal ini kembali mencuat setelah rencana penutupan TPST secara permanen, sehingga banyak ditemukan sampah di pinggir jalan, salah satunya di perbatasan antara Kota Jogja dengan Bantul atau sebelah utara Gembira Loka.

Baca Selengkapnya

BERITA

Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah

Oleh

Fakta News
Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral Redam Konflik di Timur Tengah
Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk meredam konflik yang ada di Timur Tengah, salah satu caranya melalui jalur diplomasi.

“Pemerintah perlu mengambil pendekatan diplomasi yang kuat dengan mempromosikan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog multilateral,” kata Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam keterangan kepada media, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Menurut Helmy, konflik tersebut harus diredam lantaran dampaknya sangat berpengaruh ke Indonesia, salah satunya dari segi perekonomian. “Stabilitas perekonomian Indonesia bisa terganggu lantaran terjadi fluktuasi harga minyak dan gangguan dari segi perdagangan,” ujar Politisi Fraksi PKB ini.

Jika kondisi ini dibiarkan, dia meyakini masyarakat akan merasakan dampak langsung lantaran tercekik harga kebutuhan pokok yang melambung. “Dengan memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan keamanan domestik, dan memperkuat resiliensi ekonomi, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari konflik di Timur Tengah,” kata Helmy.

Senada, Anggota Komisi I DPR RI Muhamad Farhan menjelaskan dampak dari konflik di Timur Tengah yang harus diwaspadai Indonesia.

Beberapa di antaranya terhambatnya impor minyak mentah dan bahan pangan dasar seperti beras, kedelai, dan gandum, jika perairan Teluk Persia, Hormuz dan Suez terganggu akibat dampak konflik itu. “Sebab akan mempengaruhi arus masuk kebutuhan pokok, akibatnya harga akan naik dan inflasi tinggi,” kata Farhan.

Maka dari itu, kata dia, Indonesia juga perlu melakukan antisipasi dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi guna menghindari harga pangan yang tinggi.

Di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023, kata Farhan, kawasan Timur Tengah semakin memanas akibat eskalasi perseteruan antara Iran dan Israel.

Permusuhan terbaru antara kedua musuh bebuyutan tersebut dipicu serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.

Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal terhadap fasilitas diplomatiknya yang menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan pesawat nirawak ke Israel pada 13 April. Israel mengklaim serangan itu berhasil digagalkan dan hanya menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah pangkalan militernya.

Baca Selengkapnya