Connect with us

Saham Telkom Tetap Jadi Pilihan Utama Saat Kompetisi Makin Ketat

Ilustrasi saham(Foto: Istimewa)

Jakarta – Saham milik Telkom Indonesia rupanya tetap menjadi pilihan utama untuk sektor telekomunikasi. Hal itu tetap terjadi di tengah tren terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di kuartal pertama 2018.

Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Giovanni Dustin, pun menyatakan meski ada risiko kompetisi yang meningkat di sektor telekomunikasi, saham Telkom tetap menjadi top pick. Hal ini karena lanskap persaingan akan menguntungkan perseroan sebagai incumbent di semester kedua 2018.

Sementara itu CIMB Research Analyst, Foong Choong Chen, menyatakan kinerja Telkom sepanjang 2017 sudah sesuai dengan prediksi. “Kalau dilihat kinerja keseluruhan Telkom Grup, pada bisnis seluler pertumbuhan flat karena kompetisi yang ketat, sedangkan di fixed line mengalami kenaikan,” ungkap Foong Choong Chen, dalam kajiannya, Jumat (16/3).

Sebelumnya, layanan triple play IndiHome diyakini akan menjadi katalis pendorong pertumbuhan pendapatan Telkom di masa depan. Hal ini diutarakan Direktur Utama Telkom Grup Alex J Sinaga. “Pertumbuhan bisnis Indihome diharapkan akan menjadi pendorong pertumbuhan Telkom di masa mendatang,” katanya, di Jakarta, Kamis (15/3).

Masih kata Alex, pada akhir tahun 2017, pelanggan Indihome mencapai hampir 3 juta pelanggan, tumbuh sebesar 82,6 persen dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2017 ada tambahan 1,3 juta pelanggan IndiHome baru diraih Telkom.

Sekitar 66 persen merupakan dari total pelanggan IndiHome pelanggan triple play yakni berlangganan telepon, internet, dan TV berbayar. Sedangkan pelanggan IndiHome dual play berkontribusi sekitar 70 persen dari pelanggan baru IndiHome di 2017.

Lalu dari sisi pendapatan, sepanjang tahun 2017 IndiHome mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,2 triliun, atau tumbuh 48,1 persen dibanding tahun 2016 sebesar Rp5,537 triliun. Average Revenue Per User (ARPU) di kuartal keempat 2017 sekitar Rp285.000.

Telkom sendiri, seperti dimuat di Suara Pembaruan, terus menggeber layanan berbasis Fiber Optic To The Home (FTTH) ini dengan melakukan modernisasi jaringan. Per tahun lalu, sebanyak 472 dari total 1.250 switching center berbasis kabel tembaga telah digantikan berbasis Internet Protocol (IP based). Ia memeperkirakan proyek modernisasi selesai pada 2020 untuk memiliki 14 IP-based switching center.

Secara terpisah, EVP Telkom Regional 2, Teuku Muda Nanta, mengatakan salah satu area yang berpotensi memasarkan layanan IndiHome adalah Jakarta dan sekitarnya.

“Tahun lalu ada 30 persen dari total pelanggan IndiHome itu dari Regional 2 alias Jakarta dan sekitarnya. Tahun lalu, sudah ada modernisasi jaringan ke fiber optik dengan kapasitas yang dibangun 200.000 port dan migrasi ke FO sebanyak 175.000 pelanggan. Tahun ini kita bidik khusus Jakarta dan sekitarnya ada tambahan sekitar 700.000 pelangan baru untuk IndiHome,” paparnya.

Novianto

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat

Oleh

Fakta News
Mulyanto Sesalkan Impor Migas dari Singapura Semakin Meningkat
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan nilai impor Migas (Minyak dan Gas) nasional dari Singapura yang semakin hari bukan semakin berkurang, melainkan semakin meningkat. Menurutnya, hal ini merupakan kabar buruk bagi pengelolaan Migas nasional.

Hal tersebut diungkapkannya menyusul rencana Menteri ESDM yang akan menaikkan impor BBM menjadi sebesar 850 ribu barel per hari (bph), terutama dari Singapura. “Pemerintah jangan manut saja didikte oleh mafia migas. Harus ada upaya untuk melepas ketergantungan impor migas. Paling tidak impor migas ini harus terus-menerus dikurangi. Jangan sampai pemerintah tersandera oleh mafia impor migas,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Untuk itu, lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini, perlu adanya terobosan berarti terkait upaya pembangunan dan pengelolaan kilang minyak nasional di tanah air. Pasalnya, Sejak Orde Baru belum ada tambahan pembangunan kilang minyak baru, sementara rencana pembangunan Kilang Minyak Tuban, sampai hari ini tidak ada kemajuan yang berarti.

