Connect with us

Jurnalis Asing Akui Pelayanan Terbaik Media Center KTT ke-43 ASEAN

Suasana ruangan Media Center Konferensi Tingkat Tinggi ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Senayan

Jakarta – Jurnalis media asing mengaku puas dengan pelayanan di Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Kouch Vengsrun misalnya, yang tidak menyangka fasilitas Media Center Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) sangat lengkap dan di luar dari yang ia bayangkan.

Bahkan, jurnalis asal Kamboja ini merasa media dan para jurnalis begitu diistimewakan dengan berbagai pelayanan. Segala kebutuhan dan informasi di media center bisa mereka dapatkan. Vengsrus bertugas menyampaikan berita seputar forum negara Kawasan Asia Tenggara itu ke negaranya.

“Fasilitasnya sangat bagus, semua tertata baik. Saya sangat mengapresiasinya. Media Center (KTT ke-43 ASEAN) ini sangat nyaman dan semua yang ada di sini sangat ramah pada kami,” ujar Kouch, Kamis (7/9/2023).

Selain merasa dimanjakan oleh berbagai fasilitas, Kouch juga mengapresiasi kecepatan internet melalui WiFi dan LAN yang disiapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Dia merasa sangat terbantu oleh fasilitas komputer dan sambungan internet cepat di Media Center dan sekitar lokasi acara selama rangkaian acara KTT ke-43 ASEAN, “Semua bagus,” katanya.

Soal makanan, menurut Kouch juga mengesankan. Ia mengaku sangat menikmati berbagai hidangan yang disajikan nonstop, untuk menopang kinerja awak media. Menurutnya, rasa makanan di Media Center cocok dengan lidahnya.

“Saya suka semua makanannya, rasanya mirip-mirip dengan makanan di Kamboja juga. Saya sangat menikmati,” pungkasnya.

Internet Cepat, Mantap

Layanan internet  Media Center KTT ke-43 ASEAN, juga mendapat apresiasi dari jurnalis Vietnam dan Brunei Darussalam.

Jurnalis Radio Televisi Brunei dari Brune Darussalam, Hamdi mengaku kecepatan internet di Media Center KTT ASEAN sudah memadai. “Internet di Media Center sangat cepat dan cukup membantu pekerjaan kami,” katanya.

Selain internet, Hamdi menyebutkan bahwa para petugas juga sangat membantu dengan pelayanan dan keramahannya. “Kami berterima kasih dengan para petugas di Media Center sehingga kami bisa bekerja dengan baik,” katanya.

Jurnalis dari Vietnam News Agency (VNA), Nguyen, pun menyampaikan hal senada. Menurut Nguyen, internet di Media Center KTT ASEAN sudah cukup cepat. “Media Center di KTT ke-43 ASEAN ini sangat luas. Kami jadi nyaman bekerja,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, menyatakan bahwa Media Center KTT ke-43 ASEAN beroperasi selama seminggu, mulai 2 hingga 8 September 2023. Daya tampung area ini mencapai 2.500 orang. Kapasitas ruangan Media Center menyesuaikan jumlah jurnalis terdaftar sebanyak 1.300 orang, dengan tambahan official media yang mengikuti delegasi KTT Ke-43 ASEAN.

Kominfo menghadirkan serangkaian fasilitas lengkap yang beroperasi selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan peliputan rekan-rekan media. “Bagi rekan awak media yang sudah mendaftar serta melakukan registrasi, dapat mengambil ID badge masing-masing di Media Center,” ujar Usman.

Selain media center, Kemenkominfo juga menyiapkan 240 workstation komputer LAN yang didukung jaringan internet berkecepatan 1,5 Gbps dari Telkom. Terdapat pula pusat distribusi siaran internasional khusus, 10 stan media partner booth kantor berukuran 5 x 3 meter, serta stan audio video editing.

Media Center dilengkapi studio one-on-one, konversi siaran multi-format, ruang media briefing, ruang konferensi pers berkapasitas 300 orang dengan lima penerjemah, dua unit stand-up position dan webcast/live streaming, media lounge, ruang darurat medis, serta fasilitas penyimpanan.

Media center Kemenkominfo juga menyiapkan rilis dwibahasa, foto, paket video dalam dua bahasa, siaran clean feed, buletin, press briefing, dan pedoman teknis jurnalis. “Kami menyediakan meja publikasi dan distribusi, pojok fotokopi dan alat tulis, beberapa monitor TV, dan beberapa lot untuk SNG,” terang Usman.

Untuk mencapai Media Center KTT ke-43 ASEAN, awak media bisa menggunakan shuttle bus yang berkeliling dari hotel dan halte kendaraan umum di sekitar JCC.

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya