Kunjungan Kerja ke Timur Tengah, Wapres Akan Bertemu Presiden PEA Hingga Hadiri KTT Perubahan Iklim di Mesir
Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan rombongan terbatas hari ini bertolak ke Timur Tengah untuk melakukan serangkaian kunjungan kerja, Selasa (01/11/2022).
Sebagaimana disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi bahwa sebelum menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 27 di Mesir, Wapres akan terlebih dahulu melakukan sejumlah agenda di Persatuan Emirat Arab (PEA) termasuk bertemu Presiden PEA Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Menggunakan pesawat Garuda Airbus 330, Wapres dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Abu Dhabi sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah menempuh penerbangan sekitar 8 jam 20 menit, Wapres diperkirakan tiba pada pukul 15.20 waktu setempat.
Keesokan harinya, Rabu (02/11/2022), tutur Masduki, Wapres dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden MBZ untuk membahas sejumlah isu strategis Indonesia – PEA di Istana Al Shatie Abu Dhabi. Selanjutnya Wapres juga akan bertemu Presiden dan Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) di Hotel Emirates Palace.
Selain bertemu Presiden dan Sekjen ADFP, di Abu Dhabi Wapres juga akan memberikan pidato pada Pertemuan Ke-9 ADFP.
“Acara di Abu Dhabi, Wapres akan menghadiri sebuah seminar internasional mengenai forum perdamaian. Itu dihadiri oleh berbagai negara dan yang menarik bahwa Wapres dalam acara itu akan menyampaikan pengalaman-pengalaman yang penting bagi negara Indonesia yang sudah mampu mengelola hubungan baik antarumat beragama dan ini akan dijadikan contoh bagaimana Indonesia bisa melaksanakan kerukunan umat beragama dan bagaimana Islam sebagai mayoritas penduduknya di Indonesia tapi menghormati dan mempunyai hak-hak yang sama antara yang mayoritas dengan yang minoritas,” papar Masduki.
Pada Rabu sore, Wapres dan rombongan bertolak ke Dubai untuk melakukan rangkaian aktivitas lainnya.
Di Dubai pada hari ketiga kunjungan, Kamis (03/11/2022), kata Masduki, Wapres dijadwalkan melakukan pertemuan dengan perwakilan Dubai Holding di Hotel Raffles. Selain itu, di lokasi yang sama rencananya Wapres juga akan bertemu perwakilan Lembaga Publisher Global Islamic Index.
“Wapres akan bertemu beberapa petinggi penting di Dubai, yang akan dibicarakan itu adalah kemungkinan-kemungkinan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah kota Dubai. (Termasuk) hubungan dagang dan hubungan ekonomi akan diintensifkan, bank syariah ataupun yang lain, yang penting keduanya bisa saling menguntungkan,” ungkapnya.
Pada hari keempat kunjungan, Jumat (04/11/2022), Wapres diagendakan meninjau Kantor Bank Syariah Indonesia (BSI) Cabang Dubai. Kemudian pada sore harinya, Wapres dan rombongan bertolak ke Kairo, Mesir.
“Wapres akan berkunjung ke BSI karena itu memang satu-satunya bank syariah yang ada di Indonesia yang punya cabang itu di Dubai. Itu akan ada semacam kunjungan khusus dari Wapres,” ungkap Masduki.
Selanjutnya di Kairo, tutur Masduki, pada hari kelima kunjungan, Sabtu (05/11/2022), Wapres akan bertemu dengan para mahasiswa dan diaspora Indonesia di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo. Pada kesempatan ini Wapres akan menyaksikan penyerahan 300 beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kepada perwakilan mahasiswa Indonesia yang tengah melaksanakan studi di Mesir.
Kemudian pada keesokan harinya atau hari keenam kunjungan, Minggu (06/11/2022), Wapres akan mengunjungi Museum Nasional Peradaban Mesir. Usai peninjauan, Wapres dan rombongan dijadwalkan bertolak ke Sharm El Sheikh untuk menghadiri rangkaian KTT Perubahan Iklim COP 27.
Lebih jauh, Masduki memaparkan bahwa pada hari ketujuh kunjungan, Senin (07/11/2022), sekitar pukul 12.15 waktu setempat Wapres akan menghadiri pembukaan KTT COP 27 di Sharm El Sheikh International Convention Center. Di KTT COP 27 ini, Wapres diagendakan menyampaikan Pidato (National Statement) pada High Level Segment hari pertama atau kedua (7 atau 8 November) sesuai urutan kepala negara/pemerintahan yang saat ini masih disusun panitia.
“KTT COP 27 adalah forum PBB tahunan. Forum itu berbicara mengenai perubahan-perubahan iklim di mana seluruh negara harus bersepakat untuk mencapai tingkat kebersihan iklim dari yang sekarang. Indonesia sudah berkomitmen sedemikian rupa dan komitmen Indonesia akan disampaikan oleh Wapres di situ dengan harapan juga komitmen antara negara berkembang dan negara maju itu sama-sama bisa ditaati,” terangnya.
Keesokan harinya atau hari kedelapan kunjungan, Selasa (08/11/2022), menurut Masduki, Wapres diagendakan kembali menghadiri High Level Segment hari kedua. Setelah itu, sebelum bertolak kembali ke Jakarta, Wapres akan menyempatkan diri meninjau Paviliun Indonesia yang ada di Sharm El Sheikh International Convention Center.
