Pemerintah Laksanakan Tiga Program Strategis Pembangunan di Kabupaten Puncak
Jakarta – Cuaca mendung disertai rintik gerimis menyertai kedatangan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy di Provinsi, Papua Tengah, pada Kamis (31/8/2023).
Tiba sekitar pukul 08.40 WIT di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, rombongan Menko PMK disambut hangat oleh Asisten 1 Pemprov Papua Tengah Ausilius You, Bupati Puncak Wilem Wandik, Pj. Bupati Mimika Valentinus Sudarjanto Sumito, Danrem 173 Biak Brigjen TNI Franz Yohanes Purba, dan jajaran OPD Papua Tengah.
Kedatangan Menko PMK di Bandara Mozes Kilangin Timika disambut meriah masyarakat Papua dengan Tarian Selamat Datang yang dibawakan oleh pemuda-pemudi Papua Tengah binaan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Mimika. Kemudian, Menko PMK disematkan dengan topi khas Papua dan dikalungkan noken. Selanjutnya, Menko PMK melakukan pertemuan dengan para pejabat daerah untuk membahas perkembangan penanganan kekeringan di Kabupaten Puncak.
Sekitar Pukul 10.50 WIT, Menko PMK didampingi oleh para Asisten 1 Pemprov Papua Tengah Ausilius You, Bupati Puncak Wilem Wandik, pejabat Kemenko PMK, BNPB, Kementerian PUPR, Kemenhub, dan jajaran TNI menumpangi pesawat karavan menuju Bandara Sinak, Kabupaten Puncak. Rombongan menumpangi 2 pesawat karavan dengan pengawalan ketat dari helikopter TNI.
Pemandangan Pegunungan Jayawijaya mewarnai sepanjang perjalanan. Perjalanan menuju Bandara Sinak memakan waktu sekira 50 menit, disertai dengan udara sejuk dan gerimis. Tiba di Bandara Sinak, Menko PMK mendapatkan sambutan tarian adat dari masyarakat. Menko PMK juga ikut melakukan tarian adat. Sambutan hangat masyarakat serta situasi yang kondusif didapatkan Menko PMK. Di kesempatan itu juga Menko PMK berinteraksi hangat dengan warga masyarakat.
Realisasi Arahan Presiden, Bangun Kabupaten Puncak
Menko PMK menjelaskan, kunjungan ke Distrik Sinak, Kabupaten Puncak kedua kalinya ini bertujuan untuk menindaklanjuti arahan-arahan Presiden Joko Widodo dalam pembangunan dan penanganan pasca bencana kekeringan di Kabupaten Puncak beberapa waktu lalu.
“Saya datang ke sini diutus Bapak Presiden Joko Widodo untuk memastikan rencana pembangunan di Kabupaten Puncak khususnya Distrik Sinak dan sekitarnya akan berjalan dengan baik,” ujar Menko PMK dalam kunjungannya.
Lebih lanjut, Menko Muhadjir menerangkan, terdapat beberapa program pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Puncak dan untuk penanganan pasca bencana kekeringan, yaitu: program perpanjangan runway Bandara Sinak; pembangunan gudang logistik sebagai program strategis daerah dalam upaya percepatan pemulihan pasca bencana kekeringan; program pembangunan Jalan Sinak-Ilaga, Sinak-Agandugume, Sinak-Mulia.
Menko PMK menjelaskan, untuk tahap pertama akan dilakukan perpanjangan runway Bandara Sinak. Menurutnya, perpanjangan landasan bandara sinak akan dilakukan supaya pesawat lebih besar yang membawa material pembangunan dan juga berbagai macam logistik bisa mendarat mudah di Kabupaten Puncak.
“Kalau pesawat berbadan lebar bisa mendarat di situ, nanti angkutan barang lewat udara untuk Distrik Sinak dan sekitarnya seperti agandugume, Lambewi, Oneri, Mulia, Ilaga, akan bisa lancar,” ucapnya.
Kemudian, akan dibangun juga jalan-jalan penghubung antar distrik yang nanti akses darat ke tiap daerah akan lebih mudah dan bisa dilalui kendaraan. Serta untuk program strategis, yaitu pembangunan lumbung pangan juga akan dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pangan tiap musim dingin.
“Jadi tidak hanya menyelesaikan masalah kelangkaan pangan, tapi juga memperluas akses lewat darat. Jadi nanti kalau sudah ada pesawat besar bisa mengangkut material lebih banyak terutama Sinak ke Agandugume dan sekitarnya bisa dilaksanakan,” ucapnya.
Muhadjir meminta dukungan masyarakat, dan para tokoh masyarakat untuk melancarkan pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pusat. Termasuk juga dalam menjaga kondusifitas dan keamanan wilayah Kabupaten Puncak yang akan melancarkan percepatan pembangunan
“Karena itu saya mohon, kepada para pemuka agama, bapak pendeta, mohon ketua adat, kepala suku, mohon dukungannya rencana pemerintah ini. Jaga keamanan, yang rukun, kompak, kita terus memajukan sinak dna sekitarnya. Mudah-mudahan dengan bandara yang semakin panjang pembangunan akan semakin lancar,” jelas Menko PMK.
Dalam kesempatan itu Menko PMK juga mengecek lumbung pangan sementara dan malihat bantuan yang sudah ada di lumbung. Kemudian juga Menko PMK meletakkan batu pertama pembangunan gudang pangan yang akan dibangun. Menko Muhadjir juga mengecek pembangunan perpanjangan landasan bandara, dan jalan distrik. Menko PMK juga memberikan bantuan alat-alat sekolah pada anak-anak. Di kesempatan itu juga Menko PMK menerima masukan dari para tokoh pemuka agama untuk membangun sekolah asrama untuk masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Asisten 1 Pemprov Papua Tengah Ausilius You dan Bupati Puncak Wilem Wandik menyampaikan apresiasi dan menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap Kabupaten Puncak.
Menurutnya, kehadiran Menko PMK yang sampai dua kali datang ke Kabupaten Puncak merupakan bentuk keseriusan pemerintah pusat untuk membangun Papua Tengah. Mereka pun mengatakan, masyarakat Puncak sangat bahagia atas pembangunan ini dan sangat merindukan program pembangunan yang dilakukan Pemerintah.
“Atas nama Pemerintah Provinsi saya menyambut baik dan melihat langsung program nyata. Masyarakat sangat merindukan program pembangunan sangat menyambut baik. Supaya masyarakat kita dan Pemerintah Kabupaten mendukung program pembangunan seperti ini. Mari kita sama-sama ikut kerja sama bahu membahu meralisasikannya,” ucap Asisten 1 Pemprov Papua Tengah Ausilius You.
Selesai dari kunjungan, rombongan Menko PMK mendapatkan perpisahan hangat dari seluruh masyarakat. Rombongan Menko PMK berangkat dari Bandara Sinak kembali ke Bandara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika pada pukul 14.00 WIT.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.