Sejumlah Negara Sahabat Dukung Indonesia di Keketuaan ASEAN 2023
Jakarta – Sejumlah negara sahabat antara lain Belanda, Amerika Serikat, dan Fiji menyatakan dukungan mereka untuk Indonesia, yang menjalankan peran sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2023. Hal ini disampaikan oleh beberapa duta besar (dubes) negara sehabat acara “Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023” di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, menyatakan peran ketua tersebut penting untuk stabilitas dan kemakmuran regional, sehingga Indonesia memikul tanggung jawab untuk membimbing ASEAN melalui periode yang dinilai cukup menantang saat ini.
“Tetapi saya sangat yakin bahwa Indonesia adalah salah satu negara anggota terpenting, mungkin yang lebih berpengaruh juga, untuk bisa memenuhi peran itu,” kata Grijns usai acara.
Dubed Grijns menilai ada dua elemen penting yang harus dimajukan Indonesia selama masa keketuaan di ASEAN, yaitu perdamaian di Myanmar serta integrasi ekonomi.
Grijns mengatakan, Belanda ingin menjadi mitra yang lebih dekat dengan ASEAN.
Sementara itu, Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y Kim, menegaskan dukungan AS untuk bekerja sama dengan ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia.
Dubes Kim berharap Indonesia bisa mengulang kesuksesan sebagai Presiden G20 pada tahun lalu di dalam forum ASEAN tahun ini.
“Kami akan mendukung sepenuhnya keketuaan Indonesia, karena itu adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk menegaskan kembali kepemimpinannya,” tutur Kim.
Sependapat dengan AS, Dubes Fiji untuk Indonesia Amena Yauvoli juga mengharapkan hasil konkret dari keketuaan Indonesia di ASEAN, khususnya untuk memajukan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.
“Fiji dan Pasifik menilai bahwa ASEAN dapat memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indo-Pasifik di masa depan, jadi kami benar-benar berharap Indonesia akan memainkan peran penting itu, dan kami sebagai negara di kawasan Indo-Pasifik bisa ikut mendapat keuntungan dari kerja sama tersebut,” kata dia.
Sebagai sesama negara kepulauan, menurut Yauvoli, Fiji mengapresiasi kepemimpinan Indonesia untuk mengangkat isu-isu yang dihadapi negara pulau dalam forum global seperti G20 dan ASEAN.
“Ketika Anda bicara tentang negara kepulauan, Indonesia adalah pemimpin kami, yang bisa membawa kita bersama lebih dekat dan mengintegrasikan kita ke dalam paradigma ekonomi yang akan dipimpin oleh ASEAN ini,” tutur dia, mengacu pada Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menegaskan di bawah Keketuaan Indonesia, ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan global seperti krisis ekonomi, krisis energi dan pangan, perang, serta persaingan geopolitik, Jokowi meyakini bahwa ASEAN masih tetap penting dan relevan bagi kawasan dan dunia.
Melalui tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, Indonesia juga memastikan bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi kawasan, yang sejauh ini selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan global.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.