Tampak melepas Wapres dan rombongan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Penjabat (Pj.) Gubernur Banten Al Muktabar beserta segenap jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi Banten.
BERITA
Komisi III Minta Komnas HAM Tingkatkan Peran, Selesaikan Pelanggaran HAM Berat
Jakarta – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memimpin rapat kerja dengan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Dalam rapat ini Komisi III meminta Komnas HAM untuk meningkatkan peran dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam mendukung penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk pelanggaran HAM berat.
“Baik itu penyelesaian yudisial maupun non-yudisial, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” ujarnya di ruang rapat Komisi III, Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2024).
Lebih lanjut Komisi III DPR meminta Komnas HAM untuk segera menyelesaikan peraturan terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi, agar dapat menjadi informasi dan tolak ukur dalam tindak lanjut rekomendasi yang telah diberikan.
Bahkan Komisi III meminta Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk lebih proaktif dan sinergis dalam mengidentifikasi potensi permasalahan, melakukan penanganan, maupun pendampingan terhadap seluruh pihak, dalam penerapan dan penegakan prinsip-prinsip HAM, termasuk perlindungan terhadap perempuan di seluruh sektor dan kegiatan.
Sementara itu di lain pihak, Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Komnas HAM terkait Penilaian Tindak Lanjut Kepatuhan Rekomendasi Komnas HAM. “Sebagai salah satu upaya pemasangan untuk meningkatkan efektivitas dari rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM,” papar Atnike saat rapat.
Menurutnya rekomendasi yang diberikan oleh Komnas HAM dari hasil pemantauan, mediasi, maupun kajian tidak selalu ditindaklanjuti oleh stakeholders maupun kementerian/lembaga karena dianggap tidak mengikat. “Sejumlah kasus juga menunjukkan fungsi mediasi Komnas HAM masih belum dipahami sebagai sebuah solusi strategis,” ucap Atnike.
BERITA
Anggaran Pendidikan Kemenag Dinilai Masih Kecil
Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai besaran anggaran pendidikan yang diterima Kemenag (Kementerian Agama) untuk mendanai seluruh lembaga pendidikan Islam dan keagamaan masih timpang dibanding kementerian lain.
“Soal anggaran pendidikan di bawah Kementerian Agama harus betul-betulan keadilan anggaran. Kalau kita dengar pidato Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dalam rapat paripurna, ya anggaran pendidikan Rp630 triliun, tapi kalau Kemenag hanya dapat Rp35 triliun, buat saya mengkhawatirkan,” kata Kang Ace, sapaannya, dalam keterangan persnya, Rabu (29/5/2024).
Politisi Partai Golkar itu menyatakan, selain Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kemenag, anggaran terbesar juga diberikan kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag sebesar Rp35 triliun.
Ada satu hal yang sangat penting untuk didiskusikan bersama adalah soal berbagai hal terkait anggaran pendidikan nasional. Dari penjelasan Plt Dirjen Pendis, berapa persen KIP Kuliah untuk Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKAI) dan perguruan tinggi agama lain.
“Apakah PIP, KIP, apakah sudah mencerminkan suatu keadilan anggaran? Rehab ruang kelas juga belum mencerminkan keseluruhan,” ujar dia.
Kang Ace melihat dari total anggaran pendidikan Rp630 triliun di APBN, Kemenag hanya mendapatkan Rp35 triliun, artinya belum mencerminkan suatu kesetaraan anggaran.
“Padahal anak-anak madrasah, yang kuliah di UIN, STAIN, STAI atau di manapun, mereka juga anak-anak bangsa yang sama untuk mendapatkan perlakuan sama dalam akses pendidikan,” tutur Kang Ace.
Ace mengatakan, keputusan tepat telah diambil Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang menunda status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Itu keputusan yang tepat. Kalau tidak, meresnya sama mahasiswa. Berat,” ucap dia.
Jujur saja, ujar Ace, hampir sebagian besar siswa dan mahasiswa yang sekolah di bawah Kemenag berlatar belakang sosial ekonomi kelas menengah bawah. Namun penyaluran program KIP dan PIP untuk mereka juga sedikit.
“Itu anehnya. Jadi ada yang salah dari proses pendataan penyaluran program negara untuk kelompok-kelompok yang membutuhkan itu,” ujar Kang Ace.
BERITA
Imbas Kebakaran Smelter Nikel PT KFI, Komisi VII akan Audit Investigasi
Kutai Kartanegara – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru mengatakan, pihaknya akan segera melakukan audit investigasi terhadap pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri. Hal tersebut imbas dari peristiwa dua kali ledakan di pabrik smelter PT KFI yang menewaskan pekerja asing dan lokal belum lama ini.
“Kami akan panggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya, untuk datang ke Gedung Senayan dan kami akan melakukan audit investigasi. Secara mekanisme, bisa dengan membuat panja nikel atau kita panggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” ujarnya saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Menurut Politisi F-PDI Perjuangan ini, pihaknya menilai, hasil dari temuan dilapangan seperti sarana untuk keselamatan kerja dan sebagainya juga masih jauh dari kurang. Walaupun mereka sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.
“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik. Kemudian, kalibrasi mesin itu juga penting karena dengan begitu kita akan tahu ukuran mesin ini sesuai dengan kapasitasnya dia berproduksi atau tidak. Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.
Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.
“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.