Connect with us

Peringati Hari Pahlawan, GEKA Medan Ingatkan Kembali Visi Misi Bobby-Aulia

Jakarta – Gerakan Kebangkitan Medan (GEKA Medan), tahun 2022 ini memperingati Hari Pahlawan Nasional RI untuk mengenang jasa para pahlawan yang sudah gugur untuk Kemerdekaan RI, kiranya semangat juang para pahlawan dapat mengakar ke dalam kalbu setiap Rakyat Indonesia saat ini.

Demikian juga halnya semangat juang para pahlawan dapat diteladani oleh para pemimpin bangsa ini mulai dari Pemerintahan Tertinggi Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah, Kepala Desa dan Kepala Lingkungan, sehingga mampu mengayomi dan menciptakan kesejahteraan bagi Rakyat Indonesia.

Para Pemangku Badan Legislatif, kiranya juga mampu menciptakan undang-undang yang benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat ; dan Lembaga Judikatif mampu bersikap adil dalam memberikan keadilan kepada Masyarakat Indonesia.

Pada saat ini, kami GEKA Medan menyoroti keadaan Kota Medan yang masih jauh dari harapan, sebagai contoh terhadap penanganan banjir di Kota Medan. Bahwa di tempat ini, pada 3(tiga) tahun yang lalu, jauh sebelum estafet kepemimpinan Walikota Medan melalui Pilkada Tahun 2020, kami GEKA Medan melakukan Deklarisi “Medan Di Titik NOL”.

Melalui deklarasi tersebut, kami mewanti-wanti bahwa Pemimpin Kota Medan berikutnya harus mampu memberikan solusi penanganan banjir di Kota Medan dan juga tentang 12 permasalahan penting lainnya. MEDAN TAJIR (Medan Tanpa Banjir), MEDAN BEBAS BEGAL, MEDAN BERCABANG (Bersih, Cantik, Tak Ada Lubang), adalah beberapa dari Visi dan Misi Pasangan Bapak Bobby Nasution dan Bapak Aulia Rahman dalam Kampanye Pilkada Kota Medan Tahun 2020 yang lalu.

Visi dan Misi di atas merupakan rencana penyelesaian beberapa permasalahan di Kota Medan yang ada pada saat itu. Dengan Visi dan Misi di atas, kami, GEKA Medan, memutuskan untuk mendukung pasangan tersebut di atas.
Namun, sampai saat ini, permasalahan di atas belum teratasi dengan optimal.

Kami, GEKA Medan, juga bertanggungjawab untuk mengawal dan mengkritisi agar pemerintahan ini bisa berjalan dengan baik.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 Nopember 2022 ini, kami ingin mengingatkan kembali bahwa Visi dan Misi dari Pemerintah Kota Medan ini, yang mempunyai Hastag #KolaborasiMedanBerkah, tidak hanya menjadi kata tanpa makna, tapi harus memberi dampak positif bagi Masyarakat Kota Medan.

Dalam 2 tahun Masa Kepemimpinan Pasangan Walikota Bobby Nasution dan Aulia Rahman, kami GEKA Medan, melihat bahwa permasalahan banjir di Kota Medan dan Banjir Rob di Medan Utara masih belum optimal atau belum mampu ditangani oleh Pemerintah Kota Medan saat ini.

Walaupun saat ini Pemerintah Kota Medan sudah berusaha mengatasi banjir di Kota Medan dengan menangani perbaikan drainase, dan mengangkat sedimen di beberapa sungai namun sangat disayangkan tidak dikerjakan dengan konsep penanganan banjir yang komprehensif atau berkelanjutan.

Sangat disayangkan apabila penggunaan anggaran tidak dimanfaatkan secara optimal, bahkan mungkin sia-sia. Dari beberapa tempat yang sudah ditangani, seperti Drainase Jalan Sei Serayu dan Jalan Sriwijaya, air permukaan justru tergenang di sempadan jalan, tidak dapat masuk ke pembuangan air sekunder. Genangan ini berpotensi besar merusak badan jalan aspal.

Kami GEKA Medan berharap agar Walikota Medan mampu segera memperbaiki cara penanganan banjir di Kota Medan ini dengan tepat dan secara berkelanjutan.

Demikian juga halnya pengawasan kerja para kontraktor pelaksana yang tidak memperhatikan kenyamanan pemakai atau pengguna jalan dimana banyak kelihatan material yang digunakan, diletakkan secara sembarangan, dan material galian ang berserakan. Selain terganggunya lalu lintas, para pengguna jalan banyak yang terjebak dalam lobang yang tidak kelihatan akibat tertutup air.

Dalam pemantauan GEKA Medan di berbagai tempat di Kota Medan, bahwa ditemukan berbagai kekeliruan dan kesalahan secara teknis dalam pemasangan u-ditch, box-culvert dan gorong-gorong.

Semoga Team dari Walikota Medan benar-benar mampu mengawasi kerja para kontraktor penanganan banjir di Kota Medan.

M E R D E K A

Baca Selengkapnya
Tulis Komentar

BERITA

Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat

Oleh

Fakta News
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024). Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.

“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).

Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.

Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.

Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.

Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.

Baca Selengkapnya

BERITA

Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil

Oleh

Fakta News
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto: DPR RI

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.

“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).

Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.

Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.

“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.

Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.

“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.

Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.

Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar  siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.

“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.

Baca Selengkapnya

BERITA

Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi

Oleh

Fakta News
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024). Foto: DPR RI

Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.

“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

Baca Selengkapnya