“Masa kita kalah dan tergantung pada Singapura, karena kita tidak punya fasilitas blending dan storage untuk mencampur BBM. Padahal sumber Migas kita tersedia cukup besar dibandingkan mereka,” tambahnya.

Mulyanto berharap Pemerintah mendatang perlu lebih serius menyelesaikan masalah ini. Hal itu jika memang ingin mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta melepas ketergantungan pada Singapura. Diketahui, Singapura dan Malaysia memiliki banyak fasilitas blending dan storage yang memungkinkan untuk mencampur berbagai kualitas BBM yang diproduksi dari berbagai kilang dunia, untuk menghasilkan BBM yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

“Karena kita tidak memiliki fasilitas ini maka kita terpaksa mengimpor BBM sesuai dengan spesifikasi kebutuhan kita dari negara jiran tersebut,” pungkasnya.

Untuk diketahui, produksi minyak nasional saat ini hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari, sementara kebutuhan mencapai 840 ribu barel per hari. Kekurangan tersebut harus ditutupi melalui impor, dengan 240 ribu barel per hari berasal dari minyak mentah dan 600 ribu barel per hari dari BBM.

Baca Selengkapnya

BERITA

Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional

Oleh

Fakta News
Proyek BMTH di Pelabuhan Benoa Diharapkan Mampu Pulihkan Ekonomi Nasional
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024). Foto : DPR RI

Denpasar – Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, diharapkan mampu memulihkan ekonomi nasional, selain mempromosikan pariwisata Bali lebih luas lagi.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memberi sambutan pembuka pada pertemuan Komisi VI dengan sejumlah direksi BUMN yang terlibat dalam pembangunan BMTH. Komisi VI berkepentingan mengetahui secara detail progres pembangunan proyek strategi nasional tersebut.

“Ini proyek strategis nasional  (PSN) yang diharapkan mampu  memulihkan ekonomi nasional melalui kebangkitan pariwisata Bali. Proyek BMTH diharapkan mampu membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali pasca pandemi Covid 19,” katanya saat memimpin pertemuan dalam Kunjungan Kerja Reses Tim Komisi VI DPR RI di Denpasar, Bali, Senin (22/4/2024).

Dijelaskan Martin, PSN ini dikelola PT. Pelindo  III  yang merupakan mitra kerja Komisi VI DPR RI. Proyek ini membutuhkan dukungan berbagai pihak, seperti PT. Pertamina Patra Niaga, PT. Pertamina Gas Negara, dan pihak terkait lainnya, agar bisa bekerja optimal dalam memulihkan ekonomi nasional. Pariwisata Bali yang sudah dikenal dunia juga kian meluas promosinya dengan eksistensi BMTH kelak.

Proyek ini, sambung Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut, memang harus dikelola secara terintegrasi. Namun, ia menilai, progres pembangunan BMTH ini cenderung lamban. Untuk itu, ia mengimbau semua BUMN yang terlibat agar solid berkolaborasi menyelesaikan proyek tersebut.

Baca Selengkapnya

BERITA

Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak

Oleh

Fakta News
Dyah Roro Ingatkan Konflik di Jazirah Arab Berimplikasi Kenaikan Harga Minyak
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti. Foto: DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti mengungkapkan bahwa konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik yang signifikan, terutama dalam segi harga minyak mentah dunia (crude palm oil/CPO).

“Konflik antara Iran dan Israel dapat memiliki implikasi ekonomi dan geopolitik. Terutama dalam segi harga minyak mentah dunia,” ujar Roro dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Meski, saat ini harga minyak mentah dunia masih terpantau cukup stabil, dan per tanggal 22 April 2024 pukul 16.00, harga untuk WTI Crude Oil berada pada kisaran 82,14 dolar AS per barel, dan untuk Brent berada pada kisaran 86,36 dolar AS per barel. Namun, konflik di jazirah arab itu berpotensi menimbulkan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang bisa menembus 100 dolar AS per barel.

Terkait dengan dampak dari konflik geopolitik terhadap kondisi harga BBM di dalam negeri tersebut, Politisi dari Fraksi Partai Golkar menjelaskan bahwa dari pihak pemerintah, melalui Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, telah menegaskan dan memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan naik akibat konflik ini, paling tidak sampai bulan Juni 2024 ini.

“Untuk selanjutnya, Pemerintah masih perlu melihat dan mengobservasi lebih lanjut terlebih dahulu. Saya berharap agar dampak dari eskalasi konflik di Timur Tengah ini masih bisa ditahan dan diatasi oleh Pemerintah Indonesia, sehingga kenaikan BBM masih bisa dihindari,” pungkasnya.

Baca Selengkapnya